
Bareksa.com - Investasi kini sudah menjadi gaya hidup sebagian orang. Sebab dengan investasi, selain kita bisa menyiapkan kebutuhan masa depan, juga ada potensi keuntungan dan peluang bisa mengalahkan inflasi. Tanpa investasi, maka aset kita akan makin tergerus oleh nilai inflasi dan jadi kurang bernilai.
Menurut materi Kementerian Keuangan, setidaknya ada 3 alasan pentingnya berinvestasi :
Jika nilai tingkat inflasi saat ini adalah 3 persen per tahun, sementara tabungan biasa hanya memberikan tingkat suku bunga setelah dipotong pajak yakni 1 persen per tahun. Maka nilai uang kita yang disimpan di tabungan tersebut berkurang nilainya 2 persen per tahun.
Kebutuhan masa kini di antaranya pengeluaran rutin dan pengeluaran non rutin. Adapun kebutuhan masa depan, adalah kebutuhan yang bisa kita siapkan dari saat ini seperti dana pensiun, tabungan pendidikan anak dan lainnya.
Ada banyak instrumen investasi yang menawarkan potensi tingkat imbal hasil yang menarik dan menggiurkan untuk perencanaan masa depan. Namun perlu diingat, semakin tinggi peluang imbal hasilnya, maka semakin tinggi pula risikonya atau kerap dikenal dengan konsep "high risk high return."
Karena itu, kita perlu mencari alternatif produk investasi yang aman, likuid dan mampu memberikan imbalan jauh lebih tinggi dari tabungan atau deposito, serta mampu mengalahkan angka inflasi.
Untuk diketahui, kini pemerintah tengah menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Savings Bond Ritel seri SBR010. Selain aman karena dijamin oleh negara baik pembayaran pokok dan kuponnya, SBR010 juga memberikan imbalan lebih tinggi dari tabungan maupun deposito.
SBR010 menawarkan kupon periode pertama 5,1 persen per tahun yang masih berpeluang naik lagi di masa mendatang.
Untuk diketahui, suku bunga pasar uang antar bank (PUAB) dan deposito perbankan mencatat penurunan pada April 2021. Bank Indonesia mencatat, suku bunga PUAB overnight dan suku bunga deposito perbankan mencapai 2,79 persen dan 3,66 persen pada April 2021. Nilai ini menurun masing-masing 153 bps dan 207 bps dibandingkan April 2020.
Dengan asumsi rata-rata bunga deposito saat ini 3,66 persen per tahun, kemudian dipotong pajak 20 persen atau 0,549 persen, maka imbalan bersihnya menjadi 3,111 persen. Adapun SBR010 yang memiliki imbalan 5,1 persen, kemudian dipotong pajak 15 persen atau 0,765 persen, maka imbalan bersihnya menjadi 4,335 persen.
Dengan demikian imbalan SBR010 terbilang lebih menarik dibandingkan bunga deposito dan juga di atas rata-rata inflasi tahunan yang sebesar 3 persen.
Ulasan selengkapnya mengenai keunggulan investasi di SBR010 dibandingkan deposito seperti pada tautan berikut ini : Bunga Deposito Tren Menurun, Imbalan SBR010 Makin Menarik
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemerintah membuka penawaran SBN Ritel jenis SBR010 mulai 21 Juni 2021 hingga 15 juli 2021. Dengan membeli SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil tetapi juga membantu pembiayaan anggaran untuk pembangunan negara. SBN ritel bisa dipesan di sejumlah mitra distribusi yang ditunjuk Kemenkeu, termasuk Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.