Purbaya Effect, Reksadana Indeks Cuan hingga 7,7% dalam 3 Hari, Ini Strategi Tepat Investasinya

Abdul Malik • 15 Sep 2025

an image
Ilustrasi investor memantau kinerja indeks yang melesat didorong sentimen Purbaya Effect. (Shutterstock)

Simak daftar top performer dan strategi investasi yang tepat untuk jangka pendek maupun panjang

Bareksa - Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) bank-bank badan usaha milik negara (BUMN) diproyeksi turun 3-5%. Hal ini disambut positif dengan kenaikan harga saham Bank Himbara rata-rata 10% dan mendorong naiknya kinerja reksadana indeks 7% dalam 3 hari per 10-12 September 2025.

Kenaikan ini terutama setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (10/9) mengumumkan suntikan dana Rp200 triliun ke bank-bank BUMN. 

Head of Investment and Research PT Maybank Asset Management, Dimas Noverio mengatakan suntikan dana pemerintah itu akan berdampak positif jangka pendek bagi bank-bank BUMN. Likuiditas mereka akan membaik. 

“Kondisi ini direspons positif oleh pasar, namun ini kita melihat ini hanya jangka pendek karena diperlukan stimulus fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara umum, agar aktivitas ekonomi bergerak dan meningkatkan permintaan kredit serta likuiditas uang beredar,” ungkap dia kepada Bareksa (15/9). 

Tabel: Kenaikan Harga Saham Bank BUMN 9-12 September 2025 (Rp)

Saham
Harga 9 Sep
Harga 12 Sep
Kenaikan (%)

BBTN

1.220

1.410

15,57%

BBNI

4.080

4.520

10,78%

BBRI

3.790

4.180

10,29%

BRIS

2.480

2.690

8,47%

BMRI

4.310

4.520

4,87%

Rata-rata

9,99%

Sumber: investing.com, diolah Bareksa

Menurut Dimas, dampak positif ke reksadana indeks juga akan cenderung jangka pendek terkait injeksi likuiditas ini, sebab dalam jangka panjang realisasi stimulus fiskal yang akan diperlukan. 

Karena itu, dia menyarankan investor memanfaatkan momentum ini. Investor dengan horizon jangka panjang bisa menerapkan strategi dollar cost averaging (DCA) atau investasi bertahap. Sementara itu, investor dengan horizon pendek dapat mempertimbangkan untuk melakukan profit taking.

Meurut data Bareksa, kinerja reksadana indeks melesat dalam periode 9-12 September 2025. Imbal hasil tertinggi dicatatkan Maybank Financial Infobank15 Index Fund Kelas N mencapai 7,72%, disusul STAR Infobank 15 Kelas Utama return 7,58%, BRI MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A cuan 5,67% dan Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A dengan kenaikan 5,3%. 

Cuan Maybank Financial Infobank15 Index Fund Kelas N dan STAR Infobank 15 Kelas Utama melonjak karena disokong melesatnya saham-saham perbankan. Kinerja daftar reksadana indeks di Bareksa selengkapnya dalam tabel berikut: 

Tabel: Kinerja Reksadana Indeks di Bareksa (10-12 September 2025)

Reksadana Indeks
Imbal Hasil (%)

Maybank Financial Infobank15 Index Fund Kelas N

7,72%

STAR Infobank 15 Kelas Utama

7,58%

BRI MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A

5,67%

Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A

5,30%

Reksa Dana Indeks Principal Index IDX30 Kelas O

4,26%

Reksa Dana Indeks Allianz SRI KEHATI Index Fund

4,25%

Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati

4,23%

BNP Paribas IDX Growth30

4,31%

Reksa Dana UOBAM Indeks Bisnis-27

4,41%

Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index

4,70%

Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas A

4,78%

Reksa Dana Indeks Avrist IDX30

4,28%

Eastspring IDX ESG Leaders Plus Kelas A

3,87%

BRI Indeks Syariah

2,41%

BNI AM Indeks IDX30

0,86%

Sumber: Bareksa

Beli Reksadana di Sini

(AM)

***

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.