
Bareksa - Tim Analis Bareksa merekomendasikan PT Timah Tbk (TINS) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) sebagai saham pilihan untuk trading saham hari ini (21/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi lebih rendah.
Harga saham TINS melemah 0,32% jadi Rp3.100 (20/11). Saham perusahaan tambang dan pengolahan timah, nikel hingga pasir kuarsa milik negara ini direkomendasikan beli untuk trading dengan harga masuk di rentang Rp2.980-3.100. Target harga ambil untung saham TINS di Rp3.200 dan Rp3.300, serta stop rugi di Rp2.850.
Harga saham INDY berkurang 0,82% jadi Rp1.820 (20/11). Saham perusahaan terintegrasi mencakup sumber daya energi, jasa energi, dan bisnis infrastruktur energi, khususnya batu bara ini direkomendasikan beli spekulatif dengan harga masuk di rentang Rp1.750-1.820. Target harga ambil untung saham INDY di Rp1.890 dan Rp1.940, serta stop rugi di Rp1.690.
Stock Pick (Rp) | TINS | INDY |
|---|---|---|
Last Price | 3.100 | 1.820 |
Recommendation | Trading Buy | Speculative Buy |
Entry Range | 3.100 | 1.820 |
2.980 | 1.750 | |
Target Price (TP) 1 | 3.200 | 1.890 |
Target Price (TP) 2 | 3.300 | 1.940 |
Stop Loss | 2.850 | 1.690 |
Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 20/11/2025
IHSG naik 0,16% ke level 8.420 dengan investor asing mencatatkan net buy Rp1,3 triliun (20/11). Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (21/11), sektor-sektor saham pendorong kenaikan indeks adalah consumer cyclical naik 2,5%, infrastruktur (0,52%), energi (0,44%), industrials (0,35%), kesehatan (0,35%), serta transportasi & logistik (0,23%).
Saham penopang indeks antara lain BMRI yang naik 1,86% ke Rp4.940, BREN (1,29% ke Rp9.800), dan DSSA (0,89% ke Rp99.500). Rupiah melemah 29 poin ke Rp16.732 per dolar AS.
Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak di rentang 8.338 (support) – 8.419 (resistance) dengan kemungkinan ditutup lebih rendah hari ini (21/11).
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)
* Sigma Kinasih adalah Investment Strategist di PT Bareksa Marketplace Indonesia dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di industri pasar modal. Memegang lisensi WMI, WPPE, CTA, dan CFP, ia berfokus pada riset makroekonomi, strategi portofolio, serta analisis reksadana, saham, emas dan SBN. Sigma meraih gelar Magister Ekonomi dari Universitas Trisakti.
*Abdul Malik adalah Managing Editor Bareksa dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di jurnalisme pasar modal. Memegang lisensi WPPE, ia fokus pada analisis makro, riset investasi, dan edukasi keuangan, serta merupakan peraih beberapa fellowship internasional.
***
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.