Rekomendasi Saham Tim Analis Bareksa: CBDK & BMRI, IHSG Diprediksi Melemah

Abdul Malik • 16 Dec 2025

an image
Gedung Tower PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di Jl Sudirman, Jakarta. (Shutterstock)

Rekomendasi saham hari ini dari Tim Analis Bareksa: CBDK & BMRI untuk trading, seiring IHSG diprediksi melemah dan bergerak di rentang 8.560–8.720

Bareksa - Tim Analis Bareksa merekomendasikan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebagai saham pilihan untuk trading hari ini (16/12). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah. 

1. CBDK: beli untuk trading di Rp8.500-8.725

Saham CBDK menguat 0,29% jadi Rp8.725 (15/12). Saham anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang bergerak di bidang pembangunan perumahan ini direkomendasikan beli untuk trading dengan harga masuk di rentang Rp8.500-8.725. Target harga ambil untung saham CBDK di Rp9.000 dan Rp9.200, serta stop rugi di Rp8.375. 

2. BMRI: beli akumulatif di Rp4.900 -4.990

Saham BMRI naik 3,53% jadi Rp4.990 (15/12). Saham bank pelat merah dengan nilai aset terbesar itu direkomendasikan beli akumulatif dengan harga masuk di rentang Rp4.900-4.990. Target harga ambil untung saham BMRI di Rp5.150 dan Rp5.250, serta stop rugi di Rp4.800. 

Bank Mandiri melaporkan update kinerja keuangan hingga November 2025, dengan penyaluran kredit tumbuh sebanyak 13,1% menjadi Rp1.452 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 15,9% menjadi Rp1.584 triliun. Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) di kisaran 91%, serta total Rp2.120 triliun, naik 14,6% . Kinerja tersebut menegaskan daya tahan model bisnis di tengah dinamika global.

Tabel: Rekomendasi Saham Hari Ini (16/12/2025)

Stock Pick (Rp)
CBDK
BMRI

Last Price

8.725

4.990

Recommendation

Trading Buy

Accumulative Buy

Entry Range

8.725

4.990

8.500

4.900

Target Price (TP) 1

9.000

5.150

Target Price (TP) 2

9.200

5.250

Stop Loss

8.375

4.800

Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 15/12/2025

Highlight Pasar

IHSG ditutup di level 8.650, turun 11 poin atau 0,13% pada Senin (15/12), meskipun investor asing mencatatkan net buy Rp248 miliar. Menurut riset teknikal Ciptadana Sekuritas, tiga sektor saham dengan kinerja terlemah adalah energi yang turun 3,45%, infrastruktur (-1,94%), dan bahan baku (-1,4%). 

Pergerakan indeks terutama dipengaruhi oleh saham DSSA yang turun 5,08% ke Rp100.850, BRMS (-8,54% ke Rp1.125), dan TLKM (-2,25% ke Rp3.470). Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah 28 poin ke level Rp16.668 per dolar AS. 

Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak di rentang 8.560–8.720, dengan peluang ditutup di zona negatif hari ini (16/12).

Investasi di Aplikasi Trading Saham Online Terbaik – Bareksa

Bareksa adalah salah satu aplikasi investasi saham terbaik yang menyediakan akses ke riset pasar, analisis fundamental, serta beragam data pendukung untuk membantu kamu mengambil keputusan lebih terarah. Melalui aplikasi Bareksa, kamu dapat memantau pergerakan saham, membandingkan kinerja emiten, hingga mendapatkan insight pasar yang relevan dengan profil investasimu. Praktis untuk kamu yang ingin mulai membangun portofolio saham secara lebih percaya diri.

Beli Saham di Sini

(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)

* Sigma Kinasih adalah Investment Strategist di PT Bareksa Marketplace Indonesia dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di industri pasar modal. Memegang lisensi WMI, WPPE, CTA, dan CFP, ia berfokus pada riset makroekonomi, strategi portofolio, serta analisis reksadana, saham, emas dan SBN. Sigma meraih gelar Magister Ekonomi dari Universitas Trisakti.

*Abdul Malik adalah Managing Editor Bareksa dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di jurnalisme pasar modal. Memegang lisensi WPPE, ia fokus pada analisis makro, riset investasi, dan edukasi keuangan, serta merupakan peraih beberapa fellowship internasional.

***

DISCLAIMER​​​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.​