Stock Pick : IHSG Naik 3 Hari Beruntun, Rekomendasi Saham Hari Ini EXCL, BFIN dan MYOR

Abdul Malik • 01 Feb 2024

an image
Ilustrasi investor memantau perkembangan pasar saham dan IHSG, dan memilih saham unggulan sesuai rekomendasi stock pick Tim Analis Bareksa. (Shutterstock)

Penguatan IHSG di tengah pasar yang mencermati hasil rapat The Fed dan aksi borong investor asing di saham perbankan

Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (31/1/2024) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Kamis (1/2/2024):

IHSG : last price 7.207,94

Kinerja Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan berhasil naik dalam 3 hari beruntun, di tengah pelaku pasar yang sedang menanti hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan Kamis WIB. IHSG ditutup menguat 0,22% atau bertambah 15,73 poin ke level 7.207,94 pada Rabu (31/1), atau akhir bulan pertama di 2024. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga menguat 0,26% atau bertambah 2,52% menjadi 974,22. 

Penguatan IHSG juga ditopang aksi investor asing yang memborong saham perbankan Tanah Air. Asing tercatat beli bersih (net buy) jumbo Rp1,52 triliun kemarin, dengan rincian Rp1,22 triliun di pasar reguler dan Rp302,49 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Beberapa saham bank yang diborong asing yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Rp353,5 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp191,6 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp169,9 miliar, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp114,1 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp86,2 miliar. 

Investasi Saham di Sini

Hasil rapat The Fed (FOMC) kemarin, kembali memutuskan untuk menahan suku bunga acuan 5,25-5,5%. Namun Bank Sentral Negara Paman Sam mengisyaratkan belum akan memangkas suku bunga acuan. Hal ini berpotensi mengecewakan pasar, sebab pelaku pasar sebelumnya berekspektasi The Fed segera memangkas suku bunga mulai Maret, Mei atau Juni. The Fed sebelumnya mengisyaratkan pemangkasan suku bunga 3 kali masing-masing 0,25% atau total 0,75% sepanjang 2024. Namun pasar berspekulasi, The Fed bisa memangkas suku bunga total antara 0,75%, 1% hingga 2,75% sepanjang tahun ini. 

Sentimen lain, Dana Moneter Internasional (IMF) merilis World Economic Outlook yang memberikan prospek inflasi mulai stabil dan “soft landing”. IMF menaikkan prediksi ekonomi China dari tumbuh 4,1% jadi 4,6% dan ekonomi AS dari sebelumnya 1,5% jadi 2,1%. Meski begitu, Badan Statistik China merilis PMI Manufacturing Januari 2024 yang naik jadi 49,2, lebih tinggi dari Desember 2023 yang hanya 49. Meskipun naik, namun angka ini masih kurang memuaskan, sebab masih berada di bawah 50, artinya tetap di zona kontraksi.

IHSG kemarin dibuka menguat dan bertahan di zona positif hingga penutupan perdagangan. Secara sektoral, 6 sektor saham meningkat dipimpin barang konsumen non primer naik 0,82%, infrastruktur dan teknologi masing-masing menguat 0,73% dan 0,44%. Namun 5 sektor saham turun, dipimpin barang baku minus 0,23%, industri dan transportasi & logistik masing-masing turun 0,13% dan 0,1%. Saham yang naik tertinggi yakni SRAJ, RSCH, PMMP, PSAB dan NICL. Sedangkan saham-saham yang turun terdalam yakni PTMP, MPXL, MSKY, CGAS dan NICE.

Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.134.777 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,87 miliar lembar senilai Rp11,60 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 257 saham turun dan 251 saham stagnan. Kinerja bursa saham regional Asia kemarin di antaranya indeks Nikkei menguat 0,61% jadi 36.286,69, indeks Hang Seng melemah 1,39%, indeks Shanghai melemah 1,48% jadi 2.788,55, dan indeks Strait Times menguat 0,15% jadi 3.154,62.

Investasi Saham di Sini

Di tengah penguatan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:

Stock Pick

EXCL

BFIN

MYOR

Last price

Rp2.320

Rp1.215

Rp2.350

Recommendation

Trading buy

Trading buy

Speculative buy

Entry

Rp2.300

Rp1.210

Rp2.330

Rp2.250

Rp1.185

Rp2.290

Target price (TP) 1

Rp2.370

Rp1.240

Rp2.390

Target price (TP) 2

Rp2.400

Rp1.270

Rp2.410

Stop loss

Rp2.200

Rp1.160

Rp2.250

Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 31/1/2024

Investasi Saham di Sini

EXCL : last price Rp2.230

Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 3,11% atau bertambah 70 poin menjadi Rp2.320 pada Rabu (31/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham EXCL di rentang harga Rp2.300 dan Rp2.250, dengan target harga ambil untung di Rp2.400 dan Rp2.200, serta stop rugi di Rp2.200. 

BFIN : last price Rp1.215

Harga saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) melemah 0,41% atau berkurang 5 poin menjadi Rp1.215 pada Rabu (31/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BFIN di kisaran harga Rp1.210 dan Rp1.185, dengan target harga ambil untung di Rp1.240 dan Rp1.270, serta stop rugi di Rp1.160. 

MYOR : last price Rp2.350

Harga saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) naik 3,07% atau bertambah 70 poin menjadi Rp2.350 pada Rabu (31/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham MYOR di rentang harga Rp2.330 dan Rp2.290, dengan target harga ambil untung di Rp2.390 dan Rp2.410, serta stop rugi di Rp2.250. 

Investasi Saham di Sini

Ringkasan Berita Pasar

 PGAS

Rosa Permata Sari selaku Direktur Strategi dan pengembangan bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah berinvestasi dengan membeli saham pada 23 Januari hingga 25 Januari 2024. Rosa telah membeli 65.000 lembar saham PGAS di harga Rp1.110 - Rp1.140 per saham.

BMRI

Seluruh kinerja positif dan inisiatif yang telah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) lakukan di tahun 2023, direfleksikan pada kinerja saham Bank Mandiri (BMRI) yang naik sebesar 21,9% YoY sampai dengan akhir Desember 2023. Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, pertumbuhan kinerja saham BMRI tersebut unggul di atas pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 6,2% secara tahunan (YOY).

ANTM 

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM mencatatkan produksi bijih nikel unaudited 13,45 juta wet metric ton (wmt) yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel dan penjualan kepada pelanggan domestik. Penjualan bijih nikel unaudited pada sepanjang 2023 mencapai 11,71 juta wmt. Untuk volume produksi feronikel pada periode itu tercatat 21,473 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian penjualan unaudited feronikel ANTAM tercatat 20.138 TNi, yang sepenuhnya diserap oleh pasar ekspor. Kemudian volume produksi emas mencapai 1,208 kg (38.838 t.oz), dengan tingkat penjualan emas unaudited sebesar 26.129 kg (840.067 t.0z). ANTAM fokus memperkuat basis pelanggan logam mulia di pasar domestik.

Investasi Saham di Sini

(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.