Investor, Ini Lho Daftar Kelebihan Investasi di Reksadana Syariah

Abdul Malik • 23 Apr 2021

an image
Ilustrasi investor Muslimah yang berinvestasi di reksadana syariah dan SBN Ritel syariah. (Shutterstock)

Berlabel syariah bukan berarti investasi ini hanya diperuntukan bagi umat Muslim, namun bisa untuk semua kalangan

Bareksa.com - Salah satu instrumen investasi berlabel syariah adalah reksadana syariah. Semua tentang reksadana syariah diatur dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).

Sebelumnya, reksadana adalah produk investasi keuangan yang berupa kumpulan aset (portofolio) yang dikelola oleh manajer investasi (MI). Aset reksadana itu sendiri mulai dari saham, obligasi, surat berharga, hingga deposito.

Nah jika labelnya syariah, maka aset atau efek yang diinvestasikan berbeda dengan reksadana konvensional. Selain itu, akad pembelian dalam reksadana syariah juga berbeda dengan reksadana konvensional.

Jika dalam reksadana syariah, investasi Anda tidak akan ditempatkan di saham-saham yang bertentangan dengan hukum syariat Islam seperti yang berkaitan dengan bisnis perbankan, jual-beli rokok, minuman keras, dan sejenisnya. Selain itu, manajer investasi juga hanya mengelola efek atau saham yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES).

Adapun akad investasi di reksadana syariah terbagi tiga, yaitu bakal kerja sama (musyarokah), sewa-menyewa (ijarah), dan bagi hasil (mudharabah).

Kemudian pertanyaannya, apakah instrumen investasi ini menguntungkan atau tidak?

Sebenarnya masalah menguntungkan atau tidak, hal tersebut kembali kepada kemampuan investor, apakah dia lihai dalam memilih produk yang terbaik atau tidak.

Tapi yang jelas, ada beberapa keunggulan reksadana syariah dibanding yang lain, antara lain :

1. Investasi Sekaligus Beramal

Fitur utama yang terdapat dalam reksadana syariah namun tidak ada di reksadana konvensional adalah fitur cleansing, atau proses pembersihan reksadana dari pendapatan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. Nantinya, pendapatan itu akan dimanfaatkan buat tujuan amal.

Apa saja pendapatan yang dimaksud? Pertama adalah dana yang mengendap di bank kustodian syariah atau yang bukan bank syariah, yang diakibatkan karena manajer investasi terlambat menginvestasikan dana tersebut. Dana yang mengendap tentunya akan mendapat bunga dari bank, karena itu dana ini akan di-cleansing dan digunakan buat tujuan amal.

Jadi sambil berinvestasi, secara tidak langsung investor juga bisa sekaligus beramal. Praktis banget kan?

2. Risiko Lebih Rendah

Mengapa bisa risikonya lebih rendah? Karena setiap perusahaan yang efek atau sahamnya bisa masuk ke dalam Daftar Efek Syariah, mereka hanya dibolehkan mempunyai total utang (berbasis bunga) yang lebih kecil dibandingkan dengan total aset, atau tidak boleh lebih dari 45 persen.

Dengan total utang yang relatif kecil, maka besar kemungkinan perusahaan tersebut cukup sehat dan kemungkinan mengalami kebangkrutan (likuidasi) juga kecil, sehingga harga sahamnya diharapkan bisa menghasilkan return yang baik.

Selain saham, manajer investasi juga bakal memusatkan investasimu hanya ke instrumen sukuk. Apa itu sukuk? Sukuk adalah surat utang yang sesuai dengan prinsip Islam, atau dengan kata lain bisa juga disebut dengan obligasi syariah.

3. Murah dan Likuid

Terlepas dari syariah atau konvensional, seperti pada umumnya reksadana maka reksadana syariah tetaplah bisa dimulai dengan modal awal yang sangat rendah, yakni cukup dengan Rp100.000 saja. Selain itu, produk investasi ini juga bersifat likuid alias bisa dicairkan kapan aja.

Makanya reksadana syariah bisa menjadi alternatif pilihan investasi selain emas, deposito, atau tanah bagi Anda yang baru mau coba-coba berinvestasi.

4. Pasti Aman

Terkait masalah keamanan Anda tidak perlu khawatir sama sekali, karena investasi ini merupakan produk yang sangat aman dari sisi legalitasnya. Reksadana syariah tidak hanya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melainkan juga oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Makanya Anda tidak perlu ragu dengan kehalalan investasi ini, karena DPS turun tangan langsung membantu manajer investasi untuk mengawasi, memberi arahan, mempertimbangkan pengelolaan dana sosial, hingga mengembangkan produk reksadana syariah.

5. Terbuka untuk Siapa Saja

Berlabel syariah bukan berarti investasi ini hanya diperuntukan bagi umat Muslim saja ya. Reksadana syariah tetap bisa dijadikan pilihan buat semua kalangan, sehingga menawarkan alternatif produk yang lebih banyak lagi.

Bila calon investor udah paham dengan risiko dan return-nya, silakan saja untuk membuka akun dan membeli salah satu produk reksadana ini. Reksadana syariah juga tersedia dalam bentuk pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga saham.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.