3 Investasi Aman dan Cuan untuk Siapkan Dana Darurat Hadapi Potensi Resesi

Hanum Kusuma Dewi • 14 Oct 2022

an image
Ilustrasi investor muda merasa senang sudah mulai menyiapkan dana darurat untuk antisipasi dampak krisis. (shutterstock)

Reksadana pasar uang dan emas yang bisa dijadikan sebagai dana darurat tersedia di Bareksa

Bareksa.com - Ancaman terjadinya resesi membayangi sejumlah negara tahun depan 2023 dan jika kemerosotan ekonomi benar terjadi, bukan tidak mungkin akan memberikan dampak ke Indonesia. Untuk hadapi potensi dampak resesi, apakah kamu sudah memiliki dana darurat?

Mengapa perlu memiliki dana darurat? Ada yang menganalogikan kalau dana darurat ibarat sabuk pengaman mobil, yakni alat ini baru diperlukan pada saat terjadi kecelakaan. Tujuannya tak lain agar pengemudi dan penumpang terhindar dari risiko yang maksimal.

Makanya, sejumlah pakar mengimbau dana darurat perlu dipersiapkan agar seseorang atau bahkan keluarga, terlindungi serta dapat melanjutkan kehidupan saat sebuah peristiwa tak terduga terjadi. Termasuk keadaan tidak diinginkan ketika resesi benar terjadi.

Besarannya tergantung dari kondisi masing-masing individu. Misalnya, mulai dari 3 kali pengeluaran bulanan untuk yang masih lajang (single). Alokasi dana darurat yang lebih besar hingga 12 kali pengeluaran perlu dipersiapkan untuk yang menikah dan sudah punya anak.

Melansir berbagai sumber, Bareksa menyimpulkan bahwa ada empat hal yang perlu menjadi pertimbangan ketika menyimpan dana darurat.

Pertama, likuiditas. Hal ini sangat penting dan harus, karena ketika kondisi darurat itu terjadi, kamu bisa mengambil atau mencairkannya kapan saja.

Kedua, memiliki imbal hasil. Meski ini kadang bervariasi, dengan imbal hasil atau sering disebut cuan, setidaknya ada tambahan uang atas dana darurat tersebut meskipun nilainya relatif.

Ketiga, bebas dari risiko pasar. Dengan risiko sangat rendah, uang kamu tidak berkurang jumlahnya, atau setidaknya nilainya tetap.

Keempat, biaya admin rendah. Menjaga nilai dana darurat agar tidak tergerus terlalu besar oleh biaya yang timbul atas penyimpanan dana tersebut.

Ada baiknya dalam menyimpan dana darurat, lebih optimal bila sambil diinvestasikan. Maka, kamu perlu lebih cermat dalam memilih instrumen investasi yang tepat karena kamu harus menyimpannya pada instrumen yang sangat likuid, aman, dan tentunya berisiko rendah.

Investasi untuk Dana Darurat

Instrumen paling umum untuk dijadikan dana darurat adalah rekening bank. Namun, rekening bank ini biasanya terkena biaya admin bulanan dan bunga atau imbal hasilnya sangat kecil. Di samping itu, rekening bank terlalu likuid karena mudah dicairkan, menyimpan uang di tabungan juga sangat rawan terpakai kebutuhan bulanan.

Maka dari itu, kamu bisa mencari instrumen investasi yang likuid setara dengan rekening bank tetapi potensi lebih menguntungnkan. 

1. Reksadana Pasar Uang

Kamu bisa menyiapkan dana darurat di reksadana pasar uang. Jenis reksadana ini cukup aman karena tidak fluktuatif.

Potensi imbal hasil reksadana pasar uang juga lebih menarik dari deposito. Imbal hasil reksadana pasar uang juga tidak terkena pajak, karena bukan merupakan obyek pajak, dibandingkan imbalan deposito yang harus dipotong pajak.

Soal likuiditas, reksadana pasar uang cukup likuid dan mudah dicairkan, umumnya praktiknya T+1 atau butuh 1 hari kerja setelah transaksi dana pencairan masuk ke rekening investor, meskipun berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan, pencairan maksimal bisa 7 hari kerja bursa. Bahkan beberapa lembaga penyedia investasi telah melakukan inovasi dengan fitur pencairan instan reksadana pasar uang T+0, atau cair di hari yang sama.

Nilai investasi di reksadana pasar uang pun sangat terjangkau, misalnya ada yang mulai Rp10.000. Soal keamanan, karena diawasi oleh otoritas yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka reksadana pasar uang bisa dibilang cukup aman.

Kalau kamu memilih reksadana pasar uang untuk menyiapkan dana darurat, tersedia puluhan produk reksadana ini di Bareksa yang bisa kamu pilih. Semua proses investasi di Bareksa bisa dilakukan sepenuhnya secara online, sehingga kamu tidak perlu repot datang untuk mengisi form atau memberikan tandatangan basah.

2. Emas

Emas menjadi sarana cukup ideal untuk menempatkan dana darurat. Emas yang disarankan sebagai instrumen investasi untuk dana darurat adalah berbentuk logam mulia atau emas batangan.

Sebagai instrumen investasi, emas disebut-sebut mampu bertahan dari gempuran inflasi dan tergolong cukup likuid. Selain dijual, emas juga bisa digadai untuk mendapatkan uang.

Saat ini, kamu juga semakin dipermudah berinvestasi emas, karena logam mulia sudah bisa dibeli secara online. Untuk kemudahan ini, kamu bisa melakukan transaksi jual-beli serta menyimpan emas online atau tabungan emas, seperti Tabungan Emas di Bareksa melalui fitur Bareksa Emas.

Investasi emas di Bareksa Emas bisa dimulai dari Rp50 ribu saja. Beli emas online ini ada fisiknya dan disimpan secara aman di brankas mitra distribusi Bareksa Emas yakni Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Namun perlu diingat, investasi emas logam mulia sangat disarankan untuk jangka panjang agar investasi Anda meraih cuan optimal.

3. SBN Ritel Tradable

Satu jenis investasi yang juga mudah dicairkan adalah Surat Berharga Negara Ritel (SBN Ritel) jenis tradable atau yang bisa diperdagangkan. Contohnya adalah Obligasi Negara Ritel seri ORI022 yang kini sedang dalam masa penawaran. Investasi ORI022 aman dijamin negara dan cuan karena ada imbal hasil 5,95% per tahun. 

Memang, untuk bisa mencairkan ORI022, investor perlu menunggu hingga kupon atau imbalan pertama dibayarkan, yaitu pada 15 Desember 2022. Setelahnya, investor pemegang ORI022 bisa langsung menjualnya di pasar sekunder melalui Bareksa. 

Jadi, bagaimana cara kamu menyiapkan dana darurat? Jangan lupa investasi lewat Bareksa dan pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko ya.

(Martina Priyanti/hm)

***


Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital dengan mitra pengelola emas berizin. 

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah  penghargaan sebagai Midis SUN dengan  Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021. 

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa.