Berita / SBN / Artikel

Mengenal Istilah Obligasi Sampah yang Kurang Menarik di Pasar Indonesia

Bareksa • 31 Jul 2019

an image
Ilustrasi wanita mahasiswa pelajar muda cantik rambut panjang memegang buku di depan wajah sambil mencari istilah definisi investasi reksadana saham obligasi sukuk surat utang surat berharga negara pemerintah korporasi

Obligasi ini umumnya menawarkan kupon yang jauh lebih tinggi dibandingkan obligasi korporasi lainnya

Bareksa.com - Obligasi sampah atau junk bond dinilai masih akan sulit dijumpai di pasar obligasi korporasi Indonesia. Apalagi, iklim pasar obligasi korporasi domestik kurang mendukung keberadaan instrumen seperti itu.

Sebagai informasi, junk bond merupakan obligasi dengan peringkat di luar non-investment grade. Obligasi ini umumnya menawarkan kupon yang jauh lebih tinggi dibandingkan obligasi korporasi lainnya, walau dengan risiko yang tak kalah tinggi.

Mengutip Kontan, Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga berpendapat obligasi berkategori junk bond akan kesulitan berkembang di Indonesia. Ketika dijual melalui penawaran umum pun, obligasi ini belum tentu laku meski memiliki kupon yang tinggi. Sebab sebagian besar investor obligasi korporasi di Indonesia merupakan investor institusi yang berasal dari BUMN.

Hal ini cukup wajar. Kembali lagi, berbekal peringkat utang non-investment grade, risiko gagal bayar junk bond lebih tinggi dari obligasi korporasi lainnya.

Di tambah kapitalisasi pasar obligasi korporasi Indonesia masih tergolong rendah. Faktor ini saja bisa menggambarkan bahwa jumlah obligasi korporasi ataupun investor pemegang instrumen tersebut belum terdiversifikasi. Alhasil, potensi junk bond untuk eksis di pasar juga relatif kecil karena ekosistemnya kurang mendukung.

Memang, tak bisa dipungkiri ada saja investor yang berani mengambil risiko untuk berinvestasi pada obligasi seperti junk bond. Menurut Desmon, karena junk bond jarang beredar di Indonesia, investor bertipikal demikian umumnya akan mencari instrumen seperti medium term notes (MTN) yang juga menawarkan kupon tinggi.

Perusahaan-perusahaan berperingkat rendah juga kerap memanfaatkan MTN untuk mencari dana secara cepat tanpa harus berhadapan dengan persyaratan yang ketat. “Kalau memaksakan diri menerbitkan obligasi korporasi dengan peringkat rendah, khawatirnya tidak laku saat penawaran,” tandasnya.

Sekadar catatan, beberapa surat utang korporasi asal Indonesia yang beredar di luar negeri sebenarnya ada yang masuk ke dalam kelompok junk bond.

Ambil contoh pada obligasi global milik PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) yang mengalami penurunan peringkat utang dari BB- menjadi CCC- oleh S&P Global Ratings. Hal ini terjadi akibat produsen tekstil terbesar di Indonesia tersebut gagal membayar kupon obligasi dollar AS yang jatuh tempo pada 10 Juli lalu.

Karena telah memperoleh peringkat CCC-, obligasi Delta Merlin ini jelas tak lagi berada dalam kategori investment grade.

***

Ingin berinvestasi ST005 sekaligus bantu negara?

Pemerintah akan merilis seri terbaru Sukuk Tabungan ST005 menurut jadwalnya (tentatif) pada 8 Agustus 2019

Pembelian produk investasi ST005 yang dijamin pemerintah ini hanya bisa dilakukan pada periode penawaran ST005, yakni 8-22 Agustus 2019. Kita bisa mendaftar untuk memesan ST005 di Bareksa.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi ST005? Segera daftar di sbn.bareksa.comsekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan ST005.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli ST005? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

(KA02/AM)