Begini Kinerja Reksadana Syariah di Bareksa Umroh Dibandingkan Indeks Acuan

Bareksa • 21 Feb 2020

an image
Ilustrasi calon jemaah wanita pria dengan pakaian umroh sedang mempersiapkan perlengkapan koper umroh dengan mencatat di buku

Kinerja melampaui indeks acuan dicatatkan ketiga reksadana untuk jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga setahun

Bareksa.com - Kinerja tiga produk reksadana pasar uang syariah di platform Bareksa Umroh berhasil mencatatkan kinerja jauh melampaui indeks acuannya. Tiga reksadana itu Syailendra Sharia Money Market Fund (SSMMF), Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra dan Cipta Dana Kas Syariah.

Kinerja melampaui indeks acuan dicatatkan ketiga reksadana untuk jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, year to date, hingga setahun terakhir. Sebulan terakhir (per 19 Februari 2020) misalnya, SSMMF mencatatkan imbal hasil 0,54 persen, Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra 0,47 persen dan Cipta Dana Kas Syariah 0,19 persen. Nilai return tersebut di atas indeks acuannya yakni indeks reksadana pasar uang 0,1 persen dan indeks reksadana pasar uang syariah yang hanya 0,01 persen.

Pola serupa juga terjadi untuk jangka waktu 3 bulan hingga setahun terakhir. Namun untuk jangka waktu 1 tahun, hanya untuk SSMMF dan Cipta Dana Kas Syariah. Sebab Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra baru diluncurkan pada April 2019 lalu atau baru berusia sekitar 10 bulan sejak diluncurkan. Periode 1 tahun, SSMMF mencetak imbal hasil 6,34 persen dan Cipta Dana Kas Syariah 5,93 persen. Angka itu jauh di atas indeks reksadana pasar uang 4,2 persen dan indeks reksadana pasar uang syariah 2,58 persen.

Dalam enam bulan terakhir (per 19 Februari 2020), SSMMF mencetak imbal hasil 3,07 persen, Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra 2,76 persen, serta Cipta Dana Kas Syariah 2,19 persen. Nilai imbal hasil itu jauh melampaui indeks acuannya yakni indeks reksadana pasar uang dan indeks reksadana pasar uang syariah yang masing mencatat return 1,79 persen dan 1,09 persen.


Sumber : Bareksa

Dalam 10 bulan terakhir, atau sejak 29 April hingga 1saat reksadana Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra diluncurkan, kinerja reksadana tersebut mencatatkan imbal hasil 4,51 persen, SSMMF 5,13 persen dan Cipta Dana Kas Syariah 4,46 persen. Angka itu juga jauh di atas indeks reksadana pasar uang yang mencatatkan return 3,34 persen dan indeks reksadana pasar uang syariah 1,96 persen. 


Sumber : Bareksa

Cara Siapkan Tabungan Umroh

Bareksa Umroh menyediakan cara menabung paling efektif di reksadana syariah yang terintegrasi dengan tujuan beribadah umroh. Ada lima keuntungan dari Bareksa Umroh yakni aman, halal, serba online, terpadu dan terpercaya.

Reksadana syariah yang dijadikan wadah menabung untuk umroh ini adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tidak perlu takut uang akan dibawa kabur oleh travel agent, karena disimpan dalam reksadana di bank kustodian.

Ada berbagai perencanaan yang dapat kita pilih di Bareksa Umroh, sebagai perkiraan jumlah nilai reksadana yang perlu diinvestasikan. Perencanaan yang tersedia berdasarkan harga paket yang berlaku saat ini, tetapi tidak mengikat pada pembelian paket.

Jika kamu punya rencana untuk menunaikan umroh 2 tahun lagi, berapa dana yang mesti kamu siapkan untuk menabung di reksadana syariah?


