
Bareksa.com - Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan akan ada lapangan kerja baru sebanyak 121 ribu tenaga kerja sampai empat tahun ke depan. Lapangan kerja tersebut berasal dari 16 perusahaan padat karya di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Ke-16 perusahaan itu saat ini sedang melakukan konstruksi, dan 11 di antaranya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) dan sisanya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Total nilai investasi dari 16 perusahaan ini mencapai Rp18,9 triliun. "Total realisasi investasinya hingga September 2015 mencapai Rp11,4 triliun," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam peluncuran program investasi padat karya di Balaraja, Banten, Senin 5 Oktober 2015.
Dari keseluruhan proyek itu bisa menghasilkan nilai ekspor sekitar $1,3 miliar. Hingga akhir 2015 ke-16 proyek ini diperkirakan akan menyerap 26,7 ribu tenaga kerja.
Adapun pada 2016 diperkirakan akan ada 47,1 ribu lapangan pekerjaan baru. Pada 2017-2019, BKPM memperkirakan lapangan pekerjaan yang bisa dibuka mencapai lebih dari 47 ribu. Ia berharap dengan adanya penanaman modal ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar Jawa Barat dan Jawa Tengah, sekaligus menanggulangi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa bulan terakhir.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menyebutkan pemerindah daerah harus mendukung proyek ini. "Makanya kami mengundang pemda-pemda agar mempermudah perizinan untuk industri tersebut. Pemda juga harus menyediakan tenaga kerja siap pakai agar efeknya sampai ke masyarakat sekitar," katanya.
Ke-16 perusahaan ini, menurut Azhar, merupakan perusahaan industri kulit, barang dari kulit dan sepatu sebanyak tujuh perusahaan. Rencana investasi ketujuh perusahaan ini sebesar Rp2,2 triliun, tapi realisasinya telah mencapai Rp2,7 triliun.
Perusahaan itu adalah PT Pou Yuen, PT Chang Shin Reksa Jaya, PT Adis Dinamika Sentosa, PT Feng Tay Indonesia Enterprises, PT Parkland World Indonesia, PT Selalu Cinta Indonesia, dan PT Seng Dam Abadi Jaya.
Selanjutnya ada delapan perusahaan tekstil dengan rencana investasi Rp 12,1 triliun dan realisasi investasi Rp 8,5 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 57.705 orang sepanjang 2015-2019. Perusahaan tersebut adalah PT Sri Rejeki Isman, PT Jaya Perkasa Textile, PT Rayon Utama Makmur, PT Nesia Pan Pacific, PT Eco Smart Garment, PT Delta Merlin Dunia Tekstil, PT Delta Merlin Sandang Textile, dan PT. Apparel One Indonesia. Untuk Industri makanan dan minuman sebanyak satu perusahaan yaitu PT Kaldu Sari Nabati.
Azhar berharap lapangan pekerjaan itu bisa mengurangi pengangguran yang tahun ini dikabarkan mencapai 42 ribu tenaga kerja. Ke-16 perusahaan ini juga berorientasi kepada ekspor, dengan potensi mencapai US$ 3 miliar per tahunnya.