Berita Hari Ini: Harga Emas Naik; Lelang 6 Seri SBSN Target Rp7 Triliun

Bareksa • 14 May 2020

an image
Ilustrasi emas batangan logam mulia murni kadar 99,99 persen yang terletak di depan grafik chart layar yang menampilkan pergerakan harga.

BRI beri pinjaman mitra Gojek; Rapid test Kimia Farma bermasalah; Dua peritel buka gerai kembali

Bareksa.com - Berikut rangkuman berita dan informasi terkait ekonomi dan investasi yang disarikan dari sejumlah media dan keterbukaan informasi Kamis 14 Mei 2020.

Harga Emas

Harga emas global masih bertahan di area US$1.700 per troy ounce seiring investor memilih aset aman (safe haven), setelah bank sentral AS akan memberikan stimulus lagi untuk mengatasi virus corona Covid-19.

Meski belum kembali mencapai level tertinggi US$1.765 per ounce pada akhir April, kontrak bullion dan emas terpantau masih menguat, sementara nilai tukar dolar juga masih terapresiasi.

Dikutip dari investing.com, kontrak emas AS untuk pengiriman Juni naik US$9,6 atau 0,6 persen ke US$1.716,40. Harga emas spot, yang mengikuti perdagangan real time untuk bullion, naik US$12,39, atau 0,7 persen ke US$1.715,45 pada pukul 19:33 GMT.

Sementara itu, indeks dolar yang memonitor pergerakan mata uang AS tersebut dibandingkan dengan enam mata uang utama lain, naik 0,4 persen ke 100,305. Hal ini menarik sebab dolar dan emas jarang bergerak dalam arah yang sama bersamaan.

Reaksi pasar ini terjadi setelah Gubernur The Fed Jerome Powell memperingkatkan bahwa pemulihan ekonomi AS butuh waktu yang panjang, sementara banyak yang menilai pembukaan bisnis lebih awal dapat memicu gelombang kedua infeksi Covid-19.

Lelang SBSN

Pemerintah kembali berencana menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Senin (18/5). Pada lelang kali pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 7 triliun.

Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, terdapat enam seri SBSN yang akan dilelang, yakni satu seri surat perbendaharaan negara-syariah (SPN-S) dan lima seri project based sukuk (PBS).

Dana yang diperoleh dalam lelang ini akan digunakan pemerintah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.

Berikut keenam seri SBSN yang akan dilelang pada Senin 18 Mei 2020:

1. SPN-S 19112020 yang jatuh tempo pada 19 November 2020 dengan imbalan diskonto
2. PBS002 yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 dengan imbalan 5,45 persen
3. PBS026 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 dengan imbalan 6,625 persen
4. PBS023 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2030 dengan imbalan 8,125 persen
5. PBS004 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 dengan imbalan 6,10 persen
6. PBS005 yang jatuh tempo pada 15 April 2043 dengan imbalan 6,75 persen

Lelang ini akan dibuka pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB pada 18 Mei 2020. Adapun hasil dari pelaksanaan akan diumumkan pada hari yang sama dan tanggal setelmen jatuh pada Kamis 20 Mei 2020.

Lelang SBSN akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).

Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.

Rapid Test Kimia Farma

Emiten farmasi pelat merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) meminta klarifikasi dari pihak produsen rapid test Biozek, Inzek International Trading BV di Belanda terkait alat uji cepat yang diduga bermasalah.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno menjelaskan sesuai dengan regulasi yang mengatur tentang hak konsumen, terkait adanya laporan keluhan atas suatu produk kesehatan, maka Kimia Farma akan melakukan klarifikasi kembali produk kepada produsen dan selama menunggu klarifikasi kembali tersebut akan dilakukan penghentian sementara distribusi suatu produk kesehatan.

"Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab Kimia Farma untuk menjaga kualitas produk dan layanan kepada masyarakat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/5).

