Ini MI yang Kelolaan Reksadana Terproteksinya Anjlok pada Mei 2021

Abdul Malik • 11 Jun 2021

an image
Ilustrasi investasi dan dana kelolaan reksadana terproteksi. (Shutterstock)

Tercatat hanya 4 dari 20 MI yang kelolaan reksadana terproteksinya naik tipis 1-2 persen, 12 MI anjlok dan sisanya stagnan

Bareksa.com -  Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2021 menyebutkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana pada Mei 2021 tercatat minus 6 persen baik secara bulanan (month on month/MoM) maupun sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) jadi Rp536,3 triliun. Meski begitu, secara tahunan kelolaan reksadana yang dijual kepada publik melesat 13 persen.

Dibandingkan April 2021, dana kelolaan reksadana pada Mei anjlok hingga Rp31,7 triliun. Menguapnya dana kelolaan reksadana tersebut penyebab utamanya adalah anjloknya reksadana terproteksi.

Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2021 menyebutkan dana kelolaan reksadana terproteksi pada Mei senilai Rp98,6 triliun. Nilai itu turun 29 persen secara bulanan dibandingkan April yang senilai Rp138,5 triliun, atau penurunannya mencapai Rp39,9 triliun.

Secara year to date, kelolaan reksadana terproteksi tercatat amblas 32,11 persen dan secara tahunan longsor 33 persen.

​Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2021

Seiring anjloknya dana kelolaan reksadana terproteksi, bagaimana kinerja kelolaan perusahaan manajemen investasi?

Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2021 menyebutkan dalam daftar 20 MI kelolaan reksadana terproteksi, mayoritas mencatatkan penurunan secara bulanan. Tercatat hanya 4 dari 20 MI yang kelolaan reksadana terproteksinya naik tipis 1-2 persen, 12 MI anjlok dan sisanya stagnan atau 0 persen.

12 MI yang mencatatkan penurunan dana kelolaan reksadana terproteksi tersebut mencatatkan kelolaan reksadana minus 1 persen hingga 68 persen. Penurunan terdalam dicatatkan Samuel AM yang anjlok 68 persen secara bulanan dan sepanjang tahun berjalan dengan kelolaan reksadana terproteksi pada Mei 2021 senilai Rp1,14 triliun. 

Kemudian BNP Paribas Asset Management dengan penurunan 55 persen secara bulanan dan YtD jadi Rp2 triliun pada Mei 2021. Batavia Prosperindo Aset Manajemen dan Danareksa Investment Management masing-masing mencatatkan kelolaan reksadana terproteksi anjlok 38 persen dan 37 persen secara bulanan.

Meskipun sebagian besar MI mencatatkan penurunan dana kelolaan reksadana terproteksi, namun masih ada beberapa yang kelolaan reksadanaterproteksinya naik. Di antaranya Sucorinvest Asset Management dengan kenaikan 2 persen secara bulanan jadi Rp2,96 triliun.

Kemudian Sinarmas AM, Henan Putirhrai dan Shinhan AM dana kelolaan reksadana terproteksinya masing-masing naik 1 persen secara bulanan pada Mei 2021.

Selengkapnya daftar manajer investasi kelolaan reksadana terproteksi terbesar Mei 2021 sebagaimana tertera dalam tabel berikut :

​Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2021

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2021. Untuk berlangganan laporan ini silahkan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).

(Tim Data/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.