Stock Pick : IHSG di Pekan Kedua 2024 Melemah, Rekomendasi Saham Hari Ini ADRO, BRMS dan ESSA

Abdul Malik • 15 Jan 2024

an image
Ilustrasi seorang investor memantau pergerakan harga saham dan IHSG di layar perdagangan Bursa Efek Indonesia. (Shutterstock)

IHSG melemah utamanya akibat sentimen eksternal, yakni rilis data inflasi AS yang melaju lebih tinggi dari perkiraan hingga deflasi China

Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode pekan kedua 2024 yakni pada 8-12 Januari dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Senin (15/1/2024):

IHSG : last price 7.241,138

Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja IHSG melemah 1,49% selama sepekan, yang merupakan pekan kedua Januari 2024, setelah di pekan sebelumnya melesat dan sempat menembus rekor tertinggi baru sepanjang masa (all time high). Meski begitu, secara harian pada Jumat (12/1), IHSG berhasil naik 0,29% ditutup di 7.241,138.

Pelemahan IHSG utamanya akibat beberapa sentimen eksternal. Di antaranya pertama, Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis malam WIB merilis indeks harga konsumen (IHK) inflasi 3,4% secara tahunan (YOY) pada Desember 2023, atau melaju lebih kencang dari 3,1% pada November. Secara bulanan, inflasi Negara Adidaya pada Desember 0,31% (MOM) atau lebih tinggi dari November yang hanya 0,1%. Angka inflasi ini lebih tinggi dari prediksi 0,2% MOM dan 3,2% YOY. 

Investasi Saham di Sini

Kedua, klaim tunjangan pengangguran AS turun menjadi 202.000 pekan lalu, dari sebelumnya 203.000. Beberapa rilis data ekonomi AS itu membuat pasar khawatir Bank Sentral The Federal Reserve masih akan cenderung hawkish, sehingga bisa memupus harapan suku bunga dipangkas mulai Maret. Sebab The Fed menargetkan inflasi turun jadi 2%. Upaya memerangi inflasi dilakukan The Fed dengan agresif mengerek suku bunga hingga 11 kali sejak Maret 2022 hingga Juli 2023 dari 0-0,25% menjadi 5,25-5,5%. 

Sentimen ketiga, datang dari China yang kembali mencatat deflasi 0,03% secara tahunan pada Desember 2023. Deflasi Negara Panda terjadi dalam 3 bulan berturut-turut akibat penurunan harga pangan, khususnya daging babi. Meski begitu, sejatinya beberapa sentimen internal sepanjang pekan lalu cukup positif. Yakni pertama, rilis cadangan devisa Desember 2023 yang naik menjadi US$146,4 miliar, naik dari November US$138,1 miliar.

Kedua, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2023 naik jadi 123,8, dari 123,6 pada November. Ketiga, BI mengumumkan penjualan ritel pada November 2023 di 207,9, atau naik 0,2% secara bulanan dan 2,1% secara tahunan. Tetap kuatnya penjualan eceran itu didorong sub kelompok sandang dan BBM yang meningkat dari bulan sebelumnya. Pada Desember 2023, IPR diperkirakan di 217,9, tumbuh 4,8% secara bulanan dan 0,1% secara tahunan. Adapun sentimen pekan ini akan ada rilis data ekspor impor dan neraca dagang Indonesia. 

Meskipun IHSG melemah pekan lalu, namun menurut Bursa Efek Indonesia, rata-rata nilai transaksi harian saham melesat 17,2% jadi Rp9,78 triliun dari pekan sebelumnya Rp8,34 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham juga naik 5,23% jadi 1.214.622 kali transaksi. Rata-rata volume transaksi harian saham bertambah 3,26% menjadi 16,81 miliar lembar. Namun nilai kapitalisasi pasar sepekan turun 3,63%, dari Rp11.780,02 triliun menjadi Rp11.352,54 triliun. Investor asing pada Jumat (12/1) mencatat beli bersih (net buy) Rp1,12 triliun dan sepanjang tahun berjalan di 2024 (YTD) beli bersih Rp6,07 triliun.  

Investasi Saham di Sini

Di tengah pelemahan IHSG sepekan, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan: 

Stock Pick

ADRO

BRMS

ESSA

Last price

Rp2.480

Rp173

Rp605

Recommendation

Trading buy

Speculative buy

Trading buy

Entry

Rp2.470

Rp173

Rp595

Rp2.420

Rp170

Rp565

Target price (TP) 1

Rp2.530

Rp177

Rp630

Target price (TP) 2

Rp2.560

Rp180

Rp660

Stop loss

Rp2.400

Rp167

Rp550

Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 12/1/2024

Investasi Saham di SiniADRO : last price Rp2.480

Harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) naik 1,22% menjadi Rp2.480 pada Jumat (12/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ADRO di rentang harga Rp2.420 hingga Rp2.470, dengan target harga ambil untung di Rp2.530 dan Rp2.560, serta stop rugi di Rp2.400. 

BRMS : last price Rp173

Harga saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menguat 0,58% atau bertambah 1 poin menjadi Rp173 pada Jumat (12/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham BRMS di kisaran Rp170 hingga Rp173, dengan target harga ambil untung di Rp177 dan Rp180, serta stop rugi di Rp167. 

ESSA : last price Rp605

Harga saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) naik 7,098% atau bertambah 40 poin menjadi Rp605 pada Jumat (12/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ESSA di rentang harga Rp565 hingga Rp595, dengan target harga ambil untung di Rp630 dan Rp660, serta stop rugi di Rp550. 

Investasi Saham di Sini

Ringkasan Berita Pasar

IISP 

PT Steel Pipe Industry of Indonesia (IISP) menargetkan pertumbuhan pendapatan 10% pada tahun ini, mengingat peluang pasar baja Indonesia memiliki tren positif. Perusahaan juga mengalokasikan belanja modal Rp250 miliar tahun ini untuk melakukan perawatan peralatan produksi dan sebagian digunakan untuk menyelesaikan pembangunan pabrik ketujuh di Gresik. 

TPMA 

PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) mengincar pendapatan tahun ini naik hingga 10-20%, didukung oleh penambahan beberapa kapal baru. Perusahaan juga menambah 6 kapal baru yang terdiri dari 2 tug boat, 4 kapal tongkang ukuran 330 feet dan 1 crane barge.

Investasi Saham di Sini

(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.