Trim Kapital Plus Jadi Pendatang Baru di Bareksa Barometer, Cuan 13,02% Setahun

Abdul Malik • 06 Jul 2023

an image
Ilustrasi Bareksa Barometer. (Shutterstock)

Dengan dana kelolaan Rp166,5 miliar, TRIM Kapital Plus mencatatkan imbal hasil 13,02% setahun terakhir

Bareksa.com - Bareksa Barometer kembali kedatangan pendatang baru. Dalam daftar top 5 reksadana saham unggulan di pekan I dan jelang pekan kedua Juli 2023 ini, TRIM Kapital Plus jadi pendatang baru. Reksadana kelolaan PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) itu masuk di posisi 5 dalam daftar reksadana saham unggulan dengan Barometer Point 4. 

Dengan dana kelolaan Rp166,5 miliar, TRIM Kapital Plus mencatatkan imbal hasil 13,02% setahun terakhir (per 5/7/2023). Ranking 1 dan 2 dalam daftar top 5 reksadana saham unggulan Bareksa Barometer masih ditempati BNP Paribas Infrastruktur Plus dan Rencana Cerdas dengan Barometer Point masing-masing 4 dan cuan masing-masing 11,07% dan 15,04% setahun. 

Reksadana saham BNP Paribas Pesona dan TRIM Kapital naik peringkat jadi di ranking 3 dan 4, dari pekan sebelumnya ranking 4 dan 5 dengan kinerja imbal hasil masing-masing 11,18% dan 13,3% setahun.

Beli Reksadana di Sini

Top 5 Reksadana Saham Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Saham

Dana Kelolaan / AUM (Rp Miliar)

Barometer Point

Imbal Hasil 1 tahun (%)

BNP Paribas Infrastruktur Plus

738,76

4

11,07

Rencana Cerdas

104,86

4

15,04

BNP Paribas Pesona

748,13

4

11,18

TRIM Kapital

266,98

4

13,3

TRIM Kapital Plus

166,55

4

13,02

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 5/7/2023

Beli TRIM Kapital Plus di Sini

Beli TRIM Kapital di Sini

Dalam daftar reksadana pendapatan unggulan Bareksa Barometer, posisi 5 besar pekan ini masih ditempati oleh produk reksadana yang sama seperti pekan sebelumnya. Hanya terjadi pergeseran posisi di ranking 4 dan 5, TRAM Strategic Plus dan Majoris Sukuk Negara Indonesia yang bertukar posisi dibandingkan pekan lalu. 

Pekan ini, TRAM Strategic Plus berada ranking 4 dengan Barometer Point 3,5 dan kinerja imbal hasil 10,86% setahun. Di posisi 5 yakni Majoris Sukuk Negara Indonesia dengan imbalan 7,01% setahun. Posisi 1-3 masih diisi oleh Allianz Fixed Income Fund 2, Mandiri Investa Dana Obligasi II dan Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A dengan kinerja imbal hasil masing-masing 10,38%, 9,82% dan 10,33% setahun. 

Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Pendapatan Tetap

Jenis

Dana Kelolaan / AUM (Rp Miliar)

Barometer Point

Imbal Hasil 1 tahun (%)

Allianz Fixed Income Fund 2

Konvensional

94,74

4

10,38

Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II

Konvensional

533,65

4

9,82

Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A

Konvensional

4.661,23

4

10,33

TRAM Strategic Plus

Konvensional

125,21

3.5

10,86

Majoris Sukuk Negara Indonesia

Syariah

342,37

3.5

7,01

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 5/7/2023

Beli Allianz Fixed Income di Sini

Beli Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II di Sini

Beli Manulife Obligasi Negara Indonesia II di Sini

​Untuk reksadana campuran, posisi 1 dan 2 di Bareksa Barometer masih ditempati oleh Schroder Dana Terpadu II dan Schroder Dynamic Balanced Fund dengan kinerja imbal hasil 13,57% dan 17,09%. Sucorinvest Citra Dana Berimbang naik peringkat dari posisi 5 pekan lalu, ke posisi 3 pekan ini dengan Barometer Point 3,5 dan imbal hasil 17,22% setahun terakhir (per 5/7/2023). 

