Berinvestasi di Reksadana Saham dalam 3 Tahun dan YtD 2018, Mana Lebih Untung?

Bareksa • 03 Sep 2018

an image
Ilustrasi investor pria sedang melihat jam untuk menghitung jangka waktu investasi dan hasil keuntungan investasi saham reksadana obligasi surat utang

Terdapat 10 produk reksadana saham yang mencetak return mencapai 35-108,55 persen dalam tiga tahun terakhir

Bareksa.com – Reksadana merupakan wadah bagi investor untuk menamkan dananya pada instrumen saham, surat utang maupun pasar uang. Sebelum memulai investasi, investor perlu mengetahui bahwa berinvestasi sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang.

Reksadana memiliki beberapa produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.Terdapat produk reksadana dengan risiko rendah-menengah seperti pasar uang dan pendapatan tetap serta risiko menengah – tinggi seperti reksadana campuran dan saham.

Tinggi-rendahnya risiko menentukan jangka waktu investasi yang tepat bagi investor. Bagi investor yang berencana menyimpan dananya dalam jangka pendek sekitar 1-3 tahun, dapat memilih produk reksadana pasar uang atau pendapatan tetap. Rendahnya risiko tentu sebanding dengan tingkat imbal hasil (return) investasi yang tidak tinggi.

Sementara, reksadana dengan tingkat risiko dan volatilitas menengah-tinggi juga sebanding dengan return. Dalam jangka panjang produk-produk reksadana campuran dan saham membukukan return yang memuaskan.

Reksadana saham merupakan salah satu produk dengan tingkat volatilitas yang cukup tinggi. Sehingga, produk tersebut cocok untuk investor yang ingin menanamkan dananya dalam jangka waktu menengah hingga panjang, atau minimal 3-5 tahun.

Dari seluruh produk reksadana yang tersedia di Bareksa, terdapat 10 produk reksadana saham yang return-nya mencapai 35-108,55 persen dalam tiga tahun terakhir. Hal itu menunjukkan produk reksadana saham memberikan manfaat yang besar dalam jangka panjang.

Tujuh perusahaan manajer investasi menempatkan wakil produknya dalam 10 reksadana saham dengan return tertinggi dalam tiga tahun terakhir. PT Sucor Asset Management bahkan memiliki tiga produk dalam 10 reksadana saham return tertinggi.

10 reksadana saham yang tersedia di Bareksa return tertinggi dalam tiga tahun terakhir

Sumber: Bareksa.com

Dari tabel tersebut terlihat secara historis, 10 reksadana membukukan return lebih tinggi dibandingkan acuannya (benchmark) yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh 33,46 persen maupun indeks reksadana saham yang tumbuh 16,57 persen dalam tiga tahun.

Namun, di sisi lain, produk reksadana saham memiliki volatilitas dalam jangka pendek. Kondisi tersebut terlihat dengan sejumlah produk mencatatkan return kecil bahkan negatif dalam jangka pendek.

CIMB Principal Total Return Equity membukukan return negatif -5,42 persen selama year to date (YtD) 31 Agustus 2018. Tetapi produk tersebut membukukan return positif 35,36 persen dalam tiga tahun.

Bahkan, HPAM Ultima Ekuitas 1 yang returnnya -9,89 persen YtD, membukukan return 39,22 persen dalam tiga tahun terakhir atau dalam jangka yang cukup panjang.

Bagi masyarakat yang memiliki tujuan investasi dalam jangka panjang, dapat memanfaatkan produk reksadana saham yang secara historis jangka panjang konsisten memberikan return kepada investor.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.