Agar Menang di Tahun Macan Air, Investasi di Reksadana ESG Patut Dipertimbangkan

Abdul Malik • 11 Feb 2022

an image
Ilustrasi investasi di Green Sukuk Ritel Sukuk Tabungan ST008 dan reksadana berwawasan lingkungan atau ESG. (Shutterstock)

Laporan Global Sustainable Investment Alliance tahun 2021 menyebutkan investasi berkelanjutan saat ini berjumlah sekitar US$35,3 triliun

Bareksa.com - Tahun 2022 merupakan Tahun Macan Air. Tampak dari luar, adalah tahun yang agak pesimis, dingin dan takut. Namun kalau dari dalam penuh antusias, ada pergerakan, perkembangan dan eksplorasi sambil berharap-harap cemas. Potensi kejutan dalam ketenangan. 

Sumber : DBS

Perkembangan industri berkelanjutan semakin pesat seiring berbagai sektor industri yang mulai beralih ke wawasan berkelanjutan. Menurut laporan Global Sustainable Investment Alliance tahun 2021, investasi berkelanjutan saat ini berjumlah sekitar US$35,3 triliun atau lebih dari sepertiga dari semua aset di lima pasar terbesar di dunia. Pada periode 2018-2020 terjadi peningkatan 15 persen dari sustainable and responsible investments (SRI) secara global. 

Di Indonesia, ada peningkatan investasi ESG yang signifikan. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2014, jumlah produk dan besaran dana yang dikelola reksadana bertema lingkungan, sosial dan tata kelola yang baik (ESG) naik drastis. 

Berdasarkan data yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember 2020, terdapat 14 produk reksadana berbasis ESG dengan nilai dana kelolaan (asset under management) mencapai Rp3,062 triliun.

Rudy Tandjung, Director of Consumer Banking Group, PT Bank DBS Indonesia, menyatakan dengan sustainable finance, industri perbankan turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan. 

“Salah satunya DBS Group yang berkomitmen mencapai emisi nol bersih pada 2050. Sejalan dengan komitmen sebagai purpose-driven bank, Bank DBS Indonesia senantiasa mempersonalisasi dan mengomunikasikan tren investasi berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan dikutip (11/2/2022). 

Salah satu produk reksadana bertema ESG yakni Reksa Dana Indeks Eastspring IDX ESG Leaders Plus dengan denominasi rupiah, menjadikannya reksa dana indeks pertama yang berbasis dari kinerja indeks IDX ESG Leaders. 

Menurut Rudy, mengacu pada berbagai pandangan dan fokus yang digalakkan pemerintah Indonesia tahun ini, investasi berkelanjutan berbasis ESG merupakan salah satu instrumen yang patut untuk dipertimbangkan. 

Menurut Kementerian Perindustrian, diperlukan perkuatan sektor kesehatan, percepatan transformasi digital dan transisi energi menuju green industry. Hal ini sejalan dengan target Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Tren di Tahun Macan Air

Sementara itu Pakar Feng Shui, Feng Shui Consulting Indonesia, Angelina Fang menjelaskan karena elemen kayu yang kuat di Tahun Macan Air, akan ada tren masyarakat untuk senang bereksplorasi, pergerakan lebih aktif dan adanya sikap impulsif. 

“Agar tetap harmonis di tahun ini, sikap impulsif tersebut perlu dikendalikan karena berpotensi menyebabkan kecerobohan, termasuk dalam mengambil keputusan keuangan,” ungkapnya. 

Di sisi lain, kata dia, diperlukan pula sikap lebih berani dalam mengambil peluang, termasuk mengambil peluang dalam berinvestasi, dengan tetap mempelajari sebaik mungkin peluang dan risikonya. 

“Hal ini dapat dimulai dari langkah kecil dahulu bagi para pemula, karena satu langkah kecil maju tetaplah merupakan kemajuan menuju keberhasilan,” dia menjelaskan. 

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa​

Kinerja Reksadana ESG

Menurut daftar reksadana yang tersedia di Bareksa, terdapat 4 produk reksadana berwawasan ESG, yakni 1 reksadana berdenominasi dolar Amerika Serikat dan 3 lainnya reksadana rupiah. 

Empat reksadana tersebut ialah Batavia Global ESG Sharia Equity USD dengan dana kelolaan US$52,8 juta. Kemudian Reksa Dana UOBAM ESG Pasar Uang Indonesia dengan kelolaan Rp161,9 miliar, Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati kelolaan Rp453,3 miliar dan RHB Sri Kehati Index Fund dengan kelolaan Rp270,2 miliar. 

Setahun terakhir keempat reksadana tersebut mencatatkan imbalan positif,yakni Batavia Global ESG Sharia Equity mencatatkan imbalan 2,94 persen, Reksa Dana UOBAM ESG Pasar Uang Indonesia return 2,58 persen, Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati dengan imbal hasil 2,93 persen dan RHB Sri Kehati Index Fund dengan imbalan 2,64 persen. 

Sumber : Bareksa

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.