
Bareksa - Tim Analis Bareksa merekomendasikan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) jadi pilihan untuk trading saham hari ini (16/10). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi ditutup lebih rendah.
Harga saham SCMA naik 1,99% jadi Rp410 (15/10). Saham emiten media ini direkomendasikan beli spekulatif dengan harga masuk di rentang Rp390-400, target harga ambil untung di Rp430 dan Rp450, serta stop rugi di Rp380.
Harga saham MBAM meningkat 4,27% jadi Rp610 (15/10). Saham perusahaan barang baku yang memiliki usaha utama di bidang pertambangan nikel dan baterai kendaraan listrik ini direkomendasikan beli spekulatif dengan harga masuk di rentang Rp590-600, target harga ambil untung di Rp630 dan Rp660, serta stop rugi di Rp575.
Stock Pick (Rp) | SCMA | MBMA |
|---|---|---|
Last Price | 410 | 610 |
Recommendation | Speculative buy | Speculative buy |
Entry Range | 400 | 600 |
390 | 590 | |
Target Price (TP) 1 | 430 | 630 |
Target Price (TP) 2 | 450 | 660 |
Stop Loss | 380 | 575 |
Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 15/10/2025
IHSG melemah 0,19% ke level 8.051 pada Rabu (15/10), dengan investor asing mencatat net sell Rp1,4 triliun. Menurut riset teknikal Ciptadana Sekuritas Asia (16/10), tiga sektor saham yang menjadi penekan utama indeks adalah teknologi minus 3,65%, transportasi & logistik (-2,82%), dan industri (-0,71%).
Saham yang paling berpengaruh terhadap pelemahan indeks antara lain BBRI turun 1,41% ke Rp3.500, TPIA (-4,01% ke Rp7.175), dan BREN (-1,29% ke Rp9.550). Sementara itu, rupiah menguat 10 poin ke level Rp16.565 per dolar AS.
Dari sisi teknikal, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 7.936 (support) – 8.134 (resistance) dengan potensi penutupan di level yang lebih rendah.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)
***
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.