100 Hari Jadi Wakil Gubernur DKI, Bagaimana Kinerja Saham Milik Sandiaga Uno?

Bareksa • 29 Jan 2018

an image
Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih Sandiaga Salahuddin Uno melakukan sesi pemotretan di Jalan Tirtayasa, Jakarta, Kamis (12/10). Pemotretan dan mencoba baju dinas tersebut untuk persiapan pelantikan pada 16 Oktober mendatang. (ANTARA FOTO/Ubaidillah)

Nilai pasar saham SRTG yang dipegang oleh Sandi naik jadi Rp2,76 triliun dari sebelumnya hanya Rp2,51 triliun

Bareksa.com - 100 hari menduduki jabatan dan sudah memulai berbagai janji kampanye mulai dari DP rumah 0 rupiah hingga becak masuk Jakarta. Terlepas dari kinerja sebagai Wakil Gubernur, Sandiaga Uno adalah pemegang saham beberapa perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

Untuk diketahui, Sandiaga merupakan mantan direktur di sejumlah perusahaan yang melantai di Bursa sehingga citra dari pengusaha tersebut masih menempel pada saham-saham ini. (Lihat : Mengkaji Peluang Realisasi Rumah DP Rp 0 untuk Gaji Rp 7 Juta, Ini Analisanya)

Di antaranya PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Demi masuk ke dunia politik, Sandiaga terpaksa melepaskan jabatan di perusahaan Grup Saratoga. (Baca : Wagub DKI Sandiaga Uno Dilantik, Ini Prospek Saham ADRO, TBIG, SRTG, PALM, MPMX)

Pada 16 April 2015, Sandiaga juga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Kemudian pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Saratoga Investama Sedaya pada 10 Juni 2015, Sandiaga resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama. (Lihat : Anies - Sandi Realisasikan Rumah DP Rp0, Berapa Cicilannya?)

Sandiaga melepaskan berbagai jabatan di beberapa perusahaan tersebut karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). (Baca : Jelang Wagub DKI Sandiaga Uno Dilantik, Ini Analisa Saham SRTG, ADRO, PALM, MPMX)

Meskipun telah melepas jabatan di perusahaan, namun Sandiaga tercatat masih memiliki saham dalam jumlah cukup besar di Saratoga Investama yang menjadi induk dari beberapa anak usaha seperti PT PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan memegang sajumlah saham ADRO. (Lihat : Berita Hari Ini : Sandiaga Siapkan Lima IPO BUMD DKI, BBRI Akuisisi via BRI Agro)

Lantas bagaiamana pergerakan saham milik Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno setelah menjabat selama 100 hari kerja?

Pergerakan Harga Saham Sandiaga Uno

Sumber: Bareksa.com

Tiga saham yang dimiliki Sandiaga ini naik antara 1-30 persen selama 100 hari kerja Sandiaga sebagai Wakil Gubernur DKI. (Baca : Menguat 3,88 Persen, Ini Analisa Teknikal Saham ADRO)

Hingga penutupan perdagangan 26 Januari 2017, harga saham  ADRO naik 30 persen menjadi Rp2.440 dari sebelumnya Rp1.870 per saham.

Sementara itu saham SRTG terpantau naik 9,58  persen menjadi Rp3.660 dari sebelumnya Rp3.300 per saham, serta saham TBIG naik 0,78 persen menjadi Rp6.475 dari sebelumnya Rp6.350 per saham. (Lihat : Dijual Sandiaga Uno Melalui Saratoga, Saham ADRO Turun 4,21%)

Berdasarkan laporan kepemilikan saham SRTG yang dipublikasi di Bursa Efek Indonesia, per Desember 2017, Sandi memiliki 754 juta lembar saham atau setara 27,8 persen dari saham beredar.

