BRI Catat Laba Bersih Rp31,06 Triliun, 72 Reksadana Ini Punya Sahamnya

Abdul Malik • 04 Feb 2022

an image
Logo BRI di komplek Gedung Menara BRI di Jakarta. (Shutterstock)

Saham BRI mencatatkan kenaikan di tengah tekanan IHSG dan menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar serta terbanyak diborong asing

Bareksa.com - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) bergerak cukup atraktif pada perdagangan Kamis (3/2/2022).

Kemarin, saham emiten perbankan plat merah ini ditutup dengan kenaikan 1,47 persen ke level Rp4.130 per saham, di tengah koreksi yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar -0,35 persen.

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Selain itu, BBRI juga terpantau ramai diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp655,7 miliar, sekaligus menjadi yang paling tinggi atau setara 6,3 persen dari total nilai transaksi yang terjadi di bursa pada perdagangan kemarin.

Tak hanya itu, investor asing juga terlihat banyak memborong saham BBRI dengan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp235,5 miliar, juga merupakan net buy terbesar di bursa pada perdagangan kemarin.

Atraktifnya pergerakan saham BBRI pada perdagangan kemarin tak lepas dari adanya sentimen positif yang menghampirinya, yakni terkait rilis kinerja keuangan untuk tahun 2021 yang terbilang moncer.

Sebagai informasi, BBRI berhasil membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang tahun 2021 sebesar Rp31,06 triliun secara konsolidasian. Sedangkan jika mengeluarkan kinerja entitas grup, laba bersih BBRI sendiri mencapai Rp32,21 triliun.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, laba bersih tersebut meningkat 66,53 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp18,65 triliun.

Sedangkan, secara individual (bank only), BRI mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp32,21 triliun per Desember 2021 dari tahun sebelumnya Rp18,35 triliun, atau meningkat 75,53 persen.

Meningkatnya perolehan laba bersih perseroan sejalan dengan meningkatnya pendapatan bunga menjadi sebesar Rp143,52 triliun pada akhir 2021 dari tahun sebelumnya Rp135,76 triliun.

Adapun, beban bunga tercatat sebesar Rp29,43 triliun dari tahun sebelumnya Rp42,18 triliun. Sehingga, secara konsolidasian, pendapatan bunga bersih emiten bank bersandi BBRI ini senilai Rp114,09 triliun, naik sebesar 21,91 persen dari sebelumnya Rp93,58 triliun.

Sepanjang tahun 2021, perseroan menyalurkan kredit secara konsolidasian sebesar Rp994,41 triliun, naik 5,36 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp943,79 triliun.

Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya total aset perseroan menjadi Rp1.678 triliun per akhir Desember 2021 dari tahun sebelumya Rp1.610 triliun.

Dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross perseroan tercatat mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2021 di level 2,98 persen menjadi 3,08 persen. Sedangkan, NPL net sedikit mengalami perbaikan dari 0,80 persen menjadi 0,70 persen.

Sementara itu, marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) BBRI tercatat tumbuh 6,89 persen pada Desember 2021 dari tahun sebelumnya 6 persen dengan rasio simpanan terhadap pinjaman atau loan to deposit ratio/LDR) di level 83,67 persen pada Desember 2021, tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya di level 83,66 persen.

Reksadana dengan Underlying Asset Saham BBRI

Melihat adanya kinerja positif dari operasional BBRI, maka menarik untuk mengetahui kira-kira produk reksadana apa saja yang memiliki saham ini dalam portofolionya. 

Berikut beberapa reksadana di Bareksa yang tercatat menjadikan saham BBRI sebagai underlying asset dalam portofolionya.

Sumber: Bareksa

Berdasarkan penelusuran Bareksa dari fund fact sheet yang ada, setidaknya terdapat 72 produk reksadana yang tercatat memiliki saham BBRI dalam portofolionya. Jenis produk reksadana tersebut juga beragam mulai dari reksadana saham, reksadana campuran, dan reksadana indeks.

Reksadana tersebut di antaranya Batavia Dana Saham, BNP Paribas Ekuitas, HPAM Ultima Ekuitas 1, Mandiri Investa Cerdas Bangsa, Manulife Dana Saham Kelas A, Schroder Dana Prestasi Plus, Bahana Trailblazer Fund, dan lainnya. Selengkapnya sebagaimana tertera dalam grafik. 

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.