Permintaan Bakal Lebih Ketat, Harga Minyak Naik di Level Tertinggi dalam 4 Bulan

Abdul Malik • 15 Mar 2024

an image
Ilustrasi kenaikan dan penurunan harga minyak yang berdampak terhadap kinerja pasar keuangan, termasuk IHSG, reksadana, SBN dan emas. (Shutterstock)

Minyak mentah berjangka Brent untuk bulan Mei naik US$1,39, atau 1,7% menjadi US$85,42 per barel

Bareksa.com - Harga minyak naik pada Kamis dan mencapai level tertinggi dalam empat bulan karena Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pasar akan lebih ketat pada 2024 dan meningkatkan pandangannya terhadap pertumbuhan permintaan minyak tahun ini. Minyak mentah berjangka Brent untuk bulan Mei naik US$1,39, atau 1,7% menjadi US$85,42 per barel, penutupan tertinggi sejak 6 November. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk bulan April naik US$1,54 atau 1,9% menjadi US$81,26 dolar AS, yang juga merupakan level tertinggi sejak awal November.

Kedua benchmark harga minyak tersebut mencatat kenaikan hampir 3% pada Rabu. IEA meningkatkan pandangannya mengenai pertumbuhan permintaan minyak pada 2024 untuk keempat kalinya sejak November karena serangan Houthi mengganggu pengiriman minyak di Laut Merah, namun memperingatkan bahwa perlambatan ekonomi global dapat menjadi hambatan tambahan terhadap penggunaan minyak. Badan pengawas energi memperkirakan permintaan akan meningkat 1,3 juta barel per hari pada 2024, naik 110.000 barel per hari dari bulan lalu, namun masih lebih rendah dari pertumbuhan 2,3 juta barel per hari pada tahun lalu.

IEA juga memangkas perkiraan pasokan pada 2024 dan kini memperkirakan pasokan minyak akan meningkat 800.000 barel per hari menjadi 102,9 juta barel per hari pada tahun ini.

Beli Saham di Sini

"Permintaan tetap tinggi, sementara pasokan semakin terbatas, terutama dari sisi bahan bakar. Margin penyulingan juga sangat kuat dan positif bagi permintaan minyak mentah," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.

Crack spread 3-2-1, yang mewakili margin penyulingan, naik ke level tertinggi sejak pertengahan September pada Rabu, mendorong lebih banyak pemrosesan minyak mentah. Sementara itu, serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap fasilitas penyulingan Rusia berlanjut untuk hari kedua pada Rabu, menargetkan empat kilang minyak besar.

Kementerian Energi Rusia mengatakan ekspor bahan bakar laut Rusia turun 1,5% dari bulan sebelumnya di bulan Februari karena terhentinya kilang yang disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak dan kebakaran di Ukraina. "Kerusakan kilang dapat mengurangi produksi bensin Rusia lebih dari 10%," kata Kissler.

Sementara itu di AS, persediaan minyak mentah dan bensin anjlok pada minggu lalu, data pemerintah menunjukkan pada hari Rabu, dengan perkiraan kenaikan harga pompa bensin yang tajam dalam beberapa minggu mendatang karena penghentian produksi kilang besar-besaran yang telah mengurangi pasokan menjelang musim berkendara di musim panas.

Harga produsen AS naik 0,6% pada Februari, sebagian karena harga bensin meningkat lebih dari perkiraan kenaikan 0,3%.

Beli Saham di Sini

(IQPlus/07426578/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.