Dana Kelolaan Reksadana Jenis Ini Naik Tertinggi di 2020

Abdul Malik • 13 Jan 2021

an image
Ilustrasi kenaikan dan penurunan investasi dan dana kelolaan reksadana. (Shutterstock)

Dari 9 tipe reksadana yang ada, 6 di antaranya berhasil mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan

Bareksa.com - Menutup tahun 2020, industri reksadana Tanah Air berhasil menorehkan capaian yang memuaskan sekaligus menciptakan rekor baru, setelah sebelumnya sempat terseok-seok di awal tahun akibat pandemi Covid-19.

Hal tersebut tercermin dari total dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana yang mencapai Rp573,54 triliun per Desember 2020. Angka tersebut meningkat Rp31,37 triliun (5,79 persen) dibandingkan akhir 2019 yang sebesar Rp542,17 triliun. Secara bulanan, dana kelolaan tercatat meningkat Rp25,7 triliun (4,69 persen) dibandingkan posisi November 2020 yang sebesar Rp547,84 triliun.

Sekadar informasi, posisi AUM per Desember 2020 menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah (all time high), melampaui posisi tertinggi sebelumnya yang dicapai pada Oktober 2019 yang sebesar Rp553,27 triliun.

Jenis Reksadana dengan Pertumbuhan AUM Tertinggi

Di tengah peningkatan AUM yang terjadi pada industri reksadana, tentu ditopang oleh tipe reksadana yang ada di dalamnya.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari 9 tipe reksadana yang ada, 6 di antaranya berhasil mencatatkan pertumbuhan AUM, sementara 3 lainnya mencatatkan penurunan AUM.

Tipe Reksa Dana

AUM Des-19 (Rp Triliun)

AUM Des-20 (Rp Triliun)

Pertumbuhan (Rp Miliar)

Money Market Fund

69.18

94.55

25,368.99

Fixed Income Fund

120.97

139.15

18,180.07

Global Fund

7.28

12.65

5,374.68

Exchanged Traded Fund

14.20

16.18

1,978.96

Sukuk Based Fund

1.03

1.75

721.25

Index Fund

8.74

9.40

655.11

Mixed Asset Fund

30.86

26.81

(4,044.29)

Capital Protected Fund

150.77

145.27

(5,503.04)

Equity Fund

139.16

127.79

(11,364.49)

Total

542.17

573.54

31,367.25

Sumber: OJK, diolah Bareksa

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa reksadana pasar uang menjadi yang paling naik signifikan dengan kenaikan Rp25,37 triliun, disusul oleh reksadana pendapatan tetap dengan kenaikan Rp18,18 triliun.

Kenaikan kedua jenis reksadana tersebut menggambarkan pelaku pasar pada tahun 2020 cenderung bermain konservatif dengan mengalihkan dana investasinya ke instrumen yang lebih rendah risiko guna melindungi asetnya, mengingat fluktuasi pasar keuangan yang cukup hebat sepanjang tahun lalu.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.