Reksadana Hari Ini: IHSG Jeblok, Reksadana Pendapatan Tetap Ini Untung Dua Digit

Bareksa • 08 Oct 2019

an image
Ilustrasi investor pria karyawan pekerja kantoran duduk tersenyum sambil membayangkan hasil investasi saham reksadana obligasi surat utang dengan latar belakang grafik dan layar komputer.

Syailendra Fixed Income Fund dan Manulife Obligasi Negara Indonesia II mencetak return positif YtD 2019

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : -4,89 persen
Indeks Reksadana Saham : -5,04  persen
Narada Saham Indonesia : 0,72 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -4,59 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : -1,59 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : -2,37 persen
Narada Campuran I : 1,73 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -1,83 persen
Cipta Syariah Balance : -0,4 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,62 persen
Manulife Obligasi Unggulan Kelas A : 1,45 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,59 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 1,15 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,37 persen
Prospera Dana Lancar : 0,68 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,22 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,61 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 07 Oktober 2019 turun 1 persen ke level 6.000,58.  Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp144 miliar. Benchmark obligasi pemerintah tetap di level 7,2 persen pada 07 Oktober 2019.

Meskipun IHSG mengalami penurunan, di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak positif. Bahkan, bila dilihat sejak awal tahun sampai dengan 07 Oktober 2019 (year to date), keduanya mencetak return 11,09 persen dan 10,56 persen. Dua reksadana itu adalah Syailendra Fixed Income Fund dan Manulife Obligasi Negara Indonesia II.

Reksadana Syailendra Fixed Income Fund mencetak return 11,09 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Agustus 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082, Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0078, Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0076, Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034, dan Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0079.

Sedangkan reksadana Manulife Obligasi Negara Indonesia II mencetak return 10,56 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Agustus 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah obligasi INDOGB 7 3/8% 05/15/48, INDOGB 7% 09/15/30, INDOGB 8 1/4% 05/15/29, INDOIS 6.1% 02/15/37, dan INDOIS 8% 07/15/47.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Sementara itu, reksadana syariah hanya bisa berinvestasi pada efek yang masuk dalam pengelolaan secara syariah.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.