ST015 : Investasi Syariah Tanpa Fluktuasi Harian, Solusi Cerdas Saat Bitcoin Merosot 30%

Bareksa - Hidup lagi capek-capeknya. Pulang kerja, buka portofolio di handphone, eh… aset kripto malah merosot tajam. Saat momen seperti inilah banyak investor mulai sadar, mereka juga butuh instrumen yang lebih stabil dan tidak bikin stres, seperti ST015.

Dalam beberapa minggu terakhir, pasar kripto memang mengalami tekanan besar. Mengutip Investing, harga Bitcoin sempat anjlok ke US$80.697 secara intraday akhir pekan lalu (21/11), turun 30% dari level tertingginya sebulan terakhir di US$116.307 (27/10). Meski sempat rebound dan ditutup di US$88.296 (24/11), volatilitasnya tetap sangat tinggi.

Menurut analis, tekanan harga Bitcoin dipicu kombinasi arus keluar ETF Bitcoin AS dan sentimen negatif rencana kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump hingga 500% terhadap negara yang masih berdagang dengan Rusia.

Penurunan tajam ini membuat banyak investor ritel kembali sadar bahwa volatilitas kripto tidak cocok untuk semua orang. Karena itu, investor mulai mencari instrumen yang aman, stabil, halal, dan bebas dari fluktuasi harian.

Untuk kebutuhan itulah pemerintah menawarkan instrumen yang sangat relevan tahun ini: Sukuk Tabungan seri ST015, SBN Ritel syariah terbaru. ST015 bisa jadi solusi cerdas ketika pasar kripto sedang ambrol.

Apa Itu ST015?

ST015 adalah Sukuk Tabungan (ST), yaitu SBN Ritel syariah yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia. Keuntungan dan pokoknya 100% dijamin negara, sehingga aman dan stabil untuk investor ritel.

Karakteristik Utama ST015

• Masa penawaran: 10 November – 3 Desember 2025

• Tenor:
  • ST015T2 – 2 tahun
  • ST015T4 – 4 tahun (Green Sukuk)

• Kupon:
  • ST015T2 minimal 5,2% per tahun
  • ST015T4 minimal 5,45% per tahun

• Imbal hasil: Floating with floor (mengambang dengan batas minimal)

• 100% syariah (akad wakalah)

• Non-tradable → tidak ada fluktuasi harga

• Bisa early redemption (pencairan sebagian sebelum jatuh tempo)

• Minimum pembelian Rp1 juta, maksimum Rp5 miliar (T2) dan Rp10 miliar (T4)

• Bisa dibeli online melalui mitra resmi seperti Bareksa. 

Kenapa Banyak Investor Memilih ST015?

1. Stabil & Bebas Stres
Tidak seperti saham atau kripto yang bisa anjlok dalam hitungan menit, ST015 memberikan ketenangan: beli sekali, nikmati kupon tiap bulan seperti passive income.

2. Dijamin Negara
Risiko gagal bayar hampir nol karena didukung APBN. Cocok untuk:

• dana pendidikan

• dana darurat

• dana liburan

• dana pernikahan

• portofolio konservatif

3. Imbal Hasil Kompetitif
Kupon ST biasanya lebih tinggi dari deposito syariah, dengan risiko jauh lebih rendah dan tanpa volatilitas.

4. Halal Sesuai Fatwa DSN-MUI
Cocok untuk kamu yang ingin investasi sesuai prinsip syariah.

5. Tidak Perlu Pantau Market
Tidak ada grafik naik-turun setiap menit. Ideal bagi investor sibuk atau pemula.

6. Ada Fitur Early Redemption
Bisa cairkan sebagian dana sebelum jatuh tempo bila dibutuhkan.

Apa yang Harus Kamu Lakukan Selanjutnya?

Jika kamu mencari instrumen syariah yang aman, stabil, dan tahan gejolak pasar, maka ST015 pilihan paling relevan, apalagi ketika aset berisiko seperti kripto sedang mengalami koreksi besar.

ST015 juga ideal untuk diversifikasi, agar portofolio tidak hanya bertumpu pada satu jenis aset.

Langkah yang bisa kamu lakukan sekarang:

1. Segera pesan ST015 sebelum masa penawaran berakhir.

2. Pantau kuota pemesanan, karena biasanya cepat habis.

3. Beli melalui mitra distribusi resmi seperti Bareksa.

Dengan ST015, kamu bisa berinvestasi secara tenang, pasti, halal, dan tanpa drama fluktuasi harian.

Kesimpulan

Merosotnya harga Bitcoin hingga 30% dalam sebulan terakhir menunjukkan betapa tingginya risiko aset kripto. Di tengah volatilitas itu, ST015 hadir sebagai pilihan investasi syariah yang aman, stabil, dan dijamin negara. Tanpa fluktuasi harian dan dengan kupon menarik, ST015 cocok untuk diversifikasi portofolio dan membantu investor berinvestasi lebih tenang.

Segera pesan ST015 sebelum masa penawaran berakhir melalui mitra resmi seperti Bareksa.

Beli ST015 di Sini

AM)

***

*Abdul Malik adalah Managing Editor Bareksa dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di jurnalisme pasar modal. Memegang lisensi WPPE, ia fokus pada analisis makro, riset investasi, dan edukasi keuangan, serta merupakan peraih beberapa fellowship internasional.

***

Disclaimer

Investasi mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi investor. Bareksa menulis artikel ini berdasarkan materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.