Berita / SBN / Artikel

Bareksa Raih Penghargaan Kemenkeu RI Sebagai Midis SBSN Terbaik 2019

Bareksa • 16 Dec 2019

an image
Co-Founder dan CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra (kanan) menerima penghargaan dari Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman di Jakarta 16/12/2019. (Bareksa/AM

Untuk menggenjot penjualan, Bareksa sedang menggodok kerjasama strategis dengan e-wallet terbesar di Indonesia, OVO

Bareksa.com  - Kementerian Keuangan RI menganugerahkan kepada Bareksa, marketplace finansial terbesar di Indonesia, penghargaan sebagai Mitra Distribusi Surat Berharga Syariah Negara (Midis SBSN) Terbaik Kategori Non Bank 2019. Penghargaan ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.

Co-founder dan CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, menyatakan,  “Perhargaan ini kembali menjadi bukti bahwa pemanfaatan fintech memiliki peran yang semakin penting untuk mendemokratisasi dunia keuangan nasional dan mengatasi masalah dangkalnya pasar keuangan yang merupakan problem laten kita selama ini.”

"Penghargaan ini juga merupakan bukti bahwa dorongan dan dukungan Kementerian Keuangan, OJK, dan Bank Indonesia, dalam pemanfaatan tekfin merupakan langkah yang tepat. Kami sangat berterima kasih atas berbagai kebijakan progresif pemerintahan Presiden Jokowi yang terus mendorong perkembangan ekonomi-digital dan tekfin di Indonesia," Karaniya menambahkan, usai menerima penghargaan di acara Investor Gathering 2019 di Kementerian Keuangan, 16 Desember 2019.

Belum lama sebelumnya, Bareksa juga dinobatkan sebagai platform terbaik untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) secara online berdasarkan survei yang dilakukan oleh Big Data Telkom dan Ditjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risikom, Kemenkeu RI, pada Desember 2019 kemarin.

Kepada 12 ribu responden, ditanyakan: "Menurut Anda, Mitra Distribusi manakah yang terbaik untuk membeli SUN?" Di urutan teratas, 28 persen responden menjawab "bank" tanpa secara spesifik menyebut nama bank. Yang menarik, di urutan kedua 19 persen responden langsung menjawab "Bareksa".

Kontribusi Bareksa

Bareksa merupakan satu dari dua perusahaan fintech yang pertama kali diberi mandat oleh Kementerian Keuangan, bersama delapan bank papan atas, untuk menjual Surat Utang Negara (SUN) ritel di pasar perdana domestik secara online. Penunjukan ini dilakukan pada April 2018 lalu.

Savings Bond Ritel seri SBR003 adalah produk Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama yang ditawarkan secara online. Pada November 2018, Bareksa mulai mendukung penjualan SBSN ritel untuk Sukuk Tabungan seri ST002. Masyarakat bisa membeli secara online dengan nilai minimal Rp1 juta melalui sbn.bareksa.com.

Sejauh ini, Bareksa sudah mendukung Kementerian Keuangan menjual 12 seri SBN ritel, terdiri dari enam seri SBR (SBR003-008), lima seri ST (ST002-006), dan satu seri Obligasi Ritel Indonesia (ORI016). Jumlah investor SBN di Bareksa tercatat hampir mencapai 25 ribu--sekitar delapan persen dari total investor SBN yang tercatat di Kustodian Sentral Efek (KSEI) sebanyak 313 ribu.

Total SBN yang dibeli melalui Bareksa hingga Desember 2019 mencapai Rp325 miliar, meningkat 217 persen dibandingkan Desember 2018. Dilihat dari nilai penjualan Bareksa memberikan kontribusi 0,76 persen dari total penjualan SBN secara nasional karena didominasi oleh investor ritel dengan nilai pembelian kurang dari Rp10 juta per investor. Dengan tingkat keritelan tinggi, Bareksa memberi kontribusi jumlah investor yang signifikan dengan rata-rata penetrasi sebesar 10,16 di masing-masing seri.

 

Kerjasama Strategis dengan OVO

Untuk terus menggenjot kontribusi Bareksa, Co-founder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra menerangkan, saat ini sedang digodok rencana kerjasama strategis antara Bareksa dan OVO.

"Sinergi platform e-investing dan e-wallet ini mudah-mudahan akan secara signifikan terus mendemokratisasi pasar SBN, sehingga masyarakat luas akan memiliki akses yang semakin mudah dan terjangkau. Langkah ini punya arti strategis, karena ditujukan untuk menjawab kebutuhan negara kita untuk mencari sumber pembiayaan nasional yang baru di segmen ritel dan mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri," ujar Karaniya, yang juga merupakan Presiden Direktur OVO. "Untuk ini, kami akan mengkonsultasikan dan meminta masukan dari Bank Indonesia, OJK, dan Kementerian Keuangan."

Karaniya melihat, sebagai platform e-wallet terbesar di Indonesia, OVO memiliki potensi yang sangat besar untuk secara masif memasyarakatkan dan menggenjot nilai penjualan SBN. Saat ini, OVO telah menjangkau 115 juta perangkat seluler, 87 juta pengguna yang tersebar di 354 kota di seluruh Indonesia, dengan pengguna aktif bulanan (MAU) mencapai sekitar 11-12 juta. "Ini daya yang sangat besar untuk mendorong pasar surat utang negara ke tahapan berikutnya."

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Surat Berharga Negara ritel hanya bisa dipesan selama masa penawaran. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN di seri berikutnya? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.