Pasar Saham Rawan Profit Taking, Bagaimana Strategi Reksadana?

Hanum Kusuma Dewi • 07 Dec 2020

an image
Petugas membersihkan area ruang utama berlatar layar pergerakan harga saham dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Maybank AM positif untuk jangka panjang dan taktis untuk jangka pendek di pasar modal

Bareksa.com - Berbagai sentimen datang dalam sepekan terakhir telah mendorong pasar modal Indonesia bergerak positif. Sejumlah faktor menjadi pertimbangan manajer investasi dalam mengelola reksadana berbasis saham dan obligasi seperti reksadana saham, reksadana indeks saham dan reksadana pendapatan tetap. 

Sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah bergerak mendatar 0,47 persen dan ditutup di level 5.810,48 pada 4 Desember 2020, tetapi sudah naik 8,49 persen sebulan terakhir. Sementara itu, yield obligasi negara Indonesia dan nilai tukar USD/IDR juga menunjukkan pergerakan mendatar (sideways), masing-masing mengakhiri minggu di level 6,19 persen dan Rp14.105 per dolar AS. 

Grafik Pergerakan IHSG Sebulan Terakhir
Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah Bareksa.com

Maybank Asset Management menilai bahwa hasil pemilu AS bisa menguntungkan negara emerging market (EM), termasuk Indonesia, karena adanya rekonsiliasi kebijakan stimulus fiskal tambahan. Dengan lebih rendahnya proyeksi defisit AS, berarti akan lebih sedikit tekanan lonjakan yield obligasi AS, sehingga dapat menguntungkan pasar obligasi negara-negara EM. 

"Dalam hal ini, obligasi negara EM dengan imbal hasil positif akan dapat menarik aliran dana asing karena the Fed diharapkan mengambil peranan yang lebih besar untuk mendukung perbaikan ekonomi AS dan dunia melalui kebijakan quantitave easing (QE) dan berkurangnya risiko geopolitik," tulis Maybank AM dalam Market Commentary yang telah dibagikan pada nasabah, 7 Desember 2020. 

Selain itu, Maybank menilai jika Yellen disetujui sebagai Menteri Keuangan AS (Treasury Secretary), juga diperkirakan akan berdampak baik bagi aset berisiko karena kolaborasi kebijakan Yellen dan Gubernur The Fed Jerome Powell diprediksi akan cukup longgar untuk mendukung pasar (dovish). 

Namun, Maybank AM melihat ada dua faktor risiko bagi investor. Pertama, Trump dapat memanfaatkan sisa masa jabatannya untuk membuat kebijakan yang dapat meningkatkan ketegangan geopolitik dan implementasi lockdown kembali di berbagai negara di dunia. Kedua, menyusul penurunan pasar di bulan Maret, pasar dinilai lebih digerakkan oleh isu terkait vaksin (vaccine-driven) ketimbang kebijakan ekonomi (policy-driven). 

Oleh karena itu, Maybank AM melihat penggerak pasar di jangka menengah dan panjang masih datang dari perkembangan Covid-19 dan vaksin, serta konfirmasi kebijakan the Fed. Sedangkan di jangka pendek, katalis positif datang dari pembicaraan stimulus fiskal AS terbaru sebesar US$908 miliar dan keseimbangan antara meningkatnya pembatasan mobilitas di beberapa negara dan distribusi vaksin. 

Sementara itu, penguatan IHSG belakangan ini telah mendekati level yang secara teknis terbilang cukup untuk mengambil untung (profit taking). Terlebih lagi, di tengah meningkatnya jumlah kota dan negara yang mulai menerapkan kembali pembatasan sosial, seiring semakin tingginya penyebaran Covid-19. 

"Dengan demikian, kami bersikap positif untuk jangka panjang namun mengambil posisi taktis untuk jangka pendek pada pasar modal Indonesia, dengan menyisihkan porsi kas yang cukup, pemilihan saham likuid dan beta tinggi, serta fokus pada sektor bank, industri/infrastruktur, komoditas, dan nama selektif yang secara khusus diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi," tulis Maybank AM.

Sebagai informasi, IHSG menjadi acuan untuk investasi berbasis saham seperti reksadana saham dan reksadana indeks saham. Investasi di pasar saham disarankan untuk investor agresif dengan tujuan investasi jangka panjang. 


***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.