Fundamental dan Teknikal Saham UNTR : Juarai Transaksi, Waspadai Fase Downtrend

Bareksa • 28 Mar 2018

an image
Alat Berat Komatsu Milik PT United Tractors Tbk (UNTR)

Saham UNTR kemarin ditutup stagnan di level Rp32.000 per saham

Bareksa.com - Harga saham PT United TractorsTbk (UNTR) pada perdagangan Selasa, 27 Maret 2018 ditutup stagnan (0,00 persen) dengan berakhir di level Rp32.000 per saham.

Meski begitu, saham UNTR kemarin menjuarai nilai transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia dengan nilai transaksi Rp382,16 miliar atau setara dengan 5,81 persen nilai keseluruhan transaksi di Bursa.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham UNTR yaitu Credit Suisse Sekuritas (CS) dengan nilai pembelian Rp88,99 miliar, Mandiri Sekuritas (CC) Rp48,31 miliar, dan Citigroup Sekuritas (CG) Rp32,61miliar.

Sementara tiga anggota bursa yang menempati jajaran top seller atau penjual terbanyak yaitu Nomura Sekuritas (FG) dengan nilai Rp81,65 miliar, kemudian CLSA Sekuritas (KZ) Rp73,42 miliar, dan UBS Sekuritas (AK) Rp65,29 miliar.

UNTR menjadi salah satu saham blue chip yang turun cukup dalam selama bulan Maret ini. Saham ini secara month to date telah kehilangan nilai pasarnya sekitar 10,11 persen.

Fundamental UNTR

Merujuk pada laporan keuangan UNTR per 2017, anak usaha Grup Astra ini mengalami kinerja cukup solid pada 2017 di mana perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp7,4 triliun sepanjang tahun lalu. Pencapaian itu melonjak 47,99 persen dibandingkan laba bersih 2016 yang sebesar Rp5 triliun.

Kenaikan laba bersih ini, tidak lepas dari kenaikan pada top linenya yakni pendapatan bersih yang naik 41,77 persen menjadi Rp64,55 triliun pada 2017 dari sebelumnya Rp45,53 triliun di 2016.

Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan UNTR pada 2017 juga naik 39,57 persen menjadi Rp50,07 triliun. Sehingga laba bruto UNTR tahun 2017 tercatat Rp14,48 triliun.

Kontribusi Pendapatan per Segmen Bisnis UNTR


Sumber : laporan keuangan perusahaan

Berdasarkan segmen usaha yang dijalankan perseroan, pendapatan utama UNTR ditopang oleh dua lini bisnis utama yakni mesin konstruksi dan kontraktor penambangan yang masing-masing menyumbang 45,38 persen dan 41,03 persen.

Sementara itu bisnis penambangan berkontribusi 9,79 persen dan industri konstruksi 3,8 persen.

Di sisi lain, total utang perseroan tercatat mengalami peningkatan tajam menjadi Rp34,72 triliun dari sebelumnya Rp21,36 triliun. Utang tersebut, terdiri dari utang jangka pendek Rp28,37 triliun dan jangka panjang Rp6,34 triliun.

Selain itu, perseroan juga mencatat kenaikan total aset menjadi Rp82,26 triliun dari sebelumnya Rp63,99 triliun. Adapun aset tersebut, terdiri dari aset lancar Rp51,2 triliun dan aset tidak lancar Rp31,05 triliun.

Analisis Teknikal UNTR


Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal,candle saham UNTR pada perdagangan kemarin membentuk bearish candle dengan long lower shadow yang menggambarkan adanya pergerakan negatif.

Namun terlihat sedikit ada perlawanan sehingga saham ini ditutup pada level yang sama seperti hari sebelumnya.

Volume terlihat mulai mengalami lonjakan signifikan menandakanya asanya transaksi besar pada saham ini. Secara tren, saham UNTR masih berada dalam fase medium downtrend yang ditandai dengan posisi MA 5 < MA 20 < MA 60.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terlihat masih bergerak turun mengindikasikan tekanan dengan support kuat saat ini berada di level Rp30.775 per saham. (AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.