Top 10 Manajer Investasi Dana Kelolaan Reksadana Terbesar Oktober 2021

Abdul Malik • 10 Nov 2021

an image
Ilustrasi top 10 reksadana terlaris maupun dana kelolaan tertinggi, serta top 10 manajer investasi dana kelolaan terbesar dan kenaikan unit penyertaan tertinggi. (Shutterstock)

Ada perubahan di peringkat kesembilan dan kesepuluh

Bareksa.com - Mengakhiri Oktober 2021, industri reksadana Tanah Air berhasil melanjutkan tren kenaikan bulanan untuk keempat kalinya secara beruntun dalam hal total dana kelolaan (asset under management/AUM).

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Oktober 2021 AUM industri reksadana di Indonesia tercatat Rp558,17 triliun, naik Rp6,4 triliun (1,16 persen) dari posisi per September 2021 yang senilai Rp551,76 triliun.

Namun di sisi lain, kenaikan AUM reksadana yang terjadi pada bulan lalu ternyata tidak diikuti dengan masuknya sebagian besar pelaku pasar, di mana mereka cenderung mengurangi kepemilikan reksadananya.

Hal tersebut terlihat dari penurunan unit penyertaan reksadana dari sebelumnya 409,81 miliar unit per September 2021, menjadi 408,87 miliar unit penyertaan per Oktober 2021.

Sepanjang bulan lalu terdapat penurunan unit penyertaan reksadana yang mencapai 946,36 juta atau sekitar -0,23 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Top 10 Manajer Investasi dengan AUM Terbesar

Di tengah kenaikan AUM yang terjadi pada industri reksadana, lantas bagaimana kinerja 10 manajer investasi (MI) dengan AUM terbesar pada Oktober 2021? Siapa saja yang masuk ke dalam daftar ini?

No

Manajer Investasi

AUM Sep-21 (Rp Triliun)

AUM Okt-21 (Rp Triliun)

Pertumbuhan AUM (Rp Miliar)

1

Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT

 61.20

 61.82

 617.44

2

Bahana TCW Investment Management, PT

 44.62

 43.30

 (1,323.91)

3

Mandiri Manajemen Investasi, PT

 41.14

 41.26

 118.48

4

Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT

 40.81

 39.69

 (1,129.41)

5

Schroder Investment Management Indonesia, PT

 33.75

 33.77

 19.96

6

Danareksa Investment Management, PT

 29.17

 30.14

 970.28

7

Ashmore Asset Management Indonesia, PT

 24.78

 25.13

 354.90

8

Trimegah Asset Management, PT

 24.17

 24.84

 667.69

9

BNI Asset Management, PT

 20.85

 23.50

 2,647.28

10

Sucorinvest Asset Management, PT

 20.74

 23.07

 2,337.00

Sumber: OJK, diolah Bareksa

Berdasarkan data tersebut, penghuni top 10 MI dengan AUM terbesar pada Oktober 2021 sebenarnya tidak banyak mengalami perubahan jika dibandingkan bulan sebelumnya, kecuali hanya ada sedikit perubahan di peringkat kesembilan dan kesepuluh.

PT BNI Asset Management mengalami kenaikan AUM reksadana Rp2,65 triliun ke level Rp23,5 triliun berhasil naik dua peringkat dari bulan sebelumnya ke posisi sembilan.

Kemudian PT Sucorinvest Asset Management yang mengalami kenaikan AUM Rp2,34 triliun ke level Rp23,07 triliun berhasil naik tiga peringkat dari bulan sebelumnya ke posisi sepuluh.

Kedua MI tersebut menggantikan posisi PT Syailendra Capital dan PT BNP Paribas Asset Management yang harus keluar dari 10 besar untuk periode Oktober 2021.

Adapun di posisi puncak, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) tetap nyaman dan jauh meninggalkan yang lainnya dengan AUM Rp61,82 triliun, naik Rp617,44 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.