Adapun setelah KAEF melakukan klarifikasi kepada konsumen, Ganti menjelaskan langkah selanjutnya Kimia Farma sudah meminta klarifikasi kembali secara tertulis ke Inzek International Trading BV Belanda selaku produsen. "Dalam waktu dekat diharapkan sudah memperoleh klarifikasi kembali atas pemberitaan tersebut dari produsen kepada Kimia Farma," ujar Ganti.  

Terkait dengan kualitas produk yang disinyalir tingkat akurasinya rendah, Ganti menyatakan Kimia Farma sudah melakukan pemastian mutu dengan pengecekan pada masa sebelum importasi, kemudian saat importasi, dan pada kedatangan produk tersebut, sesuai dengan regulasi yang berlaku.

BRI dan Gojek

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang merupakan bank terbesar nasional dari sisi aset telah bermitra dengan Gojek untuk meluncurkan fasilitas pinjaman berbunga rendah bagi para mitra pengemudi dan merchant.

Menurut pengumumannya, pinjaman yang akan disalurkan kepada mitra GoRide, GoCar dan mercant GoFood nilainya berkisar antara Rp5 juta hingga Rp20 juta. Jangka waktu pinjaman paling lama hingga 24 bulan, dengan masa pengabaian 3 bulan.

“Kami memahami, fasilitas pinjaman bunga ringan ini merupakan upaya BRI untuk terus mendorong keberlangsungan hidup para driver dan pelaku UMKM yang merupakan mitra Gojek,” kata Direktur Konsumen BRI Handayani melalui siaran media, Rabu (13/5/2020).

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 ini, mitra driver Gojek dan pengusaha UMKM kuliner merupakan bagian dari populasi pekerja informal yang menjaga roda penggerak ekonomi lokal. Maka dari itu, membantu mitra melewati masa sulit adalah salah satu prioritas utama Gojek saat ini.

“Situasi pandemi mempengaruhi pendapatan mitra GoRide dan GoCar, fasilitas pinjaman bunga ringan membantu meringankan beban keuangan mereka di masa sulit ini. Untuk merchant GoFood, fasilitas ini diharapkan mampu menjaga perputaran usaha mereka,” ujar dia.

Peritel Buka Gerai

Emiten ritel berupaya bertahan dengan membuka gerainya di tengah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejumlah pemerintah daerah guna mencegah penularan pandemi Covid-19. Alasan menjual kebutuhan masyarakat dan menghindari PHK massal menjadi tumpuan.

Sebanyak dua emiten ritel fashion, yakni emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) dan PT Ramayana Lestari Santosa Tbk (RALS) juga membuka gerai atau toko lagi meskipun masih berlangsung PSBB.

Matahari misalnya, mulai membuka sejumlah gerai di seluruh Indonesia meski pembatasan sosial belum dilonggarkan secara penuh. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menyediakan kebutuhan untuk masyarakat menjelang Idul Fitri.

Wakil Komisaris Matahari Departemen Store, Roy N Mandey mengatakan, pembukaan gerai tersebut sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar tidak melanggar ketentuan PSBB yang diberlakukan di sejumlah kota dan kabupaten.

"Ada beberapa yang sudah buka [gerai Matahari]. Ini sebagai respons agar produktivitas bangkit lagi," kata Roy kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/5/2020).

Roy menyebutkan ada sekitar 10 gerai Matahari yang sudah mulai dibuka di seluruh Indonesia. Sementara untuk di Jakarta belum ada yang buka, sedangkan di wilayah Bogor, Depok, Tagerang dan Bekasi (Bodetabek) sudah ada yang uji coba dan persiapan buka.

Ramayana juga membuka gerainya lagi, yakni Mall Ramayana Serang, Tangerang, Banten. Dalam pengumumannya di akun resmi Twitter, @ramayanads, menyebutkan Ramayana resmi membuka 105 toko terutama di Jawa, dengan membuka juga layanan pesan antar.