
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih punya ruang naik dengan target baru di level 8.220 pada 2025, meski memasuki bulan September sentimen pasar cenderung tertahan akibat ketidakpastian politik dan arus keluar dana asing. Kondisi itu akibat ketidakpastian politik pasca-reshuffle kabinet dan rencana skema burden sharing pemerintah yang kembali memicu kekhawatiran investor asing.
Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (9/9), sepanjang Juli–Agustus 2025, IHSG mencatat kenaikan 13% berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) dan langkah agresif Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan 100 basis poin (bps). Namun tanpa dorongan saham-saham konglomerasi besar, kinerja IHSG sebetulnya lebih lemah sehingga konsentrasi pasar semakin tinggi pada emiten tertentu.
Tabel: Skenario Target IHSG 2025
Skenario | EPS Pasar 2025F | Kelipatan PE | Target IHSG |
|---|---|---|---|
Bear case | 565 | 14,0 | 7.900 |
Base case | 588 | 14,0 | 8.220 |
Bull case | 588 | 14,6 | 8.600 |
Sumber: Ciptadana Sekuritas
Dari sisi fundamental, laporan keuangan kuartal II 2025 menunjukkan perbaikan dengan laba emiten naik 9% secara kuartalan (QoQ) dan sebagian besar kinerja di atas ekspektasi. Meski pertumbuhan laba 2025 diperkirakan tipis 1,4% secara tahunan (YoY), tren perbaikan tetap terlihat. Sektor perbankan masih menjadi kunci arah IHSG, dengan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) diproyeksikan stabil sebagai penopang utama dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berpotensi pulih seiring biaya dana yang menurun dan prospek margin bunga bersih (NIM) membaik.
Dengan valuasi saat ini di 12,7x PER, analis Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi Overweight untuk IHSG. Saham pilihan utama yang direkomendasikan adalah BBCA, BBTN, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indosat Tbk (ISAT), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI). Rotasi sektor diperkirakan berlanjut, memberi peluang bagi investor untuk fokus pada saham berfundamental kuat yang berpotensi rebound di paruh kedua 2025.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.