Sumber : Bareksa

Katakanlah, kamu memilih paket umroh Barokah yang senilai Rp23,5 juta. Maka kamu tinggal memilih perencanaan periode menabung 24 bulan atau 2 tahun. Maka hasilnya setiap bulan kamu harus menyiapkan dana Rp979.167 atau sekitar Rp980.000 untuk ditabung di reksadana syariah dalam platfom Bareksa Umroh.

Tidak hanya itu. Karena kita menabung atau menginvestasikan dana tersebut di reksadana syariah maka berpotensi meraih imbal hasil. Tercatat ada tiga reksadana syariah yang tersedia di Bareksa Umroh, yakni reksadana pasar uang syariah Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Cipta Dana Kas Syariah dan Syailendra Sharia Money Market Fund.

Dalam 6 bulan terakhir (per 14 Februari 2020), reksadana itu memberikan imbal hasil Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra (2,77 persen), Cipta Dana Kas Syariah (2,23 persen) dan Syailendra Sharia Money Market Fund (3,08 persen). Dalam setahun terakhir, imbal hasilnya 5,87 persen hingga 6,34 persen atau jika dirata-ratakan 6,1 persen per tahun.


Sumber : Bareksa

Lalu kita gunakan Kalkulator Investasi Bareksa. Masukkan investasi reguler Rp979.167 per bulan dengan jangka waktu 24 bulan, serta imbal hasil investasi yang diharapkan 6,1 persen per tahun.

Sumber : Bareksa

Hasilnya dalam 24 bulan, kamu telah mengumpulkan dana pokok investasi Rp23,5 juta atau sudah cukup untuk membiayai paket umroh Barokah. Tidak hanya itu, danamu juga berpotensi meraih imbal hasil Rp1,42 juta karena dana tersebut kamu investasikan di reksadana syariah. Sehingga total dana pokok dan imbal hasil investasimu jadi Rp24,92 juta.

Sumber : Bareksa

Dengan begitu menyiapkan tabungan umroh di reksadana syariah yang ada di platform Bareksa Umroh, berpotensi lebih menguntungkan ketimbang menabung biasa dalam tabungan syariah atau deposito syariah di bank. Selain itu, juga halal dan bebas riba karena disimpan di reksadana syariah. Kenapa demikian?

Dalam kaidah pengelolaan reksadana, terdapat dua metode yang digunakan oleh manajer investasi untuk pemilihan instrumen investasinya; yaitu secara konvensional dan secara syariah.

Reksadana konvensional ialah reksadana yang dapat berinvestasi di semua jenis efek keuangan; seperti saham, obligasi, dan deposito; dengan batasan-batasan investasi sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan ("OJK").

Sementara itu, reksadana syariah adalah reksadana yang hanya dapat berinvestasi di efek keuangan yang sesuai dengan kaidah dan prinsip syariah, dan tentunya masih terikat dengan batasan investasi yang ditetapkan oleh OJK.

Perlu diingat, rencana yang ada di Bareksa Umroh tidak mengikat dengan harga paket karena itu hanya perkiraan (estimasi). Jangka waktu juga tidak mengikat karena kita bisa mengatur sendiri dana per bulan sesuai kemampuan.

Kalau kita melewati jangka waktu, atau lebih cepat dari rencana, tidak akan dikenakan pinalti. Justru, semakin lama menabung reksadana, semakin besar potensi imbal hasil yang didapat.

Karena uang kita ditaruh di reksadana syariah yang berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi daripada deposito. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh OJK.

Selain itu, reksadana syariah halal karena dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islami dan sudah mendapatkan fatwa halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Jika uang kita di reksadana syariah sudah mencapai target, bisa menyelesaikan rencana dan membeli paket dengan dana tersebut tanpa pindah platform. Cukup mudah kan?

* * *

Ingin menabung reksadana syariah untuk umroh?

- Cara daftar jadi nasabah Bareksa Umroh, klik tautan ini
- Sudah punya akun Bareksa dan mau nabung umroh, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.