Dengan harga saham saat ini (penutupan 26 Januari 2018), maka  seiring naiknya harga saham SRTG sebesar 9,6 persen, nilai pasar saham SRTG yang dipegang oleh Sandi sebesar Rp2,76 triliun dari sebelumnya hanya Rp2,51 triliun. (Baca : Kecewa UMP DKI Versi Anies-Sandi, Buruh Punya Hitungan Berbeda)

Adapun total kapitalisasi pasar (market cap) SRTG sebesar Rp10,2  triliun, naik dari sebelumnya Rp9,1 triliun (Lihat : Ini Peta Kepemilikan Saham Sandiga Uno dalam Emiten Tercatat di Bursa Efek)

Pemegang Saham Saratoga Desember 2017

Sumber:Bursa Efek Indonesia

Menurut penelusuran Bareksa, pada saat perusahaan investasi (private equity firm) ini menawarkan saham kepada publik (initial public offering/IPO), harga saham SRTG sebesar Rp5.500 per saham. (Baca : Alexis dan Saham Bir, Mana yang Lebih Menguntungkan Bagi DKI Jakarta?)

Pada saat itu, Sandi masih memegang 785 juta lembar saham SRTG atau setara 28,96 persen kepemilikan dari jumlah saham yang beredar. Artinya pada saat itu nilai kapitalisasi kepemilikan saham Sandi di saham SRTG senilai Rp4,3 triliun.

Namun, bila dibandingkan harga penawaran perdana pada 26 Juni 2013, harga saham SRTG per 16 Oktober 2017 sudah turun 37 persen menjadi Rp3.660 per saham. (Lihat : Drama Reklamasi Anies - Sandi, Begini Kinerja Emiten PJAA, APLN dan DILD)

Seiring dengan penurunan harga saham itu, nilai saham yang dipegang Sandi ikut tergerus Rp1,6 triliun menjadi Rp2,76 triliun saat ini. (Baca : Dilantik jadi Wagub DKI, Begini Pergerakan Saham Milik Sandiaga Uno)

Pergerakan Harga Saham SRTG Sejak IPO

Sumber: Bareksa.com

Sebagai catatan, jumlah kepemilikan Sandiaga Uno di saham SRTG sudah berkurang sekitar 1 persen. Hal itu terjadi karena Sandi melepas kepemilikan sahamnya sebanyak 39,62 juta saham di harga Rp3.400 per saham kepada Edwin Soeryadjaya. (Baca : Niat Kurangi Kemacetan Jakarta, Tapi Sandiaga Punya Saham Diler Kendaraan)

Pada saat itu, Sandiaga mengantongi dana Rp134,71 miliar dari hasil penjualan sahamnya. Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, transaksi terjadi pada 29 Desember 2016, dengan tujuan untuk divestasi. (Lihat : Ditinggal Sandiaga Uno Jadi Wagub DKI, Begini Saham Dan Kinerja Saratoga)

Adapun naiknya harga saham ADRO yang cukup tinggi terdorong harga minyak mentah WTI untuk kontrak Februari 2018 terus menguat hingga US$64,5 per barel.

Selain itu harga yang menjadi acuan untuk batu bara yang akan diekspor maupun digunakan di dalam negeri juga naik 1 persen dibandingkan harga di bulan sebelumnya. Peningkatan harga ini merupakan kelanjutan uptrend HBA selama tujuh bulan berturut-turut. (Baca : Anies - Sandi Dilantik, Bagaimana Kondisi Saham Pemprov DKI di DLTA dan PJAA?)

Sebagai informasi kepemilikan Saratoga di ADRO tersisa 1,18 miliar atau setara dengan 3,69 persen. Sebelum transaksi, Saratoga memiliki 1,48 miliar saham atau setara dengan 4,62 persen.

Saratoga juga memiliki saham ADRO secara tidak langsung melalui PT Adaro Strategic Investment (ASI). Secara efektif, perseroan memiliki 26,2 persen saham ASI. Dan saat ini, ASI merupakan pemilik 43,91 persen saham ADRO. (Lihat : Usai Dilantik Jadi Wagub DKI, Bagaimana Nasib Saham Terafiliasi Sandiaga Uno?)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.