Bareksa Update : Indeks Bangkit, Reksadana Berbasis Saham Industri Dasar dan SBN Prospektif

Abdul Malik • 13 Sep 2021

an image
Ilustrasi operasi fasilitas smelter nikel. (Shutterstock)

Penguatan IHSG pada akhir pekan lalu karena didorong penguatan sektor industri dasar, utamanya saham emiten produsen nikel

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu (10/9/2021) berhasil bangkit dan menguat setelah sepanjang pekan II September tercatat beberapa kali melemah, bahkan sempat menyentuh di bawah level psikologis 6.000.

Secara mingguan IHSG mengakumulasi koreksi 0,52 persen ke level 6.094,87. Secara harian pasar saham Tanah Air pada 10 September 2021 naik 0,44 persen ke level 6.094,87. Menurut analisis Bareksa, penguatan IHSG pada akhir pekan lalu karena didorong penguatan sektor industri dasar, utamanya saham emiten produsen nikel.

Proyeksi kenaikan penjualan mobil listrik di 2021 mendorong kenaikan harga komoditas nikel sebagai bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik. Hal ini turut menopang penguatan kinerja mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks berbasis sektor industri dasar.

Di sisi lain, pasar obligasi negara (Surat Berharga Negara/SBN) tampak sumringah dan mampu memimpin penguatan di pasar obligasi domestik, menyusul rilis data klaim pengangguran mingguan Amerika Serikat (AS) yang mengalami penurunan.

Meskipun penurunan angka klaim pengangguran AS tersebut akan memberikan konsekuensi meningkatnya peluang penerapan kebijakan tapering off (reduksi pembelian kembali obligasi dari pasar) oleh Bank Sentral AS/The Fed, namun investor masih optimistis memandang ekonomi Indonesia akan kuat menghadapi dampak kebijakan tapering tersebut.

Cerahnya pasar obligasi nasional tersebut turut mendorong kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap berbasis SBN. 

Di tengah penguatan saham sektor industri dasar dan cemerlangnya pasar SBN, investor dengan profil risiko agresif dan moderat bisa mempertimbangkan produk reksadana berbasis saham sektor industri dasar dan SBN yang mencatatkan kinerja moncer berikut ini :

Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 10 September 2021)

Reksadana Saham

Sucorinvest Maxi Fund : 34,16 persen
Schroder Dana Istimewa : 28,95 persen

Reksadana Indeks

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 13,11 persen
Principal Index IDX30 : 10,31 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Kehati Lestari Kelas G : 8,39 persen
Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A : 7,56 persen

(Sigma Kinasih/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.