Mau Pilih Reksa Dana Campuran? Coba Lirik 3 Produk di Marketplace Bareksa Ini

Bareksa • 16 May 2017

an image
Nasabah sedang melakukan transaksi rensa dana di booth Bareksa.com di Pesta Reksa Dana Bursa Efek Indonesia. (Bareksa/Alfin Tofler)

Pengelolaan portofolio reksa dana ini fleksibel sehingga menguntungkan investor dalam jangka menengah-panjang

Bareksa.com –  Reksa dana campuran dapat menjadi salah satu pilihan investasi menguntungkan bagi investor dengan sifatnya yang fleksibel. Pasalnya, reksa dana jenis ini bisa menyesuaikan proporsi setiap aset dalam portofolionya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ekonomi.

Reksa dana campuran bisa memiliki aset berupa saham, obligasi, dan deposito dengan proporsi masing-masing tidak lebih dari 79 persen total asetnya. Manajer investasi yang mengelola reksa dana campuran pun dapat menyesuaikan proporsi setiap aset dengan keadaan untuk menghasilkan keuntungan yang optimal.

Misalnya, ketika prospek keadaan ekonomi ke depan bagus, pasar saham biasanya tumbuh kencang. Maka, manajer investasi pun bisa menitikberatkan portofolio reksa dana campuran pada instrumen saham, yang berpotensi memberi keuntungan lebih besar.

Namun, saat keadaan ekonomi mulai melemah, manajer investasi bisa menyesuaikan proporsi reksa dana campuran dengan menambah instrumen investasi yang lebih stabil seperti obligasi atau deposito. Sehingga, apabila terjadi penurunan di pasar keuangan, return reksa dana campuran tidak jatuh lebih dalam. 

Reksa dana campuran ini dapat direkomendasikan bagi investor yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu menengah hingga panjang (di atas tiga tahun). Selain itu, jenis reksa dana ini juga bisa menjadi pilihan investor dengan profil risiko moderat, yang siap menanggung risiko sedang dan berharap imbal hasil (return) cukup besar. 

Pada Marketplace Reksa Dana Bareksa, terdapat tiga reksa dana campuran dengan return tertinggi dalam periode tiga tahun terakhir. Ketiganya adalah, HPAM Flexi Plus dengan return 61,62 persen, Semesta Dana Maxima dengan return 24,01 persen, dan Pratama Berimbang dengan return 22,14 persen. 

Tabel: Daftar Reksa Dana Campuran di Marketplace Bareksa, Periode 3 Tahun Terakhir

Sumber: Bareksa.com 

Berdasarkan fund fact sheet, dari ketiga produk reksa dana campuran tersebut, reksa dana Semesta Dana Maxima memiliki aset saham dengan porsi yang rendah, yakni hanya sekitar 61 persen dari total asetnya. Sementara itu, produk lainnya memiliki aset berupa saham dengan proporsi sekitar 78 persen. 

Dengan pengelolaan tersebut, return yang dihasilkan Semesta Dana Maxima ini mampu mengungguli hingga empat kali lipat dari benchmark-nya selama tiga tahun terakhir. Adapun indeks reksa dana campuran sebagai benchmark reksa dana campuran tercatat hanya menghasilkan return 6,10 persen dalam tiga tahun terakhir, seperti yang tampak pada grafik di bawah ini. 

Grafik: Perbandingan Return Reksa Dana Semesta Dana Maxima dengan Benchmark, Periode 3 Tahun Terakhir

Sumber: Bareksa.com

Meskipun tidak sebesar risiko reksa dana saham, reksa dana campuran ini juga tetap memiliki risiko. Terlebih, jika aset berupa saham mengambil proporsi yang besar dalam portofolio reksa dana, seperti ketiga produk reksa dana campuran di atas. Sebagaimana diketahui, saham sendiri merupakan instrumen investasi yang memiliki fluktuasi tinggi di pasar keuangan (agresif). 

Oleh karena itu, sebelum berinvestasi pada reksa dana campuran, setiap investor harus menyesuaikannya dengan jangka waktu, tujuan dan profil risiko masing-masing. Selain itu, membaca dan memahami isi propektus reksa dana pun perlu dilakukan agar dapat mengetahui potensi risiko dan return yang dihasilkan pada suatu produk reksa dana. (hm)

***

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..