Sharing Infrastruktur Aktif Telekomunikasi, Ini Emiten yang Akan Diuntungkan

Bareksa • 04 Dec 2015

an image
Petugas memeriksa jaringan base transceiver station (BTS) milik Telkomsel di menara BTS Gayungan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (19/6). ANTARA FOTO/Zabur Karuru

"Biaya operasional bisa lebih rendah sekitar 20-30 persen pada area yang menerapkan sharing infrastruktur aktif"

Bareksa.com -  Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara beberapa waktu lalu mengemukakan rencana penerbitan aturan yang mendukung oprator telekomunikasi seperti PT Indosat Tbk (ISAT), PT XL Axiata Tbk (EXCL), serta PT Telkomsel – anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) -- untuk berbagi infastruktur aktif seperti Base Tranceiver Station (BTS). Jika diterapkan, aturan ini berpotensi menurunkan biaya yang ditanggung perusahaan telekomunikasi dalam memperluas jaringan.

Rudiantara, kepada media mengatakan akan segera mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) mengenai sharing infrastruktur aktif seperti BTS, pada bulan ini. Menurut dia, Permen tersebut diharapkan dapat mendorong industri telekomunikasi menjadi lebih efisien lagi, dan membuat tarif data menjadi semakin murah.

Riset Macquarie yang telah dilaporkan kepada nasabah pada 2 Desember 2015, menyebutkan bahwa aturan ini akan memberi insentif lebih besar kepada EXCL dan ISAT. Sebab dengan sharing infrastruktur aktif, kedua operator tersebut tidak perlu membayar mahal untuk memperluas jaringan ke luar pulau Jawa yang selama ini didominasi oleh Telkomsel.

"Studi industri menunjukan bahwa biaya investasi ataupun biaya operasional bisa lebih rendah sekitar 20-30 persen pada area yang menerapkan sharing infrastruktur aktif," tulis analis Macquarie dalam risetnya.

Tapi dalam jangka panjang, penguatan eksistensi ISAT dan EXCL di luar pulau Jawa tentunya akan meningkatkan kompetisi, yang selama ini ini didominasi oleh Telkomsel. "Kami percaya bahwa Telkomsel masih dapat mempertahankan dominasinya di luar pulai Jawa untuk setidaknya 2-3 tahun karena pengalamannya sebagai first mover dan cakupan yang luas secara nasional. Dalam jangka panjang kami percaya bahwa ini akan menambah tekanan kompetitif untuk pangsa pasar Telkomsel," ujar analis Macquarie.

Grafik: Jumlah Pelanggan Telkomsel, ISAT & EXCL Tahun 2014


sumber: Laporan Tahunan Perseroan, diolah Bareksa

Telkomsel sejauh ini masih jauh lebih unggul dibanding dua pesaingnya tersebut. Mengacu pada laporan tahunan, sampai dengan akhir 2014 Telkomsel memiliki 140 juta pelanggan. Sementara ISAT dan EXCL masing-masing memiliki 63,2 juta dan 16,1 juta pelanggan.