Harga Minyak Melompat 2% Akibat Rendahnya Ekspor

Abdul Malik • 19 Mar 2024

an image
Ilustrasi lonjakan harga minyak yang berdampak ke pasar modal termasuk pasar saham atau IHSG, reksadana, emas dan SBN. (Shutterstock)

Harga minyak Brent berjangka naik US$1,55, atau 1,8% menjadi US$86,89 per barel

Bareksa.com - Harga minyak naik sekitar 2% ke level tertinggi dalam empat bulan pada Senin, karena lebih rendahnya ekspor minyak mentah dari Irak dan Arab Saudi dan tanda-tanda permintaan yang lebih kuat dan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok dan Amerika Serikat.

Harga minyak Brent berjangka naik US$1,55, atau 1,8% menjadi US$86,89 per barel, senada minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$1,68, atau 2,1% menjadi US$82,72. Hal ini mendorong kedua minyak acuan tersebut ke wilayah overbought, secara teknis dengan Brent ditutup di level tertinggi sejak 31 Oktober dan WTI ditutup di level tertinggi sejak 27 Oktober.

Di pasar energi lainnya, harga bensin berjangka AS ditutup di level tertinggi sejak 31 Agustus. Dari sisi pasokan, Irak, produsen terbesar kedua OPEC, mengatakan akan mengurangi ekspor minyak mentah menjadi 3,3 juta barel per hari (bph) dalam beberapa bulan mendatang sebagai kompensasi atas melebihi kuota OPEC+ sejak Januari, sebuah janji yang akan mengurangi pengiriman sebesar 130.000 bph. dari bulan lalu.

Beli Saham di Sini

Pada bulan Januari dan Februari, Irak memproduksi minyak secara signifikan lebih banyak daripada target produksi yang ditetapkan pada bulan Januari ketika beberapa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya seperti Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, setuju untuk mendukung pasar.

Di Arab Saudi, produsen terbesar OPEC, ekspor minyak mentah turun untuk bulan kedua berturut-turut, turun menjadi 6,297 juta barel per hari di bulan Januari dari 6,308 juta barel per hari di bulan Desember. Sementara itu di Rusia, serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi telah menyebabkan terhentinya sekitar 7% kapasitas penyulingan pada kuartal pertama, menurut analisis Reuters.

Pelaku pasar mengatakan penghentian kilang akan mendorong Rusia untuk meningkatkan ekspor minyak melalui pelabuhan baratnya pada Maret hampir 200.000 barel per hari menjadi sekitar 2,15 juta barel per hari. Sementara itu, di AS, produksi minyak dari daerah penghasil serpih terbesar akan meningkat pada bulan April ke level tertinggi dalam empat bulan, menurut perkiraan energi federal.

Beli Saham di Sini

(IQPlus/07825305/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.