Saham Terafiliasi Prajogo, BREN & BRPT Melesat Kerek Reksadana Syailendra Hasilkan 2,56% Sehari

Abdul Malik • 04 Nov 2025

an image
Ilustrasi investor memantau kinerja pasar saham dan reksadana saham dalam portofolionya. (Shutterstock)

Reksa Dana Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A dan Syailendra Equity Platinum Fund Kelas B mencetak imbal hasil 2,56% dan 2,21% dalam sehari

Bareksa - Dua reksadana saham di Super App Investasi Bareksa berhasil mencetak imbal hasil 2,56% dan 2,21% dalam sehari pada Senin, 03 November 2025. Dua reksadana itu Reksa Dana Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A dan Syailendra Equity Platinum Fund Kelas B. Melesatnya kinerja dua reksadana itu karena ditopang kenaikan harga saham dalam portofolionya. 

Reksadana Reksa Dana Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A yang dikelola oleh PT Syailendra Capital, mencetak imbal hasil (return) 2,56% dalam sehari pada perdagangan 03 November 2025. Menurut fund fact sheet periode September 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), deposito BNI, deposito syariah BSI, dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Sedangkan Syailendra Equity Platinum Fund Kelas B yang juga dikelola oleh PT Syailendra Capital, mencetak imbal hasil (return) 2,21% dalam sehari pada perdagangan 03 November 2025. Menurut fund fact sheet periode Agustus 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), TD BNI, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Saham terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu yakni BREN dan BRPT tercatat sebagai penopang indeks kemarin. BREN naik 6,72% ke Rp9.275 dan BRPT meningkat 6,38% ke Rp3.670. Selain itu, penopang indeks lainnya ialah TLKM bertambah 4,36% ke Rp3.350, yang juga masuk dalam daftar saham portofolio reksadana Syailendra tersebut. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (03/11/2025) naik 1,36% ke level 8.275,084. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat naik ke level 6,18% pada Senin (03/11/2025) pukul 16.46 WIB.

Kinerja Reksadana Unggulan di Super App Investasi Bareksa

Berikut kinerja reksadana yang tersedia di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 03 November 2025) :

Reksadana Saham

IHSG : 1,93%

Indeks Reksadana Saham : 2,64%
Sucorinvest Maxi Fund : 2,66%

Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,07%
TRIM Syariah Saham : -1,29%

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 1,43%
Reksa Dana Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A : 4,04%

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,77%
Schroder Syariah Balanced Fund : 2,71%

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,77%
Trimegah Dana Obligasi Nusantara : 0,71%

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,84%
Mandiri Investa Dana Syariah Kelas A : 0,89%

Reksadana Pasar Uang

Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,34%
Sucorinvest Money Market Fund : 0,42%

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,35%
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,42%

​Reksadana Ind​eks​

Reksa Dana UOBAM Indeks Bisnis-27 : 6,51%
BRI Indeks Syariah : 3,46%

Beli Reksadana, Klik di Sini

(Reynaldi Gumay/AM)

***

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.