Punya Saham Google, Apple dan Microsoft, Reksadana Dolar Melejit hingga 37% Sejak Awal Tahun

Hanum Kusuma Dewi • 13 Jun 2023

an image
Ilustrasi saham-saham teknologi global seperti Google, Microsoft, Amazon, Apple dan Meta di layar handphone. Saham-saham tersebut menjadi aset portofolio reksadana dolar dengan kinerja terbaik YTD. (Shutterstock/Poetra.RH)

Reksadana saham dolar tersedia di Bareksa Prioritas dan menjadi alternatif diversifikasi produk berbasis rupiah

Bareksa.com - Sepanjang tahun berjalan, reksadana yang mencatatkan kinerja paling tinggi di Bareksa adalah reksadana berbasis dolar. Reksadana yang tersedia untuk investor Bareksa Prioritas ini menjadi alternatif ketika indeks saham Indonesia mengalami penurunan dalam periode sejak awal tahun hingga 9 Juni 2023 (year to date). 

Menurut data Bareksa, dari top 10 reksadana dolar yang tersedia di Bareksa saat ini didominasi oleh jenis reksadana saham. Kisaran imbal hasil (return) dari produk dalam daftar top 10 reksadana dolar terbaik Bareksa mulai dari 0,92% hingga 37,48% secara year to date (YTD). 

Reksadana dengan kinerja tertinggi secara YTD adalah BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD yang naik 37,48% YTD per 9 Juni 2023. Setelah itu, Reksa Dana Syariah Mandiri Global Sharia Equity Dollar Kelas A dan Reksa Dana Syariah BNP Paribas Cakra Syariah USD Kelas RK1 mengikuti di posisi kedua dan ketiga dengan return 14,49% dan 13,64%. 

Tabel Produk Reksadana Dolar dengan Kinerja Tertinggi YTD

Sumber: Bareksa.com, data per 9 Juni 2023

Secara umum, kinerja reksadana berbasis dolar mendapat keuntungan dari pertumbuhan aset-aset saham yang juga melejit sepanjang tahun ini. Kebanyakan reksadana tersebut memiliki saham-saham teknologi yang kinerja sedang cemerlang sejak awal tahun. 

Beli Reksadana, Klik di Sini

Menurut fund fact sheet per Mei 2023, ketiga reksadana dolar berkinerja tertinggi YTD tersebut memiliki saham Microsoft Corp, yang tercatat di NASDAQ dengan kode MSFT. Saham software komputer tersebut telah melejit 38,51% secara YTD per 12 Juni 2023.

Selain itu, beberapa produk reksadana dolar di Bareksa juga memiliki saham Alphabet Inc. Class A dalam portofolio mereka. Saham induk dari Google yang tercatat di NASDAQ dengan ticker GOOGL ini sudah naik 38,73% secara YTD. 

Lalu, saham Apple yang tercatat di NASDAQ dengan kode AAPL juga menjadi favorit dalam beberapa portofolio reksadana dolar. Harga saham produsen iPhone tersebut sudah naik 46,95% secara YTD, yang tentu mendorong kinerja portofolio reksadana yang memilikinya. 

Grafik Kinerja Saham GOOGL, AAPL dan MSFT secara YTD

Sumber: Google Finance, per 12 Juni 2023

Peluang Mini Window Dressing

Menurut data yang dikompilasi Bareksa Prioritas, peluang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik pada Juni, dan diikuti kenaikan pada Juli. Adapun tahun ini, kinerja IHSG secara YTD hingga Mei masih negatif dan berpeluang untuk naik dengan sejumlah katalis. 

Head of Investment Bareksa Christian Halim menjelaskan sejak awal tahun sampai dengan 31 Mei 2023, IHSG mencatatkan kinerja negatif 3,17% yang disebabkan oleh penurunan terbesar di sektor energi dan bahan baku. Namun, ini bisa menjadi peluang masuk dengan valuasi IHSG saat ini yang masih relatif murah. 

"IHSG menyentuh level yang cukup menarik di kisaran 6.500-6.600. Secara historis, level tersebut biasanya cukup kuat dan IHSG berpotensi mengalami rebound (pembalikan arah) naik," jelas Christian. 

Dia menambahkan, jika IHSG mulai menunjukkan pembalikan arah, maka investor dapat pertimbangkan untuk akumulasi bertahap di sejumlah reksadana saham yang memiliki barometer terbaik di Bareksa, untuk mendapatkan peluang cuan menarik.

Beli BNP Paribas Ekuitas

Beli Allianz Sri Kehati Index

Di samping itu, Chief Investment Officer Jagartha Advisors Erik Argasetya menambahkan dari sentimen global, para pelaku pasar sedang menantikan arahan dari The Federal Reserve terkait puncak dari suku bunga acuan Amerika Serikat. Kebijakan moneter diperkirakan akan dilonggarkan mempertimbangkan perlambatan ekonomi dan penurunan laju inflasi.

Baca juga Peluang Mini Window Dressing Bulan Juni, Reksadana Ini Jadi Rekomendasi

Dengan kondisi tersebut, Bareksa Prioritas memberikan rekomendasi untuk masuk bertahap ke reksadana saham dan reksadana indeks, bagi investor dengan profil risiko agresif dan jangka panjang. Selain itu, reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara juga dapat menjadi pilihan diversifikasi.

Beli Trimegah Fixed Income Plan

Beli Syailendra Pendapatan Tetap Premium

Kinerja Reksadana​ 

Daftar Reksa Dana

Imbal Hasil (Return)

Reksa Dana Saham USD

YTD

1 Tahun

BNP Paribas DJIM Global Tech Titans 50 Syariah

36,16%

12,99%

BNP Paribas Cakra Syariah USD Kelas RK1

13,34%

5,03%

Mandiri Global Sharia Equity Dollar Kelas A

14,29%

6,48%

Reksa Dana Saham dan Indeks Rupiah

YTD

3 Tahun

BNP Paribas Ekuitas

4,96%

34,54%

Allianz Sri Kehati Index

7,94%

44,56%

Batavia Disruptive Equity (produk baru)

5,88%

-

Reksa Dana Pendapatan Tetap

1 Tahun

3 Tahun

Trimegah Fixed Income Plan (dividen)

2,29%

9,17%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

6,63%

29,69%

Reksa Dana Pasar Uang

1 Tahun

3 Tahun

Syailendra Dana Kas

4,05%

13,49%

Danareksa Seruni Pasar Uang III

3,17%

12,01%

Sumber: Tim Analis Bareksa Prioritas, Return NAV per 7 Juni 2023

Klik untuk Beli Reksadana Sekarang

(Hanum KD)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.