Pasar Melemah Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Ini Saran Buat Investor Reksadana

Abdul Malik • 22 Sep 2021

an image
Ilustrasi investor yang memantau kinerja investasinya di reksadana dan SBN, yang terpengaruh oleh arah kebijakan The Fed. (Shutterstock)

Pelaku pasar menanti hasil Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal The Fed yang akan membahas mengenai pengetatan kebijakan moneter

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan terbatas 0,26 persen, di tengah bursa saham global yang turun cukup dalam pada perdagangan kemarin. Indeks saham Tanah Air pada 21 September 2021 turun 0,26 persen ke level 6.060,76.

Menurut analisis Bareksa, sentimen positif yang membuat IHSG tidak turun terlalu dalam seperti bursa global adalah karena pengumuman rilis tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia kemarin yang dipertahankan di level rendah 3,5 persen.

Sentimen positif lainnya adalah pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mampu mendorong optimisme investor terhadap potensi pemulihan ekonomi Indonesia. Hal ini turut menopang kenaikan sejumlah reksadana saham.

Di sisi lain, mayoritas harga obligasi mengalami penurunan terbatas meskipun rilis suku bunga acuan BI sesuai perkiraan. Investor obligasi masih mencermati beberapa isu global seperti potensi perlambatan ekonomi China yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.

Pelaku pasar juga menanti hasil Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang membahas mengenai rencana pengetatan kebijakan moneternya. The Fed akan menyimpulkan pertemuan dua harinya pada Rabu (22/9/2021) waktu AS, atau Kamis WIB. Kodisi itu mengakibatkan penurunan kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap.

Di tengah pelemahan pasar saham dan obligasi jelang pertemuan The Fed, beberapa reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap masih tetap berhasil membukukan kinerja cemerlang. Investor dengan profil risiko agresif dan moderat bisa mempertimbangkan beberapa reksadana tersebut.

Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 21 September 2021)

Reksadana Saham

Sucorinvest Sharia Equity Fund : 59,28 persen
Manulife Saham SMC Plus : 33,43 persen

Reksadana Indeks

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 9,28 persen
Principal Index IDX30 : 6,95 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 12,41 persen
Sucorinvest Stable Fund : 9,32 persen

Perlu diingat, apapun produk investasi pilihan kamu, selalu sesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi, serta profil risiko kamu ya!

(Sigma Kinasih/AM)\

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.