Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan terbatas 0,26 persen, di tengah bursa saham global yang turun cukup dalam pada perdagangan kemarin. Indeks saham Tanah Air pada 21 September 2021 turun 0,26 persen ke level 6.060,76.
Menurut analisis Bareksa, sentimen positif yang membuat IHSG tidak turun terlalu dalam seperti bursa global adalah karena pengumuman rilis tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia kemarin yang dipertahankan di level rendah 3,5 persen.
Sentimen positif lainnya adalah pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mampu mendorong optimisme investor terhadap potensi pemulihan ekonomi Indonesia. Hal ini turut menopang kenaikan sejumlah reksadana saham.
Di sisi lain, mayoritas harga obligasi mengalami penurunan terbatas meskipun rilis suku bunga acuan BI sesuai perkiraan. Investor obligasi masih mencermati beberapa isu global seperti potensi perlambatan ekonomi China yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.
Pelaku pasar juga menanti hasil Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang membahas mengenai rencana pengetatan kebijakan moneternya. The Fed akan menyimpulkan pertemuan dua harinya pada Rabu (22/9/2021) waktu AS, atau Kamis WIB. Kodisi itu mengakibatkan penurunan kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap.
Di tengah pelemahan pasar saham dan obligasi jelang pertemuan The Fed, beberapa reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap masih tetap berhasil membukukan kinerja cemerlang. Investor dengan profil risiko agresif dan moderat bisa mempertimbangkan beberapa reksadana tersebut.
Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 21 September 2021)
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 59,28 persen
Manulife Saham SMC Plus : 33,43 persen
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 9,28 persen
Principal Index IDX30 : 6,95 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 12,41 persen
Sucorinvest Stable Fund : 9,32 persen
Perlu diingat, apapun produk investasi pilihan kamu, selalu sesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi, serta profil risiko kamu ya!
(Sigma Kinasih/AM)\
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.