MARKET BRIEF: Pabrik PBRX Terbakar, ROTI Akuisisi Perusahaan Asal Filipina

Bareksa • 28 Dec 2016

an image
Gerai "Sari Roti" disalah satu fair (Company)

INDF tengah mengkaji skema pembayaran surat utang obligasi Rp2 T, Kontrak DOID Lampaui Target

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Pan Brothers Tbk (PBRX) 

Pabrik PBRX di Sragen, Jawa Tengah baru saja terbakar. Kebakaran tersebut terjadi disaat  libur jelang Natal pada 24 Desember lalu. 

Hal tersebut menyebabkan sebagian garmen yang ekspor yang akhirnya harus tertunda ekspornya sampai Januari depan. Meskipun demikian hingga berita ini diturunkan nilai kerugian dari kebakaran belum bisa dipastikan.

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)

ROTI melalui Sarimonde Foods Corporation mengambil alih 100 persen saham All Fit & Popular Foods Inc senilai 173,55 juta peso atau sekitar Rp 46,9 miliar.

Kedua belah pihak sudah menandatangani deed of absolute sale of shares of stock pada 23 Desember 2016 lalu. All Fit & Popular Foods adalah perusahaan produsen roti di Filipina yang terdaftar sebagai pemilik berbagai merek di bawah kelompok merek Walter Health Nutrition Breads, yang digunakan pada roti dan produk terkait lainnya.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

INDF tengah mengkaji skema pembayaran surat utang obligasi yang bakal jatuh tempo pada semester I-2017 senilai Rp2 triliun.

PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID)

Target kontrak tahun 2016 DOID telah melampaui target bahkan tercatat, kontrak pengupasan telah mencapai 267,3 juta ton dan produksi 31,9 juta ton. Seluruhnya, lebih tinggi 20 juta ton dari total target sebesar 270 juta ton.

Dari target itu, perseroan telah menyerap anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$80 juta-US$100 juta dari target maksimum US$120 juta. Tahun depan, perseroan berencana menganggarkan belanja modal dengan nilai yang tak jauh berbeda, untuk pergantian peralatan, dengan nilai kontrak yang dibidik naik 10 persen  menjadi 319 juta ton batu bara.