Keren! Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 5 Juta pada April 2021

Abdul Malik • 17 May 2021

an image
Ilustrasi investor dari generasi milenial yang berinvestasi di reksadana syariah dan SBN syariah. (Shutterstock)

Jumlah investor reksadana naik tertinggi, tembus 4,4 juta per akhir April 2021 atau meroket 38,85 persen dibandingkan akhir 2020

Bareksa.com - Jumlah investor di pasar modal Indonesia akhirnya menembus 5 juta investor. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per akhir April 2021, jumlah single investor identification (SID) pasar modal mencapai 5.088.093 investor. Realisasi tersebut tumbuh 31,11 persen dari posisi akhir 2020 lalu yang sebanyak 3.880.753 SID.

Dilansir Bisnis.com (16/5/2021), data tersebut menunjukkan sepanjang 4 bulan pertama di tahun ini ada penambahan 1.207.340 investor baru yang masuk ke pasar modal Indonesia.

Adapun, selama beberapa tahun terakhir pertumbuhan jumlah investor di Tanah Air tercatat terus signifikan. Per akhir 2020 lalu, jumlah investor pasar modal tumbuh 56,21 persen menjadi 3,88 juta investor dari posisi akhir 2019 yang sebanyak 2,48 juta investor.

Sebelumnya, jumlah investor per akhir 2019 juga mengalami pertumbuhan 53,41 persen dari posisi akhir 2018 yang sebanyak 1,61 juta investor.

Rincian Jumlah Investor

Berdasarkan rinciannya, dari angka pertumbuhan per akhir April 2021, investor C-BEST atau investor saham tercatat sebanyak 2,29 juta investor, tumbuh 35,61 persen dari posisi akhir 2020 lalu yang sebanyak 1,69 juta investor.

Untuk investor S-INVEST atau investor reksadana, data per akhir April 2021 tercatat sebanyak 4,4 juta investor. Jumlah investor instrumen investasi kolektif ini tumbuh paling tinggi yakni 38,85 persen dari posisi akhir 2020 lalu yang sebanyak 3,17 juta investor.

Jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) juga mengalami pertumbuhan, meski tak setinggi kelompok investor lainnya. Per akhir April 2021, ada 520,652 investor SBN atau naik 13,09 persen dari posisi akhir 2020 yang sebanyak 460.372 investor.

Sebagai informasi, total jumlah investor di pasar modal Indonesia memang lebih kecil dibandingkan angka kumulatif jika investor C-BEST, investor S-INVEST, dan investor surat berharga digabungkan.

Sebab setiap investor yang ada di pasar modal hanya akan mendapat 1 SID meski dia berinvestasi di berbagai aset pasar modal. Sehingga angka total jumlah investor pasar modal sudah termasuk irisan investor yang masuk di beberapa aset berbeda.

Realisasi Lebih Cepat

Untuk diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejatinya menargetkan jumlah investor bisa mencapai 5 juta baru pada 2024 nanti. Seperti yang disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam konferensi pers HUT ke-42 Pasar Modal di Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019 silam.

Kala itu, OJK optimistis mematok target 5 juta investor dalam 5 tahun ke depan dari 2019 atau pada 2024 mendatang. Hoesen menerangkan, dari target itu, jumlah investor saham diharapkan berkontribusi 40 persen.

“Sementara, bagi investor pemula lebih baik ke reksadana terlebih dahulu,” ujar Hoesen.

Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Uriep Budhi Prasetyo mengatakan seiring dengan dinamika perkembangan pasar modal serta makin bertambahnya jumlah investor pasar modal, OJK dan KSEI berinisiatif menyelenggarakan program Simplifikasi Pembukaan Rekening Efek (RE) dan Rekening Dana Nasabah (RDN) sejak tahun 2016

Inisiatif Simplifikasi Pembukaan Rekening yang dikembangkan oleh KSEI tersebut, bertujuan untuk meningkatkan basis konsumen khususnya mempermudah persyaratan untuk menjadi investor.

“Sebagai bentuk dukungan dari sisi legal dan ketentuan, OJK telah menerbitkan Surat Edaran Nomor SEOJK.04/20 yang menjadi acuan dari mekanisme Simplikasi Pembukaan Rekening di pasar modal pada 28 Maret 2019,” imbuh Uriep.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.