
Bareksa.com – Setelah minggu lalu harga minyak mentah sempat rebound, dua hari terakhir harga minyak mentah dunia kembali terpuruk di bawah US$ 30 per barel.
Harga kontrak minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) hari ini (Rabu, 3 Februari 2016) menyentuh US$ 29,65 per barel atau turun 13,4 persen dari titik tertingginya minggu lalu di level $ 33,62 per barel
Grafik: Pergerakan Harga Minyak Mentah Jenis WTI
Sumber: Bloomberg.com
Namun, ada harapan bahwa harga minyak mentah dapat bangkit lagi di akhir tahun. Seperti dikutip Bloomberg dari hasil surveinya, median analis memproyeksikan harga minyak mentah akan naik lebih dari US$15 per barel pada akhir tahun 2016. Harga minyak mentah jenis WTI akan mencapai US$48 per barel pada kuartal keempat 2016. Menurut Goldman Sachs Group, hal ini dipicu oleh penurunan produksi shale oil di Amerika Serikat.
“Harga minyak mentah akan terus berfluktuasi dan disarankan membeli kontrak WTI pengiriman Desember ketika harga di bawah US$40 per barel karena diperkirakan harga akan menyentuh US$48 per barel pada akhir tahun," ujar Mark Keenan, Kepala riset komoditas Societe Generale di Singapura.
Grafik: Estimasi Produksi Minyak Mentah AS (juta barrel per hari)
Sumber: US Energy Information Administration (EIA)
Menurut estimasi Badan Administrasi Energi Amerika Serikat, pada kuartal II-2016, produksi minyak mentah AS diperkirakan susut menjadi 8,86 juta barel per hari dibandingkan dengan kuartal I-2016 sebesar 9,11 juta barel per hari. Angka produksi ini diperkirakan akan terus turun hingga akhir 2016 menjadi 8,49 juta barel per hari.