Berita / SBN / Artikel

Masa Penawaran ORI024 akan Berakhir, ST011 Segera Terbit, Ini Prediksi Imbal Hasilnya

Abdul Malik • 31 Oct 2023

an image
Ilustrasi Muslimah investor yang gembira karena berhasil meraih keuntungan dari investasinya di SBN Ritel syariah, salah satunya berniat investasi di ST011. (Shutterstock)

ST011 merupakan SBN Ritel jenis syariah dengan imbal hasil bersifat mengambang dengan batas minimal (floating with floor).

Bareksa.com - Masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI024 akan segera berakhir. SBN Ritel seri keenam di 2023 itu ditutup masa penawarannya pada 2 November, sejak ditawarkan pada 9 Oktober. Habis ORI024, Sukuk Tabungan (ST) seri ST011 menjelang dengan jadwal masa penawaran 3-29 November 2023. Kira-kira berapa imbal hasil ST011?

ORI024 dan ST011 sama-sama SBN Ritel yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan sebagai alternatif investasi bagi masyarakat agar bisa berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan negara. Keduanya merupakan instrumen investasi aman karena 100% nilai pokok investasi dan imbal hasilnya dijamin negara. 

Imbal hasil yang ditawarkan oleh SBN Ritel biasanya jauh lebih menarik dari deposito. Ini seiring target pemerintah untuk mendorong agar masyarakat lebih berorientasi ke investment society, dari selama ini lebih didominasi saving society. Pajak atas imbal hasil SBN Ritel hanya 10%, lebih rendah dari pajak bunga tabungan atau deposito yang 20%. 

Investasi ORI024 di Sini

Beberapa perbedaannya, di antaranya ORI024 merupakan SBN Ritel jenis konvensional dengan imbal hasil fixed (pasti) hingga jatuh tempo, bisa diperdagangkan di pasar sekunder (tradable) setelah masa minimum holding period, serta punya potensi capital gain. Adapun ST011 merupakan SBN Ritel jenis syariah yang tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder (non tradable), namun memiliki fitur pencairan awal sebagian sebelum jatuh tempo (early redemption), dengan imbal hasil bersifat mengambang dengan batas minimal (floating with floor).

Jadwal Penerbitan ST011 (tentatif)

Sumber : Kemenkeu

Investasi ORI024 di Sini

Prediksi Imbal Hasil ST011

Untuk diketahui, dalam menentukan kupon atau imbal hasil SBN Ritel, Kementerian Keuangan setidaknya mempertimbangkan 5 faktor. Yakni imbal hasil SBN tenor yang sama di pasar, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), tingkat suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), bunga deposito perbankan, serta kondisi makro ekonomi. 

Pasar modal saat ini sedang bergejolak akibat potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), sehingga mengerek imbal hasil Obligasi Pemerintah AS (US Treasury) menyentuh 5% pekan lalu. Pelaku pasar khawatir The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan dan tren bunga tinggi akan bertahan lebih lama dari perkiraan. Saat ini Fed Funds Rate di level 5-5,25%. 

Seiring gejolak pasar global, yield SBN RI juga melonjak. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang bulan berjalan hingga 26 Oktober 2023, pasar SBN mencatat arus dana asing keluar (outflow) Rp13,63 triliun, sehingga mendorong kenaikan yield rata-rata 40,86 basis poin (bps) di seluruh tenor. 

Senada, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang bulan hingga 27 Oktober melemah 2,61% ke level 6.758,79, dengan investor asing mencatatkan outflow Rp6,37 triliun. Pasar obligasi korpotasi tak ketinggalan, indeks pasar obligasi ICBI hingga 27 Oktober melemah 1,38% MTD dengan aliran dana keluar asing Rp842,83 miliar. 

Rapat Dewan Gubernur BI pada 19 Oktober, memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dari 5,75% menjadi 6%. Tingkat bunga penjamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk simpanan rupiah di 4,25%, berlaku 1 Oktober 2023 hingga 31 Junari 2024. 

Sedangkan menurut statistik perbankan syariah OJK per Juni 2023, ekuivalen tingkat imbalan deposito mudharabah berjangka di atas 12 bulan di angka 4,11% per tahun. Ekspektasi imbal hasil (yied) SBN tenor 2 tahun di 6,905% (per 31/10) dan yield SBN tenor 4 tahun  7,089%. ST011 rencananya akan terbit dalam 2 tenor yakni ST011 tenor 2 tahun atau ST011-T2 dan ST011 tenor 4 tahun atau ST011-T4. 

Siap-siap Investasi ST011 di Sini

Pertimbangan Kupon ST011

Suku bunga acuan BI

6% (Oktober 2023)

Rata-rata imbal hasil deposito syariah

4,11% (Juni 2023)

Yield SBN 2 tahun dan 4 Tahun

6,9% dan 7,08% (per 31/10/2023)

Tingkat bunga penjaminan LPS bank umum

4,25% (periode 1 Oktober 2023- 31 Januari 2024)

Sumber : OJK, BI, LPS, PHEI​

Mempertimbangkan beberapa indikator tersebut, Tim Analis Bareksa memperkirakan imbal hasil ST011 tenor 2 tahun akan berada di kisaran 6,7% hingga 6,9% dan ST011 tenor 4 tahun di kisaran 7,1%. Besaran proyeksi imbal hasil itu mempertimbangkan gejolak pasar SBN saat ini dan tren kenaikan suku bunga acuan. 

Dengan begitu, Tim Analis Bareksa memprediksi spread antara imbalan ST011T2 dengan BI Rate di kisaran 0,7-0,9% dan spread imbalan ST011T4 dengan bunga acuan BI di kisaran 0,9-1,1%. 

Siap-siap Investasi ST011 di Sini

SBN Ritel

Prediksi Tim Analis Bareksa

Spread dengan BI Rate

ST011T2

6,7-6,9%

0,7-09%

ST011T4

6,9-7,1%

0,9-1,1%

Sumber : Tim Analis Bareksa

Besaran prediksi imbalan ST011 itu sangat menarik jika dibandingkan dengan deposito syariah. Apalagi imbal hasil deposito syariah harus dipotong pajak 20%, sehingga imbalan bersihnya rata-rata jadi 3,288% per tahun. Adapun imbalan ST011 hanya dipotong pajak 10%. Karena itu jika pemerintah menetapkan imbalan ST011T2 di kisaran 6,7-6,9%, maka imbalan bersihnya setelah dipotong pajak menjadi  6,03-6,21% per tahun. Adapun prediksi imbal hasil bersih ST011T4 di kisaran 6,21-6,39% per tahun. 

Sangat menarik bukan?

Siap-siap Investasi ST011 di Sini

Bareksa Salah Satu Midis SBN Terbaik

Sebagai salah satu mitra distribusi resmi SBN Ritel, platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia Bareksa kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2021. Penghargaan sebagai Midis Terbaik Surat Berharga Negara (SBN) baik SUN maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan yang keempat tahun secara beruntun diterima oleh Bareksa.

Perlu dicatat, Bareksa adalah satu-satunya fintech yang meraih penghargaan Midis SUN Terbaik Tahun 2021, bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa sebagai Mitra Distribusi baik untuk SUN maupun SBSN dari Kementerian Keuangan :

- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021

Penghargaan langsung diserahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, dalam acara Stakeholders Gathering Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada 21 Desember 2022.

Karena itu tak ingin ketinggalan investasi di ST011? Segera daftar akun SBN di Bareksa sekarang, agar saat masa penawaran dibuka, Kamu bisa langsung melakukan pemesanan ST011.

Siap-siap Investasi ST011 di Sini

(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.