Stock Pick : Sikap Dovish The Fed Tekan IHSG, Saham Pilihan Hari Ini IMAS, MAPI dan ADMR

Abdul Malik • 22 Feb 2024

an image
Ilustrasi seorang investor sedang memantau pergerakan IHSG dan memilih saham sesuai rekomendasi stock pick yang direkomendasikan oleh Tim Analis Bareksa. (Shutterstock)

Pelemahan IHSG utamanya akibat dibayangi sentimen The Fed yang tak segera menurunkan suku bunga acuannya

Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (21/2/2024) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Kamis (22/2):

IHSG : last price 7.349,02

Pasar Saham Indonesia atau yang tercermin dari kinerja IHSG melemah kemarin, setelah sehari sebelumnya rebound, namun tetap di atas level psikologis 7.300-an. Indeks saham kebanggaan Tanah Air melemah tipis 0,049% atau berkurang 3,58 poin menjadi 7.349,02 pada Rabu (21/2), dengan kelompok 45 saham unggulan (Indeks LQ45) juga turun 0,24% jadi 1.008,41. Pelemahan IHSG utamanya akibat dibayangi sentimen Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang cenderung bersikap dovish, yakni tak segera menurunkan atau menaikkan suku bunga acuannya. 

Risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC Minutes) Januari 2024 dirilis pada Kamis (22/2) dinihari WIB. Risalah ini jadi petunjuk kebijakan The Fed soal kapan pemangkasan suku bunga mulai dilakukan. Dalam risalah itu, para pejabat The Fed mengindikasikan tidak akan segera menurunkan suku bunga. Suku bunga akan dipangkas jika The Fed punya keyakinan target inflasi 2% bisa tercapai. 

Beli Saham di SiniPara pemimpin The Fed bahkan menekankan risiko pelonggaran kebijakan moneter jika dilakukan terlalu cepat. Akibatnya pasar mulai khawatir The Fed akan menunda penurunan suku bunga hingga semester II, dari ekspektasi sebelumnya di Maret atau kuartal II. The Fed sebelumnya menahan suku bunga acuan 5,25-5,5%. 

Adapun sentimen dari dalam negeri diantaranya Bank Indonesia (21/2) kembali menahan suku bunga acuan di 6%, sesuai ekspektasi pasar. Kebijakan menahan suku bunga di 6% sudah dipertahankan BI dalam 4 bulan beruntun, sejak Oktober 2023. Keputusan ini sejalan dengan langkah BI yang berfokus pada kebijakan penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah, serta memastikan inflasi tetap terkendali 2,5% plus minus 1%. Sentimen lain ialah salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden berencana mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengajukan hak angket terhadap indikasi kecurangan pemilihan umum (Pemilu) 2024. 

IHSG kemarin dibuka melemah dan bertahan di zona negatif hingga penutupan. Secara sektoral, pelemahan IHSG akibat melemahnya 7 sektor saham, yang dipimpin teknologi minus 1,58%, keuangan dan barang konsumen primer masing-masing turun 0,94% dan 0,89%. Namun 4 sektor berhasil menguat, dipimpin barang konsumen non primer naik 1,08%, serta transportasi & logistik bertambah 0,43%. Saham-saham yang naik tertinggi yakni AHAP, SMLE, MTWI, ALII dan JMAS. Saham-saham yang turun terdalam yakni CGAS, UNTD, BJTM, NICE dan BBYB.

Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.404.448 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 16,45 miliar lembar senilai Rp11,04 triliun. Sebanyak 221 saham naik, 326 saham turun dan 224 saham stagnan. Kinerja bursa saham regional Asia kemarin beragam yakni indeks Nikkei melemah 0,26% jadi 38,262,19, indeks Hang Seng naik 1,57% jadi 16.503,1, indeks Shanghai menguat 0,97% jadi 2.950,96 dan indeks Straits Times melemah 0,83% jadi 3.217,11.

Beli Saham di Sini

Di tengah pelemahan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:

Stock Pick

IMAS

MAPI

ADMR

Last price

Rp1.505

Rp1.930

Rp1.455

Recommendation

Buy

Trading buy

Trading buy

Entry

Rp1.515

Rp1.930

Rp1.455

Rp1.445

Rp1.900

Rp1.420

Target price (TP) 1

Rp1.560

Rp1.960

Rp1.485

Target price (TP) 2

Rp1.590

Rp1.980

Rp1.500

Stop loss

Rp1.360

Rp1.850

Rp1.360

Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 21/2/2024

Beli Saham di Sini

IMAS : last price Rp1.505

Harga saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) naik 9,85% atau bertambah 135 poin menjadi Rp1.505 pada Rabu (21/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saham IMAS di rentang harga Rp1.445 dan Rp1.515, dengan target harga ambil untung di Rp1.560 dan Rp1.590, serta stop rugi di Rp1.360. 

MAPI : last price Rp1.930

Harga saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menguat 2,39% atau bertambah 45 poin menjadi Rp1.930 pada Rabu (21/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MAPI di kisaran harga Rp1.900 dan Rp1.930, dengan target harga ambil untung di Rp1.960 dan Rp1.980, serta stop rugi di Rp1.850. 

ADMR : last price Rp1.455

Harga saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) bertambah 0,69% atau 10 poin menjadi Rp1.455 pada Rabu (21/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MAPI di rentang harga Rp1.420 dan Rp1.455, dengan target harga ambil untung di Rp1.485 dan Rp1.500, serta stop rugi di Rp1.360. 

Beli Saham di Sini

Ringkasan Berita Pasar

SRAJ

PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) berupaya mempercepat pembangunan rumah sakit yang berada di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan target bisa beroperasi pada semester II tahun ini. Perusahaan juga mengebut pembangunan rumah sakit di Jakarta Timur yang dimulai dari Desember tahun lalu dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2025 atau 2026 awal. Tahun ini, SRAJ menganggarkan belanja modal Rp500 miliar, di antaranya untuk alat kesehatan kedua rumah sakit yang akan di bangun itu Rp125 miliar dari total anggaran. Hingga 2027, SRAJ menargetkan bisa membangun 10 unit rumah sakit dengan total kapasitas 2.200 kamar. 

ITMG 

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan laba bersih US$500,33 juta atau turun 58,3% secara tahunan. Hal itu dikarenakan pendapatan perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 35% menjadi US$2,37 miliar. 

BNGA

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) akan melakukan buyback dan pengalihan saham hasil buyback sebagai bentuk pemberian remunerasi yang bersifat variable. Periode buyback akan dilakukan paling lama 12 bulan setelah disetujui dalam RUPST dengan total 202.000 saham. 

BTPN

PT Bank BTPN Tbk (BTPN) akan melakukan aksi rights issue pada 4 maret senilai Rp5,74 triliun. BBCA sebagai pemegang saham juga berkomitmen untuk tetap mempertahankan posisi 1% setelah hasil penerbitan rights issue. Rencananya 62,6% dari hasil right issue akan digunakan untuk investasi dan ekspansi usaha, salah satunya akuisisi OTO yang berupa usaha pembiayaan dari Summit Auto Group dan sisanya akan dipakai untuk akuisisi Summit Oto Finance.

Beli Saham di Sini

(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.