
Bareksa - Surat Berharga Negara (SBN) telah menjadi salah satu instrumen investasi paling populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Khusus untuk investor ritel domestik, pemerintah menawarkan SBN Ritel.
Selain menawarkan imbal hasil kompetitif, SBN juga memiliki tingkat keamanan tinggi karena 100% dijamin oleh pemerintah. Bagi investor pemula maupun berpengalaman, SBN Ritel menjadi pilihan ideal untuk portofolio stabil dengan risiko rendah.
Pemerintah merilis empat jenis SBN Ritel secara berkala, yaitu ORI, SBR, SR, dan ST, masing-masing dengan karakteristik, keunggulan, serta tujuan yang berbeda.
Memahami perbedaan instrumen ini akan membantu kamu memilih produk yang paling sesuai dengan profil risiko dan rencana keuangan.
ORI merupakan obligasi ritel yang pertama kali diperkenalkan pemerintah, jenis konvensional. ORI memiliki kupon tetap (fixed rate) yang dibayarkan setiap bulan selama masa tenor.
Biasanya, ORI ditawarkan dalam 2 tenor investasi, yakni 3 tahun dan 6 tahun.
Yang membedakan ORI dengan instrumen lainnya adalah sifatnya yang tradeable. Artinya, ORI dapat diperdagangkan di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Ini memberi fleksibilitas bagi investor yang mungkin membutuhkan dana di tengah periode investasi.
SBR merupakan SBN Ritel jenis konvensional yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder atau non-tradable. Meski demikian, SBR menyediakan fasilitas early redemption, yakni pencairan sebagian pokok hingga 50% sebelum jatuh tempo.
SBR biasanya ditawarkan dalam 2 tenor investasi, yakni 2 tahun dan 4 tahun.
Kupon SBR bersifat floating with floor, artinya kupon bisa naik ketika suku bunga acuan Bank Indonesia meningkat, namun tidak bisa turun dari batas minimum yang telah ditetapkan pemerintah.
SR merupakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel yang diterbitkan dengan akad ijarah - Asset to be Leased. Instrumen ini cocok bagi investor yang ingin berinvestasi tanpa riba. Kupon SR bersifat fixed rate dan dibayarkan setiap bulan.
SR biasanya ditawarkan dalam 2 tenor investasi, yakni 3 tahun dan 5 tahun.
Berbeda dari ST, SR bersifat tradeable, sehingga dapat dijual di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Hal ini memberikan likuiditas tambahan bagi investor.
Kelebihan SR
ST adalah pasangan syariah dari SBR. Sama seperti SBR, ST non-tradable namun memiliki fasilitas early redemption. Kupon ST juga floating with floor, mengikuti pergerakan suku bunga acuan.
Seperti SBR, ST biasanya juga ditawarkan dalam tenor 2 tahun dan 4 tahun.
Karakter investasinya sangat aman, cocok untuk investor konservatif maupun pemula.
Kelebihan ST
Seri | Jenis | Kupon | Bisa Diperdagangkan | Early Redemption |
|---|---|---|---|---|
ORI | Konvensional | Fixed | Ya | Tidak |
SBR | Konvensional | Floating with Floor | Tidak | Ya |
SR | Syariah | Fixed | Ya | Tidak |
ST | Syariah | Floating with Floor | Tidak | Ya |
Sumber: Kemenkeu, diolah
1. Aman dan Dijamin Negara
Tidak ada instrumen lain selain SBN yang secara hukum dijamin langsung oleh negara. Ini menjadikannya salah satu investasi paling aman.
2. Imbal Hasil Menarik
Kupon SBN umumnya lebih tinggi dibanding deposito bank.
3. Pembayaran Kupon Bulanan
Investor memperoleh pendapatan rutin yang dapat digunakan untuk menambah cashflow.
4. Akses Lebih Mudah
Kini kamu bisa membeli SBN sepenuhnya secara online, termasuk melalui Super App Bareksa.
Dengan memilih kombinasi yang tepat, kamu bisa menyesuaikan portofolio dengan tujuan finansial jangka pendek hingga menengah.
Ingin memulai investasi aman, mudah, dan dijamin pemerintah? Beli SBN langsung melalui Super App Investasi Bareksa, mitra distribusi resmi pemerintah.
Nikmati proses pembelian cepat, kupon bulanan, dan berbagai promo eksklusif. Mulai bangun portofolio investasimu sekarang!
(Tubagus Imam Satrio/AM)
*Abdul Malik adalah Managing Editor Bareksa dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di jurnalisme pasar modal. Memegang lisensi WPPE, ia fokus pada analisis makro, riset investasi, dan edukasi keuangan, serta merupakan peraih beberapa fellowship internasional.
***
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.