The Duck King Segera Langsungkan IPO Saham

Bareksa • 08 May 2018

an image
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3). IHSG pada perdagangan pekan ini ditutup melemah 16,95 poin atau 0,27 persen ke level 6.304,95. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Perseroan berniat melakukan ekspansi usahanya di dalam dan luar negeri

Bareksa.com – PT Bersama Jaya Indo, pengelola restoran Cina The Ducking, berencana melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dalam waktu dekat. Perseroan berniat melakukan ekspansi usahanya di dalam dan luar negeri.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Bersama Jaya Indo, Dewi Tio, menjelaskan perseroan tengah serius mempertimbangkan rencananya melangsungkan IPO saham. Dia berharap proses go public dapat segera dilaksanakan.

“IPO dalam tahap evaluasi manajemen, kita belum bisa mendahului OJK. Namun, diharapkan segera,” jelasnya di Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018.

Chief Operating Officer (COO) Berjama Jaya Indo (The Duck King Group), Ibin Bachtiar mengatakan, rencananya perseroan bakal membuka 11 outlet baru tahun ini. Dari jumlah outlet tersebut, lima di antaranya bakal dibuka pada 2018.

“Satu outlet berada di Makassar yang akan dibuka pada September atau Oktober tahun ini,” kata Ibin.

Rencana menambah 11 outlet baru tahun ini tanpa mempertimbangkan penggalangan dana melalui IPO saham. Apabila perseroan merealisasikan IPO saham tahun ini, maka The Duck King Group bakal lebih ekspansif mengembangkan bisnisnya.

Bersama Jaya merupakan holding rumah makan masakan Tiongkok. Perseroan membawahi sejumlah brand rumah makan, di antaranya adalah The Duck King, Th Grand Duck King Signatures, The Grand Duck King, Imperial Chef dan Fook Yew.

Ibin mengaku perseroan merupakan perusahaan rumah makan masakan Cina terbesar di Indonesia, berdasarkan jumlah outlet. Hingga saat ini, perseroan memiliki sebanyak 35 outlet, termasuk outlet Fook Yew yang diakuisisi perseroan pada Juli 2017.

Sebanyak 60 persen outlet perseroan merupakan outlet dengan brand The Duck King. Outlet milik perseroan tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, Batam, Yogyakarta dan Medan.

The Duck King Group bakal terus ekspansif mengembangkan bisnisnya dengan hampir pasti membuka lima outlet baru tahun ini. Selain di Makassar, perseroan hampir pasti bakal membuka outlet baru di Tangerang, Bekasi, Cibubur dan Jakarta.

Ekspansi ke Vietnam

Sementara itu, perseroan juga tengah mempersiapkan melakukan ekspansi ke luar negeri dengan membuka outlet di Vietnam. Dia menilai masakan Cina yang dimasak rumah makan perseroan dapat dengan mudah diterima di negara daerah Indocina.

“Karena makanan yang kita sajikan itu autentik,” terang dia. Rencananya The Duck King Group bakal membuka outlet luar negeri pertamanya tahun depan.

The Duck King Group pertama kali beroperasi pada 2003. Dalam perkembangannya, perseroan saati ini memiliki sebanyak 31 outlet restoran dengan sembilan konsep rumah makan. Jumlah tersebut belum dihitung dengan jumlah outlet Fook Yew yang baru saja diakuisisi dengan jumlah 4 outlet.

Untuk diketahui, hari ini, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. BTPN Syariah menjadi emiten ke-10 yang mencatatkan sahamnya (listing) di BEI tahun ini.

Perseroan melepas 779,37 juta saham baru ke publik, setara dengan 10 persen dari total modal disetor. BTPN Syariah meraih dana Rp751 miliar melalui IPO saham.

Perseroan menetapkan harga IPO saham Rp975 per saham. Setelah resmi dicatatkan, harga saham BTPS melesat 49,74 persen menjadi Rp1.460 per saham. (AM)