Reksadana Shroder Syariah Balanced Fund dan Sucorinvest Anak Pintar turun peringkat ke posisi 4 dan 5 pekan ini, dari pekan lalu di posisi 3 dan 4. 

Top 5 Reksadana Campuran Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Campuran

Jenis

Dana Kelolaan / AUM (Rp Miliar)

Barometer Point

Imbal Hasil 1 tahun (%)

Schroder Dana Terpadu II

Konvensional

614,8

4.5

13,57

Schroder Dynamic Balanced Fund

Konvensional

72,98

4

17,09

Sucorinvest Citra Dana Berimbang

Konvensional

191,68

3.5

17,22

Schroder Syariah Balanced Fund

Syariah

103,44

3.5

7,88

Sucorinvest Anak Pintar

Konvensional

252,76

3.5

18,93

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 5/7/2023

Beli Schroder Dana Terpadu II di Sini

Beli Schroder Syariah Balanced Fund di Sini

Beli Schroder Syariah Balanced Fund di Sini

Adapun reksadana pasar uang unggulan Bareksa Barometer pekan ini posisinya sama sekali tak berubah, masih diisi oleh produk yang sama seperti pekan lalu. Secara berurutan posisi 1-5 yakni Capital Money Market Fund, Capital Sharia Money Market, Mega Dana Kas, Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia dan STAR Money Market Kelas Utama. Imbal hasilnya secara berurutan masing-masing 4,71%, 4,23%, 4,39%, 4,27% dan 4,25%. 

Top 5 Reksadana Pasar Uang Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Pasar Uang

Jenis

Dana Kelolaan / AUM (Rp Miliar)

Barometer Point

Imbal Hasil 1 tahun (%)

Capital Money Market Fund

Konvensional

295,59

4.5

4,71

Capital Sharia Money Market

Syariah

46,95

4.5

4,23

Mega Dana Kas

Konvensional

372,49

4.5

4,39

Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia

Syariah

217,79

4.5

4,27

STAR Money Market Kelas Utama

Konvensional

150,34

4.5

4,25

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 5/7/2023

Beli Capital Money Market Fund di Sini

Beli STAR Money Market di Sini

Beli Majoris Pasar Uang Syariah di Sini

Dalam daftar reksadana indeks unggulan Bareksa Barometer pekan ini, juga masih diisi produk yang sama seperti pekan lalu. Posisi 1-3 tidak berubah diisi oleh Avrist Indeks LQ45, Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A dan BNP Paribas Sri Kehati. Imbal hasilnya secara berurutan yakni 3,05%, 18,04% dan 18,25% setahun terakhir. 

Sedangkan di posisi 4 dan 5 ada pertukaran posisi antara Allianz Sri Kehati Index Fund dan Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index. Allianz Sri Kehati pekan lalu di posisi 5, namun pekan ini naik peringkat ke posisi 4 dengan kinerja imbal hasil 16.96% setahun. Sebaliknya Trimegah FTSE Indonesia pekan lalu di posisi 4, namun pekan ini turun ke posisi 5 dengan kinerja imbal hasil 18,77% setahun terakhir. 

Top 5 Reksadana Indeks Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Indeks

Dana Kelolaan / AUM (Rp Miliar)

Barometer Point

Imbal Hasil 1 tahun (%)

Avrist Indeks LQ45

684,35

4.5

3,05

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A

685,08

4.5

18,04

BNP Paribas Sri Kehati

1.619,33

4.5

18,25

Allianz SRI KEHATI Index Fund

188,35

4

16,96

Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index

12,33

4

18,77

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 5/7/2023

Beli Reksadana Avrist Indeks LQ45 di Sini​

Beli Reksadana Indeks Syailendra MSCI di Sini

Beli BNP Paribas Sri Kehati di Sini

Apa yang Baru dari Bareksa Barometer?

Apa inovasi terbaru yang diterapkan Bareksa Barometer dalam menilai produk reksadana? Berbeda dengan metode sebelumnya, kini Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. 

Model baru ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal. Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS).

Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang. 

Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan secara optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut. 

Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.

​Beli Reksadana di Sini​

(Romainah/Christian Halim/AM)

* * * 

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.