IHSG Meroket 5,02 Persen, Ini Top 10 Reksadana Paling Cuan Semester I 2022

Abdul Malik • 04 Jul 2022

an image
Ilustrasi top 10 reksadana imbalan tertinggi. (Shutterstock)

Produk reksadana saham masih mendominasi top 10 reksadana dengan imbal hasil tertinggi sepanjang paruh pertama tahun ini

Bareksa.com - Perdagangan pasar modal Indonesia semester I 2022 telah resmi berakhir pada Kamis (30/6/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai indeks acuan pasar saham Tanah Air harus rela ditutup di bawah level psikologis 7.000, tepatnya berada di level 6.911,58.

Dengan level tersebut, IHSG mencatatkan kinerja positif dengan kenaikan 5,02 persen year to date (YTD) jika dibandingkan dengan penutupan akhir 2021 di level 6.581,48. Capaian tersebut menghantarkan indeks saham kebanggaan Indonesia tersebut menjadi indeks saham dengan imbal hasil (return) terbaik di kawasan Asia Pasifik.

Ranking IHSG dibandingkan indeks saham global lainnya juga terbilang baik. IHSG sukses menduduki peringkat kelima terbaik dunia dari sisi return. Kinerja IHSG yang menorehkan kenaikan cukup baik sepanjang semester I 2022, secara umum justru tidak sejalan dengan kinerja reksadana berbasis ekuitas.

Sumber : Bareksa

Berdasarkan data Bareksa,indeks reksadana saham harus rela mengalami koreksi 0,16 persen YtD yang membawanya di peringkat ketiga. Di bawahnya atau posisi terakhir, ada indeks pendapatan tetap yang melemah 1,03 persen.

Adapun di peringkat pertama dan kedua diraih oleh indeks reksadana campuran dan indeks reksadana pasar uang dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,35 persen dan 0,96 persen.

Top 10 Reksadana dengan Return Tertinggi Semester I-2022

Meskipun secara umum gagal menjadi yang terbaik, nyatanya produk reksadana saham masih mendominasi top 10 reksadana dengan imbal hasil (return) tertinggi sepanjang paruh pertama tahun ini : 

Sumber : Bareksa

Berdasarkan reksadana yang tersedia di Bareksa, 6 dari 10 reksadana yang masuk top 10 return tertinggi sepanjang semester I-2022 diraih oleh reksadana saham. Adapun sisanya masing-masing ditempati oleh produk reksadana campuran dan reksadana indeks & ETF sebanyak 2 produk.

Capaian yang diraih produk-produk tersebut juga tergolong mengesankan karena seluruhnya mampu outperform terhadap kinerja IHSG, dengan kisaran kenaikan mulai dari 8 persen hingga yang tertinggi nyaris menyentuh 15 persen.

Reksadana dengan cuan tertinggi yakni HPAM Syariah Ekuitas dengan imbalan 14,86 persen. Kemudian disusul Setiabudi Dana Campuran, Bahana Dana Prima, Sucorinvest Equity Fund dan Shinhan Equity Growth dengan cuan masing-masing antara 9 - 12 persen. 

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/Arief Budiman/AM)

Investasi Sekarang

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.