Bareksa Insight : Obligasi Menguat di Tengah Krisis Ukraina, Reksadana Ini Makin Cuan

Abdul Malik • 23 Feb 2022

an image
Ilustrasi bendera Rusia (kiri), Amerika Serikat (tengah) dan Ukraina (kanan). Memanasnya tensi geopolitik di Eropa Timur di mana Rusia mengancam menyerang Ukraina dan bisa mengakibatkan perang, berdampak pada kinerja pasar modal termasuk IHSG, reksadana, SBN dan emas. (Shutterstock)

Investor masih wait and see terkait perkembangan ketegangan geopolitik di Ukraina

Bareksa.com - Pasar obligasi kembali mencatatkan kenaikan tipis karena investor masih wait and see terkait perkembangan ketegangan geopolitik di Ukraina. Hal ini sempat mendorong pelemahan imbal hasil (yield) acuan obligasi AS dari sekitar 2 persen ke 1,9 persen. 

Sehingga turut mempengaruhi penguatan mayoritas harga obligasi global, termasuk Indonesia. Dampaknya, sebagian besar reksadana pendapatan tetap juga mengalami kenaikan.

Berdasarkan data id.investing.com (diakses 22/02/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di  level 6,5 persen pada 22 Februari 2022. 

Sementara itu, pasar saham yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,6 persen, setelah sebelumnya cetak kenaikan tertinggi sepanjang sejarah di level 6,902. 

Hal tersebut menekan kinerja mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks ikut menurun. IHSG pada 22 Februari 2022 turun 0,59 persen ke level 6.861,99  

Selain itu, risiko global juga kembali meningkat setelah kemarin Amerika dan Uni Eropa berjanji akan menjatuhkan sanksi kepada wilayah separatis di Ukraina yang dekat dengan perbatasan Rusia.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa​

Apa yang bisa dilakukan Investor?

Menurut analisis Bareksa, pergerakan reksadana saham hari ini berpotensi kembali melemah seiring dengan naiknya risiko global. Sehingga, investor dapat pertimbangkan untuk mengalihkan investasinya ke reksadana pendapatan tetap secara bertahap hingga 16 Maret 2022, saat pengumuman kenaikan suku bunga terlihat jelas. 

Selain itu, investor tetap dapat mengakumulasi emas dengan target harga emas duniamencapai US$1.950 per troy oz. 

Harga emas Pegadaian di fitur Bareksa Emas pada hari ini (23/2/2022) di Rp904.000 per gram, adapun harga emas Indogold pada Selasa (22/2/2022) di Rp903.057, atau naik dibandingkan Senin di Rp897.003 per gram. 

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Investor dengan profil risiko moderat dan agresif juga bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks dengan cuan menggiurkan berikut ini : 

Imbal Hasil 3 Tahun (per 22 Februari 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 29,21 persen
Kehati Lestari Kelas G : 24,42 persen

Imbal Hasil 6 Bulan (per 22 Februari 2022)

Reksadana Saham

Eastspring Investments Value Discovery Kelas A : 7,03 persen
TRIM Kapital Plus : 6,86 persen

Reksadana Indeks

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 18,24 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 13,71 persen

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan in
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Investasi
reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami
prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.