Ini Strategi Bank Mandiri untuk Jadi Bank Terbesar Keempat di ASEAN

Bareksa • 30 Aug 2017

an image
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Kartika Wirjoatmodjo (tengah), didampingi Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi (kiri), Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar (kanan) memaparkan kinerja Bank Mandiri Triwulan II/2017, di Jakarta, Rabu, 19 Juli 2017. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

BMRI akan menggenjot asetnya minimal tumbuh Rp 200 triliun per tahun

Bareksa.com - PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menargetkan, bisa menjadi bank terbesar keempat atau kelima dari segi aset di Asia Tenggara pada Tahun 2020 atau 2021. Pada periode tersebut, posisi aset Bank Mandiri diperkirakan mencapai di atas Rp 1.600 triliun.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas, menjelaskan saat ini Bank Mandiri masih berada di posisi sembilan besar dari segi aset di kawasan Asian Tenggara. Posisi aset Bank Mandiri pada posisi Juni 2017 adalah Rp 1.067,41 triliun.

Guna bisa menjadi bank yang disegani di tingkat Asia Tenggara, perseroan terus melakukan ekspansi di luar Indonesia. Menurut Rohan, pihaknya sedang menjajaki kemungkinan untuk ekspansi ke Filipina.

“Minat kami ada untuk masuk ke Filipina, saat ini kami sedang window shopping, melihat-lihat bank asal Filipina mana yang cocok untuk dibeli, karena kalau bikin dari nol, lebih lama,”terang dia di Jakarta belum lama ini.

Alasan Bank Mandiri ekspansi ke Filipina, menurut Rohan karena karakteristik bisnis di negara tersebut yang cenderung mirip dengan Indonesia. “Misalnya untuk kredit ritel agak mirip dengan Indonesia,”papar dia.

Naikkan Aset Rp 200 Triliun per Tahun

Sementara itu, untuk mencapai aset di atas Rp 1.600 triliun sangat tergantung oleh permodalan. Rohan menyebutkan, dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) minimal saja, Bank Mandiri bisa menumbuhkan aset minimal Rp 200 triliun setiap tahunnya. “Apabila setiap tahun bisa menumbuhkan aset Rp 200 triliun, maka pada 2020 bisa menembus di atas Rp 1.600 triliun,” ungkapnya.

Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, sebelumnya menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan dana sebesar Rp 25 triliun atau 3 persen dari permodalan untuk mengakuisisi tiga perusahaan. Adapun tiga perusahaan tersebut adalah satu bank di luar negeri, perusahaan multifinance, dan microfinace.

Kartika mengatakan pihaknya tidak ada target waktu untuk proses akuisisi tiga anak usaha tersebut, namun pihaknya akan menyiapkan 3 persen dari modal. Untuk perusahaan multifinance, pihaknya akan melihat peluang yang ada, sedangkan untuk microfinance rencananya akan diintegrasikan dengan anak usaha Bank Mandiri lainnya.

"Multifinance kami sudah ada, tapi kami lihat lagi, kalau ada space akan masuk. Kalau microfinance itu bank mikro size kecil yang bisa kami integrasikan dengan Bank Mantap. Untuk itu kami punya capital 21 persen, kami siapkan 3 persen atau Rp 25 triliun, jadi kami punya room untuk akuisisi," terang pria yang akrab disapa Tiko.

Tabel Neraca Keuangan Bank Mandiri (Rp Miliar)

Sumber : matari presentasi Bank Mandiri

Cabang di Malaysia

Direktur Bank Mandiri Hery Gunardi menambahkan, pasca mendapatkan izin full branch untuk cabang di Malaysia, Bank Mandiri berencana membidik negara lain sebagai tujuan ekspansi. Adapun negara-negara tersebut adalah Filipina, Vietnam dan Kamboja.

Dari ketiga negara baru yang menjadi tujuan ekspansi, Filipina menjadi negara yang prosesnya paling mendekati final. Hery mengungkapkan, pihaknya berencana mengakuisisi bank di Filipina sebelum bisa berekspansi ke sana.

"Ada dua bank yang sedang kami jajaki, harapannya semester satu tahun depan rampung," ungkap dia.

Sampai saat ini, Bank Mandiri memiliki jaringan luar negeri yang bertempat di Cayman Islands George Town, Shanghai, Hongkong, Singapura, Timor Leste, Inggris dan Malaysia.(K09)