Saham ERAA, JPFA, JSMR & TOWR Bisa Terbang hingga 50% Berkat Penurunan Suku Bunga

Abdul Malik • 18 Sep 2025

an image
Ilustrasi aplikasi Erafone, aplikasi milik PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang diakses melalui ponsel. (Shutterstock)

Penurunan suku bunga jadi katalis positif saham ERAA, JPFA, JSMR & TOWR. Dengan interest coverage ratio >2x, saham emiten ini bisa naik hingga 50%

Bareksa - Penurunan suku bunga acuan diperkirakan bisa jadi katalis positif bagi emiten dengan beban utang besar. Alasannya, saat perusahaan melakukan refinancing, mereka berpeluang mendapatkan bunga lebih rendah sehingga beban bunga bisa berkurang.

Menurut hasil riset Tim Analis Bareksa, dua emiten dengan model bisnis padat modal dan sarat utang, yakni PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), berpotensi diuntungkan karena memiliki komitmen investasi jangka panjang yang dibiayai utang. 

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) juga bisa ikut terdorong, mengingat sebagian besar utangnya dipakai untuk kebutuhan modal kerja. Sementara itu, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mendapat tambahan katalis dari program makan bergizi gratis (MBG) serta tren kenaikan harga ayam.

Meski utang tergolong besar, keempat emiten ini relatif aman karena memiliki interest coverage ratio di atas 2x. Artinya laba usaha mereka masih jauh lebih tinggi dari beban bunga yang harus ditanggung.

Tabel: Rasio Utang dan Target Harga Saham

Emiten
Net Debt / Equity (x)
Net Debt / EBITDA (x)
Interest Coverage (x)
Target Harga Jangka Panjang (Rp)
Upside Potential 
Target Harga Jangka Pendek (Rp)
Upside Potential 

ERAA

1,27

3,3

3,6

600

32%

482

6,1%

JPFA

0,65

1,7

6

2.300

16%

2.200

10,5%

JSMR

1,7

4,9

2,6

5.300

50%

3.700

4,5%

TOWR

2,52

4,7

2,3

800

31%

650

6,5%

Sumber: investing.com, Tim Analis Bareksa, last price per 17/9/2025

Mempertimbangkan sentimen positif tersebut, Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy saham ERAA, JPFA, JSMR dan TOWR, dengan potensi kenaikan harga saham hingga mencapai 50%. Selengkapnya tertera dalam tabel. 

Untuk diketahui, Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga acuan (BI Rate) 0,25% jadi 4,75% (17/9), penurunan ke-5 sepanjang 2025 dengan total pemotongan 1,25%. Keputusan ini sejalan dengan upaya BI dan pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga prakiraan inflasi tetap rendah. 

Selain itu itu, BI juga memangkas suku bunga deposit facility 50 bps menjadi 3,75%, dan suku bunga lending facility dipangkas 25 bps menjadi 5,5%. Bankir memperkirakan BI Rate masih turun 1 kali lagi hingga akhir 2025. 

Senada, untuk pertama kalinya di 2025, pada Kamis dinihari WIB (18/9), Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve juga memotong suku bunga Fed Funds Rate 0,25% jadi 4-4,25%. The Fed mengisyaratkan suku bunga masih akan dipangkas 2 kali lagi hingga akhir 2025.

Beli Saham di Sini

(Christian Halim/AM)

***

DISCLAIMER​​​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.​