Terobosan Baru: USD Fixed Income AI Fund Pertama, Diperkuat Saham AS

Abdul Malik • 20 Nov 2025

an image
Dari kiri ke kanan: Erwin Faizal – Direktur STAR Asset Management, Seong Min Park – CIO Quantit, Han DuckHee – CEO Quantit dan Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra dalam acara peluncuran kerja sama Bareksa AI dalam rangkaian acara 9th Fund Night 2025 di Jakarta (19/11/2025). (Tim Kreatif Bareksa)

Hasil backtesting 10 tahun menunjukkan reksa dana USD pendapatan tetap ini mencatat rata-rata imbal hasil sekitar 5,7%–8,5% per tahun

Bareksa - Pemanfaatan AI pada pengelolaan reksa dana sudah mulai dikenal di Indonesia. Namun, menggabungkannya dengan momentum pertumbuhan saham AS yang masih menguat, lalu dipadukan ke dalam struktur reksa dana pendapatan tetap yang stabil, menghadirkan terobosan baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Bareksa, dengan kekuatan ekosistem investor ritel yang dimilikinya, berkolaborasi dengan Quantit—fintech terkemuka asal Korea yang berfokus pada pengembangan AI di sektor wealth dan berpengalaman di pasar AS, Korea dan Vietnam—untuk menghadirkan solusi investasi yang lebih cerdas dan sesuai kebutuhan investor.

Kolaborasi perdana ini, bersama STAR Asset Management, akan menghadirkan reksa dana pendapatan tetap berdenominasi USD yang diperkuat oleh eksposur saham AS, bernama Reksa dana STAR Fixed Income Neo AI Dollar.

STAR AM dikenal dengan rekam jejak produk pendapatan tetap yang relatif stabil, kini stabilitas tersebut ditambah “booster” saham AS hingga maksimal 15%, membuat produk ini tetap terjaga risikonya namun mampu menangkap peluang kenaikan pasar saham AS untuk meningkatkan imbal hasil. Seperti tahun ini, indeks saham AS, S&P 500 per 18 Nov 2025 memberikan hasil 11% setahun, ditopang kenaikan saham teknologi berbasis AI.

Kombinasi strategi ini tentu menghadirkan tingkat kompleksitas yang tinggi. Di sinilah peran teknologi AI dari Bareksa yang bersinergi dengan Quantit menjadi krusial, membantu manajer investasi dalam melakukan analisis dan pengambilan keputusan secara lebih cepat dan presisi. Hasil backtesting 10 tahun menunjukkan bahwa reksa dana USD pendapatan tetap ini mencatat rata-rata imbal hasil sekitar 5,7%–8,5% per tahun (catatan: hasil backtesting bukan merupakan jaminan kinerja di masa mendatang).

Hasil yang menarik untuk investasi aset Dollar Amerika, pasalnya rata-rata imbal hasil reksa dana USD pendapatan tetap di Indonesia dalam setahun terakhir 4,48% (per 18/11/2025). Sementara deposito USD periode satu tahun hanya 2% (suku bunga LPS).

CEO & Co-founder Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, menegaskan inovasi ini sejalan dengan misi Bareksa menghadirkan intelligent investing bagi seluruh nasabah, baik institusional maupun ritel. “Kami berkomitmen menyediakan produk investasi inovatif yang membantu nasabah mencapai target finansialnya,” ujarnya.

Han DuckHee, CEO Quantit mengatakan: “Dengan pengalaman kami di Korea dan Amerika, kami percaya teknologi AI dapat membawa efisiensi, disiplin, dan kinerja yang lebih tangguh bagi investor Indonesia.”

Erwin Faizal, Direktur STAR Asset Management menyatakan kolaborasi ini membuka era baru pengelolaan dana di Indonesia. “Kami memasuki era baru dalam pengelolaan investasi, di mana stabilitas aset pendapatan tetap dalam denominasi USD dipadukan dengan peluang pertumbuhan saham AS, dan diperkuat  dengan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), dengan harapan untuk dapat menavigasi pasar domestik dan global yang dinamis dengan lebih cepat, lebih presisi, tanpa meninggalkan kendali manusia.” dia mengatakan.

Produk yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi dan ditargetkan rilis pada awal Desember ini, dikupas strateginya dalam talkshow eksklusif dengan tema “Inside the AI Mind: Can Technology Outsmart the Market?” bersama Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra sebagai moderator, dan pembicara: Han DuckHee – CEO Quantit, Seong Min Park – CIO Quantit dan Erwin Faizal – Direktur STAR AM.

Talkshow ini merupakan rangkaian acara 9th Fund Night 2025: “Investment Intelligence: Unlocking AI-Powered Fund”. Acara awarding tahunan yang diadakan Bareksa untuk memberikan apresiasi terhadap produk reksa dana berkinerja tinggi dengan GCG yang baik. Reksa dana denominasi USD menjadi kriteria awarding baru yang dimasukan dalam acara ini mengingat kenaikan minat investor ritel atas investasi di aset global.

Melihat tingginya ketertarikan investor ritel pada aset global, juga melatarbelakangi dibuatnya reksadana STAR Fixed Income Neo AI Dollar. Reksadana ini diharapkan menjawab minat investor ritel yang ingin berinvestasi di saham AS, tetapi ingin kinerja investasi yang lebih stabil dan menghindari fluktuasi tinggi.

Karaniya menegaskan meski AI memainkan peran kunci dalam analisis reksadana ini, keputusan investasi dalam pengelolaan portofolio tetap berada di tangan manajer investasi, yakni STAR AM.

“Ke depan, Bareksa akan terus memperluas ekosistem AI-driven investing, baik dalam dolar maupun rupiah, demi menghadirkan investasi cerdas bagi seluruh investor Indonesia,” tutupnya.

Beli Reksadana di Sini

(Ni Putu Kurniasari/AM)

***

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.