Harga Emas 2026 Diprediksi Masih Reli, Apakah Desember Waktunya Beli?

Bareksa - Desember sering kali jadi bulan penuh kejutan bagi investor emas. Meski emas global biasanya bergerak lesu di akhir tahun, cerita berbeda justru terjadi di Indonesia: emas rupiah malah hampir selalu naik.

Ini membuat pertanyaan klasik muncul lagi: Apa benar Desember adalah waktu terbaik untuk mulai cicil emas menjelang 2026?

Bullish, Tapi Ada 3 Skenario 

Setelah reli gila-gilaan lebih dari 60% sepanjang 2025, banyak bank besar dunia belum melihat tanda-tanda emas akan berhenti.

Goldman Sachs, Bank of America, dan Deutsche Bank bahkan menaruh target ambisius: US$4.900–US$5.000 per troy ounce di 2026.

Kenapa masih bullish?

Katalisnya diprediksi antara lain:

• Pembelian agresif bank sentral dunia
• Suku bunga global berpotensi dipangkas
• Dolar AS melemah
• Risiko geopolitik masih tebal

World Gold Council (WGC) ungkap outlook harga emas 2026 menjadi tiga skenario:

1. Ekonomi global melambat ringan: emas naik 5–15%
2. Risiko ekonomi memburuk: emas bisa terbang 15–30%
3. Reflasi & dolar menguat: emas bisa terkoreksi 5–20%

What to note?

Investor perlu sadar: bullish bukan berarti tanpa risiko. Emas tetap sensitif terhadap pergerakan dolar dan arah kebijakan bank sentral.

Peluang Emas Global Naik di Desember

Dalam 11 tahun terakhir, 73% Desember ditutup dengan kenaikan harga emas spot global. Data ini membuat Desember menjadi salah satu bulan “ramah investor”, tepat setelah Januari dan April.

Namun, tidak semua bulan sama. September justru sering menjadi bulan pelemahan.

Tabel: Historis Perubahan Harga Emas Spot Dunia Secara Bulanan

Sumber: Investing, diolah Bareksa
*Kenaikan/penurunan harga penutupan di akhir bulan vs akhir bulan sebelumnya

Kenapa penting?

Karena pola musiman (seasonality) bisa membantu menentukan timing pembelian, terutama bagi investor yang disiplin pada strategi investasi secara bertahap.

Emas Rupiah: Paling Kuat Justru di Desember

Jika emas global hanya naik 73% dari total 11 tahun, maka emas rupiah mencetak rekor jauh lebih ekstrem. Sebab dalam 11 tahun terakhir, emas rupiah hanya turun 1 kali di bulan Desember, sehingga probabilitas kenaikannya mencapai 91%.

Tabel: Historis Perubahan Harga Emas dalam Negeri Secara Bulanan

Sumber: Treasury, diolah Bareksa
*Kenaikan/penurunan harga penutupan di akhir bulan vs akhir bulan sebelumnya

Kenapa bisa berbeda dengan emas global?

• Rupiah sering melemah di akhir tahun
• Permintaan emas domestik naik (musim liburan & persiapan pergantian tahun)
• Sentimen global tidak selalu tercermin penuh di harga dalam negeri

So what?

Momentum Desember cenderung lebih menguntungkan bagi investor Indonesia dibandingkan dengan emas dalam harga dolar AS.

Apa yang Harus Diperhatikan Investor? 

1. Emas masih berpotensi bullish di 2026
Namun besar kenaikannya sangat tergantung kondisi ekonomi global dan arah dolar.

2. Emas global tidak selalu kuat di Desember
Tapi di Indonesia, emas rupiah historisnya justru salah satu yang paling kuat.

3. Kurs & permintaan domestik adalah game-changer
Inilah yang membuat pola emas dalam negeri berbeda dari emas dunia.

4. Timing terbaik = strategi bertahap
Bukan all-in, tapi cicil rutin. Cara ini meredam risiko volatilitas dan memaksimalkan momentum jika 2026 benar-benar bullish.

Ingin manfaatkan momentum emas tanpa ribet?

Mulai investasi emas fisik digital di Super App Bareksa:

• Harga transparan
• Mudah jual & beli kapan pun
• Aplikasi diawasi OJK & BAPPEBTI
• Cocok untuk persiapan 2026 yang penuh peluang. 

Investasi di Aplikasi Emas Terbaik - Bareksa

Bareksa adalah salah satu aplikasi investasi emas terbaik yang memungkinkan kamu membeli dan menyimpan emas secara aman, praktis, dan terdaftar resmi. Lewat aplikasi Bareksa, kamu bisa memantau pergerakan harga emas harian, melihat tren historis, hingga mendapatkan insight pasar untuk membantu menentukan waktu pembelian terbaik. Solusi sederhana dan terpercaya untuk mulai berinvestasi emas.

Beli Emas di Sini

(Rahmat Hidayat/AM)

*Rahmat Hidayat adalah Investment Specialist Bareksa dengan pengalaman lebih dari 7 tahun di bidang investasi dan produk finansial digital. Ia aktif mengembangkan produk pasar modal dan memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat, serta memegang lisensi WPPE.

*Abdul Malik adalah Managing Editor Bareksa dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di jurnalisme pasar modal. Memegang lisensi WPPE, ia fokus pada analisis makro, riset investasi, dan edukasi keuangan, serta merupakan peraih beberapa fellowship internasional.

***

DISCLAIMER

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, bekerja sama dengan Mitra Emas berizin.