Kinerja AKR Terpacu Penjualan Lahan Industri, Reksadana Ini Bakal Terdongkrak

Abdul Malik • 06 Jul 2021

an image
Ilustrasi kenaikan pasar saham yang berpengaruh pada kinerja reksadana saham dan SBN. (Shutterstock)

Dengan penjualan lahan dan bisnis AKR lainnya, harga saham AKRA tahun ini diprediksi meningkat bisa mencapai Rp3.830

Bareksa.com - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) semakin fokus meningkatkan penjualan lahan dI JIIPE (Java Integrated Industrial Port and Estate) tahun ini, menyusul disahkannya kawasan ekonomi tersebut sebagai kawasan ekonomi khusus.

Peningkatan penjualan lahan ini dinilai akan berdampak positif bagi kinerja dan saham perusahaan. Reksadana yang memiliki portofolio saham AKR Corporindo juga ikut terdorong kinerjanya.

Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo menjelaskan, JIIPE secara resmi disahkan sebagai KEK Teknologi & Manufaktur melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2021 tanggal 28 Juni 2021.

"Penunjukan JIIPE sebagai KEK Teknologi dan Manufaktur menjadikannya sebagai salah satu Kawasan Industri yang paling kompetitif dan diminati para pelaku industri di kawasan ini," jelas dia dalam keterangan resmi belum lama ini.

Berdasarkan laporan dari Henan Putihrai Sekuritas, hingga kuartal I 2021, penjualan lahan industri di JIIPE sudah mencapai 14,1 hektare. Penjualan ini berkontribusi hingga 41 persen terhadap laba sebelum pajak konsolidasian perseroan.

Adapun tahun ini, AKR menargetkan bisa menjual hingga 30 hektare lahan industri. Tahun berikutnya, perseroan bisa menjual 45 hektare lahan menyusul diresmikannya JIIPE sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Industri Manufaktur dan Teknologi.

KEK JIIPE yang dikhususkan untuk Industri Manufaktur dan Teknologi ini sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah yang sedang menuju ke Revolusi Industri 4.0. Perseroan mengklaim telah mendekati beberapa perusahaan multinasional dari sektor stainless steel dan kimia yang berpotensi menyerap 150-300 ha lahan industri JIIPE.

Perseroan tidak hanya memfokuskan pada penjualan lahan di JIIPE. Perseroan juga berharap bisa mendatangkan pendapatan berulang bagi berupa penjualan listrik, air, dan jasa pelabuhan. Perseroan telah mengamankan ijin untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 515 MW.

"AKR berkomitmen untuk menyediakan sumber energi bersih bagi pembangkit listrik ini, yang direncanakan berasal dari LNG, CNG, solar panel, serta floating panel dan hydro," tulis Henan Putihrai dalam risetnya.

Tahun ini, Henan Putihrai memperkirakan nilai penjualan lahan JIIPE bisa mencapai Rp 11,29 triliun. Dengan penjualan lahan dan bisnis AKR lainnya, harga saham AKRA tahun ini bisa mencapai Rp3.830 atau meningkat dibandingkan posisi perdagangan pada Selasa, (6/7) yang mencapai Rp3.180.

Meningkatnya harga saham tersebut tentunya bisa berdampak positif bagi reksadana saham yang memiliki portofolio AKRA. Salah satu reksadanatersebut adalah HPAM Ultima Ekuitas 1 dari PT Henan Putihrai Asset Management.

Selain AKRA, HPAM Ultima Ekuitas 1 juga memiliki portofolio di PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Intraco Penta Tbk (INTA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMBC), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Dari sisi kinerja, HPAM Ultima Ekuitas 1 sudah membukukan tingkat pengembalian (return) hingga 10,6 persen sejak awal 2021. Sementara dalam setahun, HPAM Ultima Ekuitas 1 sudah membukukan return 22,67 persen.

(K09/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.