
Bareksa – Pasar obligasi Indonesia tengah bergairah sejak awal 2025. Penurunan suku bunga menjadi katalis utama yang mendorong kinerja reksadana berbasis obligasi, terutama yang berisikan obligasi negara sepanjang tahun berjalan ini (year-to-date atau YTD). Di Super App Investasi Bareksa terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil 8,63% dan 8,28% sejak awal tahun hingga 25 September 2025 (YTD) atau dalam periode sekitar 8,5 bulan. Dua reksadana itu ialah Avrist Emerald Stable Fund dan Kisi Fixed Income Fund Plus.
Avrist Emerald Stable Fund yang dikelola oleh PT Avrist Asset Management, mencatatkan return 8,63% secara year to date. Menurut fund fact sheet periode Agustus 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi I Bank SulutGo Thp I / 2021, Obligasi I Medco Power Indonesia Thp I / 2025 Seri A, Obligasi I OKI Pulp & Paper Mills Thp I / 2023 Seri B, Obligasi II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Thp III / 2024 Seri B, Obligasi III Merdeka Copper Gold Thp III / 2022 Seri C, Obligasi IV Summarecon Agung Thp III / 2024 Seri B, Sukuk Mudharabah I Merdeka Battery Materials Thp II / 2025 Seri A, Sukuk Mudharabah II Oki Pulp & Paper Mills Thp II / 2025 Seri A, Sukuk Mudharabah III Indah Kiat Pulp & Paper Thp I / 2023 Seri A, dan Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar Subordinasi I Bank BJB Syariah / 2025 Seri A.
Sedangkan Kisi Fixed Income Fund Plus yang dikelola oleh PT KISI Asset Management, mencatatkan return 8,28% secara year to date. Menurut fund fact sheet periode Agustus 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Indah Kiat Pulp & Paper, Merdeka Copper Gold, Merderka Battery Materials, Oki Pulp & Paper Mills I, Oki Pulp & Paper Mills II, Pindo Deli Pulp and Paper Mills, Pos Indonesia, Provident Investasi Bersama, RMK Energy, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (25/09/2025) turun 1,06% ke level 8.040,665. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat naik ke level 6,429% pada Kamis (25/09/2025) pukul 16.54 WIB.
Berikut kinerja reksadana yang tersedia di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 25 September 2025) :
IHSG : 0,75%
Indeks Reksadana Saham : 0,97%
Sucorinvest Maxi Fund : 12,26%
Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,99%
Principal Islamic Equity Growth Syariah : 0,91%
Indeks Reksadana Campuran : 0,73%
Sucorinvest Anak Pintar : 4,67%
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,94%
Schroder Syariah Balanced Fund : 1,34%
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,68%
Trimegah Dana Obligasi Nusantara : 1,27%
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,92%
Mandiri Investa Dana Syariah Kelas A : 1,15%
Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,37%
Capital Money Market Fund : 0,46%
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,34%
BRI Seruni Pasar Uang Syariah : 0,41%
Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : -4,5%
BRI Indeks Syariah : 0,41%
(Reynaldi Gumay/hm)
***
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.